Struktur Website: Apa Itu & Cara Membuatnya Agar SEO Friendly!

Struktur Website: Apa Itu & Cara Membuatnya Agar SEO Friendly!

Struktur website merupakan salah satu aspek penting dalam membangun website yang SEO friendly. Struktur ini menggambarkan bagaimana cara halaman diorganisir, dihubungkan, dan disajikan secara hierarkis sehingga mesin pencari dapat dengan mudah memahami isi konten di dalam situs.

Struktur situs web juga berperan penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Struktur yang baik memungkinkan pengunjung untuk menemukan informasi yang mereka cari secara cepat dan relevan, serta mengurangi tingkat bounce rate. Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan durasi kunjungan.

Ingin tahu cara membangun struktur situs yang baik dan ramah SEO? Yuk, simak artikel ini sampai selesai. Kami akan membahasnya secara lengkap termasuk jenis-jenis, kriteria, hingga cara membuatnya.

Apa Itu Struktur Website?

Struktur website adalah susunan atau tata letak seluruh halaman pada website. Ini mencakup hubungan antar halaman, seperti beranda, menu, kategori, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dan mesin pencari menavigasi seluruh isi situs. Oleh karena itu, situs yang terstruktur dengan baik biasanya memiliki kualitas SEO baik pula.

Struktur yang jelas membantu memastikan bahwa setiap elemen bekerja bersama untuk memudahkan akses. Berikut adalah beberapa alasan mengapa struktur situs menjadi penting:

  • Membantu proses crawling dan indexing.
  • Akses website menjadi lebih mudah sehingga meningkatkan pengalaman pengguna.
  • Menghindari konten cannibalism, di mana terjadi kompetisi antara dua atau lebih konten di situs yang sama.
  • Memungkinkan mesin pencari untuk memahami konteks tambahan pada setiap halaman.
  • Menyebarkan otoritas ke seluruh halaman melalui internal linking.

Jenis-Jenis Struktur Website

Dalam UX design, ada empat jenis struktur website yang paling umum digunakan, yakni struktur web hierarchical, sequential, matrix, dan database. Berikut penjelasan masing-masing jenisnya:

1. Hierarchical

Hierarchical adalah struktur yang sering kali digunakan oleh kebanyakan situs modern, terutama situs yang memiliki banyak halaman di dalamnya. Sesuai namanya, struktur ini menerapkan sistem hierarkis di mana terdapat satu halaman utama sebagai induk, lalu diikuti oleh kategori dan subkategori.

2. Sequential

Sequential adalah struktur yang menerapkan susunan halaman dalam urutan tertentu (linier). Informasi pada struktur ini lebih terfokus dan bersifat linier agar pengguna lebih mudah terlibat dan memahami isi konten. Biasanya, struktur sequential diterapkan pada halaman atau konten berurutan seperti tutorial, proses, kursus online, dan sebagainya.

3. Matrix

Matrix adalah jenis struktur yang memiliki banyak link dan saling terhubung satu sama lain. Meskipun lebih kompleks dan multidimensi, namun struktur ini memungkinkan pengguna untuk menentukan navigasi atau jalur mereka sendiri saat mencari konten tertentu. Ada pun struktur web matrix ini biasanya diterapkan pada situs dengan arsitektur kompleks seperti perpustakaan digital dan e-commerce.

4. Database

Database web structure adalah jenis yang bersifat dinamis dan sangat bergantung pada basis data. Model database ini memiliki fleksibilitas tinggi untuk memudahkan pengguna menambah, mengedit, atau menghapus konten. Oleh karena itu, struktur website ini biasanya digunakan oleh situs besar serta memiliki banyak konten yang dibuat pengguna seperti marketplace, media sosial, dan forum online.

Bagaimana Struktur Web yang Baik?

Situs dengan konten dan halaman yang terstruktur dapat meningkatkan performa SEO dan memberikan nilai lebih kepada audiens. Berikut beberapa elemen penting yang harus diperhatikan untuk membuat struktur website yang baik:

1. Hierarki yang jelas

Struktur situs yang baik pertama adalah hierarkinya jelas. Dalam konteks ini, arsitektur website harus dibuat datar (flat) agar pengguna dapat menemukan konten yang mereka cari dengan jumlah klik sesedikit mungkin. Idealnya, jumlah klik yang diperlukan untuk membuka halaman apa pun dalam sebuah situs web adalah satu sampai tiga kali klik.

2. Konten dikategorikan sesuai topik

Selain hierarki yang jelas, mengelompokkan konten berdasarkan topik juga tidak kalah penting dalam membangun struktur situs yang baik. Ini dapat membantu mesin pencari menemukan setiap halaman web serta melihat bagaimana halaman-halaman tersebut saling terhubung. Dengan begitu, otoritas website akan meningkat yang pada gilirannya berpotensi untuk mendatang lebih banyak trafik organik.

3. Tidak ada orphaned page

Orphaned page adalah halaman yang tidak memiliki internal linking dari halaman lain. Seperti yang diketahui, mesin pencari seperti Google mengandalkan link atau tautan untuk menjelajahi setiap website. Dengan kata lain, Google akan kesulitan untuk menemukan dan memberikan peringkat pada halaman tersebut.

Selain itu, pengguna juga hanya bisa mengakses orphaned page dengan mengetikkan URL halaman secara langsung. Jadi, pastikan website-mu tidak memiliki orphaned page agar lebih SEO friendly dan ramah pengguna.

Cara Membuat Struktur Website yang Baik

Seperti yang diketahui, struktur yang terorganisir bukan hanya memudahkan indexing mesin pencari saja, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna dengan memudahkan akses ke informasi/konten web. Untuk melakukannya, kamu dapat mengikuti cara membuat struktur website yang baik berikut:

1. Gunakan jenis struktur web yang sesuai

Sebenarnya, tidak ada aturan apa pun yang mengharuskan website untuk menerapkan struktur hierarchical, sequential, matrix, atau database. Semuanya bergantung pada hal-hal seperti tujuan, ukuran, dan penggunaan situs. Misalnya, website company profile mungkin lebih cocok menggunakan struktur hierarki untuk mempermudah navigasi pengunjung saat mencari informasi tertentu.

2. Tentukan pilar konten dan cluster-nya

Selanjutnya kamu perlu menata dan mengkoordinasikan konten dengan arsitektur yang jelas. Nah, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menentukan pilar konten dan cluster-nya.

Sebagai langkah awal, kamu dapat mengidentifikasi topik utama (pilar konten) terlebih dahulu, konten ini nantinya akan menjadi fokus utama website. Setelah itu, kamu dapat mengembangkan cluster-nya dengan konten-konten atau halaman yang relevan dengan topik tersebut.

Sebagai contoh, jika pilar kontenmu adalah “Digital Marketing”, maka cluster konten terkait topik tersebut dapat mencakup “digital marketing campaign”, “benefits of digital marketing”, “types of digital advertising”, atau konten terkait lainnya seperti gambar di bawah.

topic cluster - semrush
Gambar: Semrush

3. Gunakan internal link

Internal linking berarti menghubungkan satu halaman ke halaman lainnya. Ini merupakan teknik yang bertujuan untuk membantu pengguna mengakses konten yang relevan. Selain itu, internal link juga membantu mesin pencari memahami struktur situs web dengan memberitahu bahwa halaman tersebut saling terkait. Alhasil, otoritas website pun meningkat.

4. Gunakan kategori dan tags

Jika website-mu memiliki postingan blog, sebaiknya kelompokkan setiap postingan tersebut dengan menerapkan kategori dan tags. Kategori membantu mengelompokkan konten utama, sedangkan tags membantu mesin pencari dan pengguna menemukan konten yang relevan.

5. Buat navigasi website yang jelas

Tidak ada satu pun cara yang tepat untuk menyusun menu pada website. Namun, situs yang “easy navigation” sudah pasti memiliki navigasi yang ringkas dan jelas. Setidaknya ada tiga menu yang perlu dipertimbangkan, yakni header, footer, dan mobile navigation.

6. Gunakan breadcrumbs

Ketika mengakses halaman tertentu, pengguna harus melalui jalur sesuai navigasi yang telah dibuat. Inilah yang disebut dengan breadcrumbs. Elemen navigasi ini digunakan untuk membantu pengguna memahami posisi mereka ketika membuka halaman.

Selain itu, breadcrumbs juga memungkinkan mesin pencari untuk mendapatkan data struktur tambahan website yang pada gilirannya dapat meningkatkan visibilitas.

7. Gunakan HTML dan XML sitemaps

Sitemaps atau peta situs adalah file yang memuat seluruh halaman, berkas, dan media seperti gambar atau video pada website. Format file ini biasanya biasanya berekstensi HTML dan XML.

HTML sitemaps dirancang untuk memudahkan navigasi pengguna, sementara XML sitemaps memberikan format atau panduan tentang URL mana saja yang dapat dirayapi oleh mesin pencari. Kamu dapat menggunakan keduanya untuk memastikan semua konten bisa diakses dan diindeks dengan benar.

Baca Juga: Cara Membuat XML Sitemap untuk Website WordPress

Apakah Struktur Situs Web Kamu Sudah SEO Friendly?

Struktur website yang baik adalah aspek penting untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dan kualitas SEO. Dengan struktur yang terorganisir, pengguna akan lebih nyaman karena mereka dapat menemukan informasi yang dicari melalui jalur navigasi paling mudah dan cepat. Di sisi lain, mesin pencari juga dapat mengindeks konten website secara efektif.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, website kesayanganmu pasti jadi lebih rapi, terstruktur, dan lebih SEO-friendly. Mulailah dengan menentukan jenis struktur beserta pilar dan cluster konten. Setelah itu, kamu dapat gunakan internal link, breadcrumb, dan sitemap. Pastikan juga navigasi website-mu jelas, ya!

Ingin belajar lebih banyak tentang website? Kamu dapat eksplor artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Di sini, kami memuat banyak tips, panduan, dan informasi terbaru yang berguna untuk mengoptimalkan website-mu. Semoga bermanfaat, ya!

Asset Blog Dewaweb
Nurul Huda

" I'm the main character in my life "