Pengertian Subnet Mask, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Pengertian Subnet Mask, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Dalam ilmu jaringan komputer, subnet mask adalah teknik khusus yang digunakan untuk membagi jaringan menjadi bagian-bagian kecil. Teknik ini tergolong cukup penting dalam unsur jaringan karena berkaitan dengan penambahan computer network.

Lantas, sebenarnya apa itu subnet mask? Pada kali ini, Dewaweb akan jelaskan pengertian subnet mask beserta fungsi dan cara menghitungnya. Simak ulasannya sampai selesai, ya!

Pengertian Subnet Mask

Subnet mask adalah sebuah metode yang digunakan untuk menambah jaringan. Metode penambahan jaringan ini dilakukan dengan cara memecah jaringan komputer menjadi ukuran yang lebih kecil (subnetwork).

Pemecahan atau pembagian jaringan hanya dapat diterapkan pada IP address kelas A, B, dan C. Praktik pemecahan ini juga dikenal dengan istilah ‘subnetting’.

Dengan kata lain, fungsi subnet mask adalah untuk memunculkan beberapa tambahan jaringan dengan cara memecahnya. Perlu diingat bahwa teknik ini memerlukan kalkulasi yang cermat karena berdampak pada pengurangan jumlah maksimum host network.

Kemudian, apakah perbedaan IP address dan subnet mask? IP address menunjukkan alamat suatu perangkat sedangkan subnet mask menunjukkan IP address tersebut berada di jaringan (subnet) yang mana.

Pada dasarnya, kedua istilah tersebut berperan untuk mengonversi semua nilai bit. Mulai dari bit yang di-set sebagai Network dan Host ID, hingga hasil nilai bit-nya diubah menjadi dotted decimal notation.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu IP Address, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya

Perbedaan keduanya terletak pada cara representasi, di mana kelas-kelas IP address dijadikan sebagai dasar pembuatan subnet default. Berikut kelas IP address yang bisa dipecah menjadi subnet menggunakan dotted decimal notation.

IP address kelas A

  • Binary: 11111111.00000000.00000000.00000000
  • Decimal: 255.0.0.0

IP address kelas B

  • Binary: 11111111.11111111.00000000.00000000
  • Decimal: 255.255.0.0

IP address kelas C

  • Binary: 11111111.11111111.11111111.00000000
  • Decimal: 255.255.255.0

Subnet pada dasarnya memiliki penunjuk yang mirip seperti prefix, di mana setiap bit dari IP address-nya termasuk ke dalam Network ID. Bit yang di-set ke nilai 1 digunakan untuk network identifier, sedangkan nilai 0 untuk host identifier. Berikut format penggunaannya:

IP address kelas A

  • Binary: 11111111.00000000.00000000.00000000
  • Decimal: 255.0.0.0
  • Prefix: /8

IP address kelas B

  • Binary: 11111111.11111111.00000000.00000000
  • Decimal: 255.255.0.0
  • Prefix: /16

IP address kelas C

  • Binary: 11111111.11111111.11111111.00000000
  • Decimal: 255.255.255.0
  • Prefix: /24

Baca Juga: Cara Cek IP Address di Laptop & HP

Fungsi Subnet Mask

Selain memecah jaringan, ada beberapa fungsi subnet mask lain yang berkaitan dengan pembuatan alokasi IP address jaringan. Hal ini berguna untuk meningkatkan kinerja IP address tersebut sehingga dapat dijalankan lebih optimal. 

Praktisi profesional sering menjadikan teknik ini sebagai sarana untuk menangani permasalahan pada perangkat keras dan media fisik. Pasalnya, router IP yang berperan untuk mengintegrasikan jaringan mempunyai IP address serta media fisik yang unik dan berbeda.

Selain itu, teknik ini juga berfungsi untuk meningkatkan sistem keamanan jaringan. Subnet mask mampu meminimalisir terjadinya risiko kongesti dan penurunan stabilitas jaringan yang umumnya disebabkan oleh penggunaan jumlah host berlebihan.

Baca Juga: Jaringan Komputer: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Topologinya

Cara Menghitung Subnet Mask

Setelah memahami pengertian dan fungsinya, kamu juga perlu mengetahui cara menghitung subnet mask. Meskipun terlihat sedikit membingungkan, namun sebenarnya subnetting itu tidak terlalu sulit, lho!

Ada dua metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitung subnet, yakni binary dan khusus. Baik metode manapun, unsur terpenting dalam perhitungan ini adalah empat poin ini: jumlah subnet > jumlah host tiap subnet > blok subnet > alamat host-broadcast.

Penulisan IP address paling umum adalah 192.168.1.2 atau 192.168.1.2/24. Tulisan paling akhir /24 diambil dari perhitungan nilai subnet mask 24 bit diselubungi dengan binary 1.

Artinya, subnet mask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (binary) atau 255.255.255.0 (decimal). Konsep ini dikenal dengan istilah Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang mulai diperkenalkan oleh IEFT pada tahun 1992 silam.

  • Untuk menemukan jumlah subnet-nya, kamu dapat menggunakan rumus jumlah subnet = 2x. Dalam hal ini, variabel ‘X’ yang dimaksud adalah binary 1 pada oktet terakhir kelas B dan binary 3 pada oktet terakhir kelas A.
  • Untuk menemukan jumlah host tiap subnet, kamu dapat menggunakan rumus 2y – 2. Variabel ‘Y’ di sini merupakan kebalikan dari ‘X’, yakni binary 0 pada oktet terakhir subnet.
  • Untuk menemukan blok subnet, kamu dapat menggunakan rumus 256 – 192 atau nilai oktet terakhir subnet mask = 64.
  • Untuk menemukan host-broadcast, kamu hanya perlu membuat kolom tabel subnet, host awal, host akhir, dan broadcast.

Jika proses subnetting IP address kelas C selesai, selanjutnya kamu hanya perlu melakukan metode perhitungan yang sama untuk setiap subnet lainnya.

Bagi kamu yang ingin mencoba perhitungan ini, pastikan lakukan secara perlahan guna menghindari kesalahan.

Sudah Paham Apa Itu Subnet Mask?

Sejauh ini, kamu tentu sudah paham apa itu subnet mask mulai dari pengertian, fungsi, hingga cara menghitungnya.

Intinya, subnet mask adalah teknik yang digunakan untuk menambah jaringan komputer dengan cara memecahnya menjadi ukuran yang lebih kecil.

Teknik ini sering digunakan oleh para profesional untuk menangani kendala yang terjadi pada perangkat keras atau media fisik seperti router IP.

Terlepas dari itu, kamu dapat membaca artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu dapat mengikuti program afiliasi Dewaweb dan webinar dari Dewatalks secara free alias gratis. Salam sukses online, ya!