Website usability testing adalah sebuah proses pengujian untuk mengukur tingkat kemudahan dan efektivitas penggunaan suatu website oleh pengguna. Melalui proses ini, web developer dapat mengidentifikasi permasalahan yang mungkin dihadapi pengguna saat berinteraksi dengan website.
Nantinya, hasil dari pengujian penggunaan ini akan menjadi dasar dalam melakukan perbaikan dan pengembangan agar website lebih user-friendly. Usability testing memiliki peran penting dalam memastikan website memenuhi kebutuhan pengguna sehingga meningkatkan user experience.
Mari pahami lebih dalam apa itu usability testing pada website beserta jenis dan cara melakukannya di artikel ini!
Apa Itu Usability Testing?
Usability testing adalah metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien dan nyaman sebuah website di mata pengguna. Proses ini melibatkan pengamatan langsung cara pengguna berinteraksi dengan website.
Melalui pengujian ini, web developer dapat menemukan potensi hambatan atau kesulitan dalam navigasi maupun penggunaan fitur website. Fokus utama usability testing ialah memperbaiki user interface agar sesuai dengan kebutuhan serta ekspektasi pengguna.
Proses usability testing terbagi menjadi beberapa tahap, mulai dari perencanaan, pengujian, hingga analisis hasil. Setiap tahap penting dalam memastikan bahwa hasil yang didapatkan benar-benar mencerminkan pengalaman pengguna sesungguhnya.
Adapun usability testing sering disamakan dengan user testing. Padahal, keduanya punya fokus berbeda. Usability testing menitikberatkan pada peningkatan aspek kenyamanan website dan kemudahan bagi pengguna, sedangkan user testing fokus pada perilaku dan kebutuhan pengguna secara lebih luas.
Tujuan Usability Testing
Berikut ini beberapa tujuan dari melakukan website usability testing.
1. Meningkatkan user experience (UX)
Tujuan utama usability testing adalah meningkatkan user experience (UX) website. Peningkatan UX dapat dicapai dengan menjalankan proses evaluasi yang terstruktur, yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam interaksi pengguna.
2. Meningkatkan aksesibilitas website
Meningkatkan aksesibilitas website juga menjadi salah satu tujuan utama dari usability testing. Aksesibilitas merujuk pada kemampuan setiap pengguna untuk mengakses informasi dan fitur website dengan mudah. Aksesibilitas website yang baik akan meningkatkan kenyamanan pengguna ketika mengakses website.
3. Memastikan tiap fungsi website berjalan baik
Memastikan bahwa setiap fungsi website berjalan dengan baik menjadi salah satu alasan penting dilakukannya usability testing. Fungsi website harus dapat dieksplorasi dan bekerja sebagaimana mestinya tanpa menimbulkan kebingungan atau frustrasi.
Semua fungsi dan fitur, termasuk navigasi website, tombol CTA, kecepatan muat halaman, dan sebagainya harus dipastikan berjalan optimal.
Mengoptimasi navigasi website adalah salah satu aspek krusial yang dapat ditingkatkan melalui usability testing. Navigasi yang baik memudahkan pengguna menemukan informasi yang mereka cari dengan cepat dan efisien. Hasil dari navigasi yang dioptimasi adalah pengalaman pengguna yang lebih memuaskan dan penurunan bounce rate.
Jenis-Jenis Usability Testing
Berikut ini adalah jenis-jenis dari website usability testing serta penjelasannya.
1. In-House usability testing
In-house usability testing melibatkan proses pengujian yang dilakukan langsung oleh tim internal pengembang. Pada jenis ini, pengguna diundang ke tempat pengembang untuk melakukan pengujian, sehingga memungkinkan interaksi langsung dan pengamatan mendetail terhadap perilaku pengguna.
2. Moderated remote usability testing
Moderated remote usability testing dilakukan secara jarak jauh, namun tetap melibatkan moderator yang memandu proses pengujian. Pada pengujian ini, komunikasi real-time via video call atau platform sejenis memungkinkan moderator untuk memberi instruksi dan mencatat observasi secara langsung.
3. Unmoderated remote usability testing
Unmoderated remote usability testing adalah metode pengujian jarak jauh di mana pengguna melakukan tugas yang diberikan tanpa pengawasan langsung moderator. Hal ini memungkinkan analisis spontan dan tidak terpengaruh oleh keberadaan pengamat sehingga mendapatkan wawasan alami bagaimana pengguna menggunakan situs.
Cara Melakukan Website Usability Testing
Setelah paham pengertian, tujuan, serta jenisnya, berikut ini kamu akan mengetahui bagaimana cara melakukan usability testing dari awal hingga akhir.
1. Identifikasi tujuan pengujian
Menentukan tujuan pengujian adalah langkah awal dalam proses usability testing. Pada tahapan ini, kamu harus memahami aspek apa saja yang ingin ditingkatkan, seperti pengalaman pengguna, fungsi, atau aksesibilitas. Tujuan yang jelas akan memandu seluruh rangkaian pengujian.
2. Pilih metode yang ingin digunakan
Memilih metode yang tepat untuk usability testing adalah kunci keberhasilan evaluasi ini. Metode yang digunakan bergantung pada tujuan, anggaran, dan sumber daya yang ada. Penting memastikan metode yang dipilih sesuai kebutuhan pengujian.
3. Tentukan parameter keberhasilan
Menentukan parameter keberhasilan sangat penting untuk mengukur efektivitas pengujian. Parameter ini dapat berupa waktu penyelesaian tugas, tingkat kepuasan pengguna, atau keakuratan navigasi. Keberhasilan dari pengujian diukur dengan parameter yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Tentukan partisipan yang akan diuji
Memilih partisipan yang tepat menjadi elemen penting dalam usability testing. Partisipan harus mewakili pengguna sejati atau target audiens website tersebut. Semakin relevan partisipan, semakin bermanfaat pula data yang akan didapat.
5. Siapkan skenario pengujian
Skenario pengujian yang baik harus mencerminkan cara pengguna biasa menggunakan website. Skenario harus dirancang berdasarkan tugas nyata yang sering dilakukan pengguna. Tujuan dari skenario adalah menguji setiap aspek interaktif dari situs.
6. Mulai tahap pengujian
Pelaksanaan pengujian dimulai setelah semua persiapan selesai. Bagian ini adalah momen penting untuk mendapatkan data riil dari interaksi pengguna. Kamu perlu memastikan bahwa proses pengujian berlangsung lancar dan data yang diperoleh valid.
7. Analisis hasil pengujian
Menganalisis hasil pengujian memerlukan perhatian teliti terhadap data yang diperoleh. Melalui analisis, kamu bisa melihat di mana letak perbaikan diperlukan dan bagaimana cara mengatasinya. Kesimpulan dari analisis ini akan dijadikan panduan untuk pengembangan lebih lanjut.
Sudah Paham Apa Itu Usability Testing & Cara Melakukannya?
Pada dasarnya, usability testing adalah proses penting untuk meningkatkan kualitas dan fungsi sebuah website agar lebih nyaman digunakan. Proses ini dirancang untuk menemukan kendala dalam penggunaannya dan mengimplementasikan solusi yang tepat.
Objektif akhir usability testing adalah menciptakan website yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional bagi pengguna. Adanya pengujian ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna, aksesibilitas yang lebih baik, serta optimalisasi fitur dan navigasi dapat segera dirasakan.
Demikian artikel ini, semoga pembahasan dan panduan di atas mampu menjawab kebutuhanmu, ya! Artikel informatif lainnya dapat kamu temukan di blog Dewaweb. Salam sukses online.