W3 Total Cache adalah sebuah plugin caching WordPress yang berfungsi meningkatkan kinerja dan optimasi website. Plugin ini bekerja sebagai sistem penyimpanan sementara yang secara signifikan dapat meningkatkan kecepatan loading website dengan meminimalkan jumlah permintaan sumber daya yang harus diproses oleh server.
Dengan menggunakan plugin ini, waktu loading halaman website dapat berkurang secara drastis, sehingga pengunjung tidak perlu menunggu lama untuk mengakses konten yang diinginkan.
Menurut data dari Google, ketika waktu buka halaman meningkat dari satu menjadi tiga detik, rasio bounce rate meningkat sebesar 32%, hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung cenderung akan meninggalkan website jika kecepatan loadingnya lambat.
Oleh karena itu, optimasi kinerja website menggunakan plugin seperti W3 Total Cache sangat penting untuk meminimalisir terjadinya tingkat bounce rate yang tinggi.
Baca Juga: Pengertian Lazy Load yang Bantu Tingkatkan Kecepatan Website
Apa itu W3 Total Cache?
W3 Total Cache adalah plugin WordPress yang berfungsi mengoptimalkan kinerja website melalui teknik caching. Dengan teknik tersebut plugin ini membantu meningkatkan kecepatan loading website dengan meminimalkan jumlah permintaan sumber daya yang harus diproses oleh server.
Plugin ini pertama kali dibuat oleh Frederick Townes, CTO dan Senior Technical Advisor Mashable. Kemudian dimaintain dan disupport oleh agensi milik Frederick, W3 Edge. Sampai saat ini, W3 Total Cache telah digunakan oleh 1.049.955 website yang aktif.
Data tersebut menunjukkan bahwa plugin ini sangat populer dan banyak digunakan oleh pengembang website WordPress di seluruh dunia, termasuk 6.074 website di Indonesia dan menjadikannya sebagai salah satu plugin yang paling banyak digunakan di WordPress Plugin Directory.
Plugin cache memiliki 16 halaman opsi konfigurasi, sehingga pengguna dapat menentukan solusi caching apa yang dibutuhkan dan mengatur plugin ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
W3TC mengoptimalkan sumber daya HTML, CSS, dan JavaScript dengan meminimalkan, mengkombinasikan, dan mengompresnya. Selain itu, W3TC juga menciptakan dan menyimpan sumber daya situs web statis untuk mengurangi beban di server dan mempercepat pengiriman situs web.
Hal itulah yang akhirnya dapat membantu website dalam mempercepat loading halaman web.
Baca Juga: Cara Mudah Hapus Cache Browser di Laptop, Android, dan iOS
Fitur W3 Total Cache
Plugin W3 Total Cache menawarkan berbagai fitur utama yang dapat membantu kamu dalam mengoptimalkan kinerja website dari segi caching, berikut diantaranya.
1. Caching
Plugin W3 Total Cache membuat salinan HTML statis yang disimpan di server. Saat pengunjung pertama kali mengakses halaman, WordPress harus membangun halaman secara dinamis dari database dll, ini membutuhkan banyak sumber daya server.
Namun, untuk pengunjung berikutnya yang mengakses halaman yang sama, plugin akan mengirimkan salinan HTML yang sudah dibuat sebelumnya. Hal ini lebih cepat daripada membangun halaman dinamis dari awal.
Dengan demikian akan mengurangi beban server dan mempercepat waktu pemuatan halaman.
Baca Juga: Apa itu Cache? Penjelasan dan Cara Menghapus Cache di Perangkatmu
2. Minifikasi
W3 Total Cache dapat meminimalkan ukuran file CSS, JavaScript, dan HTML dengan menghapus karakter yang tidak perlu, seperti spasi, komentar, dan tanda baca yang tidak diperlukan.
Proses ini dikenal sebagai minifikasi, yang memperkecil ukuran file sehingga dapat ditransfer lebih cepat dari server ke browser pengunjung. Semakin kecil ukuran file, semakin cepat waktu pemuatan halaman website.
3. Integrasi dengan Content Delivery Network (CDN)
Layanan Content Delivery Network (CDN) menyimpan salinan file-file website di berbagai server di seluruh dunia.
Dengan mengintegrasikan W3 Total Cache dengan CDN, file-file website dapat dikirimkan dari server terdekat dengan lokasi pengunjung, mengurangi jarak dan waktu tunda (latency) dalam pengiriman data.
Integrasi dengan CDN sangat membantu meningkatkan kecepatan akses website bagi pengunjung dari lokasi geografis yang berbeda-beda.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Apa Itu CDN
4. Database Caching
Setiap kali halaman web dimuat, WordPress perlu melakukan query ke database untuk mengambil konten yang diperlukan.
W3 Total Cache menyediakan opsi untuk menyimpan hasil query database dalam cache, sehingga query yang sama tidak perlu dijalankan lagi untuk permintaan berikutnya.
Hal ini dapat mengurangi beban pada server database dan mempercepat waktu pemuatan halaman, karena data dapat diambil langsung dari cache yang ada di memori server web.
Cara Instalasi W3 Total Cache
Sekarang kamu telah memahami apa itu W3 Total Cache dan fitur-fitur yang ditawarkannya. Sebelum melanjutkan ke proses instalasi, pastikan bahwa opsi memcache dan memcached telah diaktifkan pada versi PHP kamu. Hal ini diperlukan agar setelah instalasi selesai, Anda dapat langsung menggunakan plugin W3 Total Cache dengan optimal.
Berikut langkah instalasi W3 Total Cache pada WordPres.
1. Login WordPress
Pertama, login ke dashboard WordPress yang akan kamu pasang plugin W3 Total Cache. Masukkan username dan password akun WordPress kamu.
2. Tambahkan Plugin W3 Total Cache
Setelah berhasil login, kemudian tambahkan plugin W3 Total Cache pada WordPress kamu dengan cara pilih Plugins > Add new.
3. Install Plugin W3 Total Cache
Setelah itu pada tampilan berikut, lakukan pencarian plugin W3 Total Cache. Jika sudah, klik tombol Install Now.
Setelah di install, kemudian klik Activate untuk memulai aktivasi plugin.
4. Aktifkan Fitur Cache
Setelah instalasi W3 Total Cache berhasil, kamu akan menemukan menu Performance pada sidebar sebelah kiri. Plugin ini menawarkan berbagai fitur caching, namun tiga fitur utama yang perlu diaktifkan adalah Database Cache, Object Cache, dan Page Cache.
Berikut langkah-langkah mengaktifkannya.
- Klik menu Performance, kemudian pilih General Settings.
- Cari bagian Page Cache dan centang opsi Enable.
- Pada Page Cache Method, pilih Memcached.
- Setelah selesai, klik tombol “Save all settings”.
Setelah itu scroll ke bawah hingga menemukan bagian Object Cache dan Database Cache, lalu ubah pengaturannya seperti pada Page Cache dengan memilih Memcached sebagai metode caching.
Memcached adalah sistem caching yang dapat mempercepat waktu pemuatan halaman dengan menyimpan salinan halaman dalam memori.
5. Kelola database cache
Salah satu fitur utama W3 Total Cache adalah kemampuannya untuk meringankan beban pada database melalui teknik caching. Dengan menggunakan Database Cache, kamu dapat meningkatkan performa website secara signifikan. Berikut langkah mengoptimalkannya.
- Klik menu Performance, kemudian pilih sub-menu Database Cache.
- Pada bagian Memcached hostname:port/IP:port:, masukkan alamat URL atau IP beserta nomor port yang digunakan untuk menjalankan layanan Memcached pada server kamu.
- Klik tombol Test untuk memverifikasi koneksi antara W3 Total Cache dengan Memcached.
- Jika muncul pesan Test Passed dengan warna hijau, artinya Database Cache berhasil terhubung dengan Memcached.
- Klik tombol Save all settings agar pengaturan tersimpan.
Dengan mengintegrasikan Database Cache dengan Memcached, W3 Total Cache akan menyimpan hasil query database dalam cache sistem. Saat pengunjung mengakses halaman yang membutuhkan data dari database, plugin akan mengambil data dari cache terlebih dahulu daripada melakukan query langsung ke database.
6. Kelola page cache dan W3 Total Cache
Berikutnya kamu juga perlu mengaktifkan fitur page cache melalui langkah-langkah berikut:
- Klik menu Performance > Page Cache
- Pada bagian Memcached hostname:port /IP:port, masukkan URL yang ditampilkan saat kamu menjalankan Memcached sebelumnya.
- Klik tombol Test untuk memverifikasi koneksi.
- Jika muncul pesan Test Passed dengan warna hijau, itu artinya Page Cache berhasil diaktifkan.
- Klik tombol Save all settings agar pengaturan tersimpan.
7. Kelola object cache
Object cache berfungsi untuk menyimpan data objek seperti hasil query database dalam memori sementara agar dapat diakses lebih cepat pada permintaan berikutnya. Hal ini dapat meningkatkan performa website dengan mengurangi beban pada server database. Berikut langkah-langkahnya.
- Klik menu Performance > Object Cache.
- Pada bagian Memcached hostname:port /IP:port, masukkan URL yang ditampilkan saat kamu menjalankan Memcached sebelumnya. URL ini sama dengan yang digunakan untuk mengaktifkan Page Cache.
- Klik tombol Test untuk memverifikasi koneksi.
- Jika muncul pesan Test Passed dengan warna hijau, itu artinya Object Cache berhasil diaktifkan.
8. Pengecekan memcached
Terakhir, kamu perlu mengecek apakah fitur memcached berjalan atau tidak dengan langkah-langkah berikut.
- Buka situs WordPress kamu.
- Klik kanan pada halaman, kemudian pilih opsi View Page Source.
- Scroll ke bagian bawah sumber halaman.
- Kamu akan melihat informasi seperti pada gambar yang disertakan.
Jika kamu melihat informasi tersebut pada sumber halaman, itu menandakan plugin W3 Total Cache yang terintegrasi dengan Memcached telah berhasil diinstal dan berfungsi pada situs kamu.
Informasi tersebut menunjukkan bahwa halaman telah disimpan dalam cache Memcached, sehingga waktu pemuatan halaman menjadi lebih cepat.
Penutup
W3 Total Cache adalah plugin caching populer untuk WordPress yang membantu meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan website.
Plugin ini menggunakan teknik caching dengan cara permintaan sumber daya ke server, seperti membuat salinan HTML statis, meminifikasi file CSS/JS, mengintegrasikan CDN, dan menyimpan hasil query database dalam cache agar dapat diakses lebih cepat.
Untuk mendukung optimasi website kamu, plugin saja tidaklah cukup, kamu juga perlu menggunakan hosting berkualitas yang juga mendukung optimasi melalui caching.
Dewaweb menyediakan module caching super canggih yang membantu meningkatkan kecepatan website kamu. Website akan di-load lebih cepat di desktop, tablet dan mobile dengan teknologi web terbaru seperti multiplexing, caching, server push, data compression, dan lain sebagainya.
Mulai dari Rp30.000/bulan kamu sudah bisa mendapatkan berbagai fitur unggulan dari hosting Dewaweb, yuk tunggu apalagi? Beli hosting Dewaweb sekarang dan optimalkan website kamu!