Mengenal Cost Per Impression & Cara untuk Menghitungnya

Mengenal Cost Per Impression & Cara untuk Menghitungnya

Cost per impression adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar setiap iklan yang tampil ke pengguna, CPI merupakan salah satu metriks biaya iklan yang wajib diketahui para pengiklan atau digital marketer. Biaya ini juga sering disebut dengan CPM atau cost per mille.

Melalui perhitungan CPI dapat memberikan gambaran apakah campaign yang dilakukan sukses atau tidak. Maka dari itu, bagi kamu para marketer penting untuk mengetahui perhitungan iklan cost per impression.

Yuk, simak terus artikel Dewaweb kali ini karena kita akan membahas detail mulai dari perhitungan hingga cara meningkatkannya!

Apa Itu Cost Per Impression?

Cost per impression adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap tampilan iklan yang muncul di depan pengguna atau di laman web. CPI juga sering disebut cost per mille atau cost per thousand.

CPI biasanya dihitung sebelum campaign dilakukan dan digunakan untuk menentukan biaya serta ROI (return of investment) dari sebuah kampanye online.

Dengan adanya CPI, bisnis dapat membandingkan bagaimana ROI antara pemasangan iklan secara online di website atau aplikasi dan tradisional seperti menggunakan poster atau brosur. 

Iklan dari CPI tidak perlu diklik, cukup tampilkan dan dilihat pengguna maka sudah termasuk dalam penayangan atau impression. 

Baca Juga: Apa Itu Online Advertising? Pengertian, Manfaat dan Jenisnya

Keunggulan dan Kekurangan CPM

Meskipun CPM (cost per mile) terlihat kurang menguntungkan karena pengunjung tidak mengklik iklan tapi advertiser harus tetap bayar, namun CPM tetap memiliki beberapa keunggulan yang akan didapatkan bisnis, diantaranya seperti.

Keunggulan CPM

1. Dapat meningkatkan brand awareness

Pada awal merintis bisnis, daripada berloma mendapatkan pembelian, lebih baik fokus mengenalkan bisnis ke calon konsumen. 

Model iklan cost per impression adalah solusi tepat bagi bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness, terutama bagi bisnis yang baru merintis. Dengan CPM, bisnis kamu akan sering muncul dihadapan calon konsumen, sehingga perlahan mereka akan mengenal brand kamu. Dari sinilah konsumen akan mulai aware dan mencari tahu lebih dalam terkait bisnis kamu. 

Baca Juga: 7 Cara Membangun Brand Awareness

2. Mampu menjangkau audiens yang tepat

Iklan CPM juga mampu membantu bisnis menjangkau audiens yang tepat, hal ini dapat dilakukan dengan cara memasang iklan pada dua situs dengan fokus demografi yang berbeda. 

Misalnya pertama kamu memasang di situs dengan demografi usia 20-an, sedangkan situs kedua demografi 30-an. Setelah itu kamu bisa membandingkan hasilnya dan melihat mana yang memiliki prospek lebih tinggi.

Dengan begitu kamu bisa menemukan target pasar yang tepat dan dapat menyesuaikan strategi marketing selanjutnya.

3. Lebih terjangkau

Model iklan antara CPM atau CPI dengan CPC memiliki harga yang lebih rendah. Model CPM berpotensi menghasilkan lebih banyak klik dan action dari pengguna dibandingkan model lain dengan biaya yang sama.

Sebagai contoh, kamu mengeluarkan $2 untuk 1.000 tayangan, sementara dengan biaya yang sama pada model CPC, kamu membayar untuk 50 klik pada iklan online. Setelah mencapai 50 klik maka iklan berhenti ditayangkan.

Dalam model CPC, kamu sudah pasti mendapatkan 50 klik. Namun, jika menggunakan model CPM dari 1.000 tayangan tersebut kamu berpotensi mendapatkan klik lebih dari 50 kali.

Kekurangan CPM

Metode click per impression (CPI) memang dapat meningkatkan tampilan iklan di situs yang lebih baik. Namun, salah satu tantangannya yaitu situs-situs ini seringkali rentan terhadap penipuan.

Umumnya, situs-situs tersebut dapat mengakibatkan ketidakakuratan dalam perhitungan CPI dengan memuat iklan ribuan kali tanpa benar-benar dilihat oleh banyak pengunjung. Apalagi jika kamu menggunakan video sebagai media iklan, hal ini dapat merugikan karena biaya yang dikeluarkan pun menjadi tinggi.

Baca Juga: 13+ Cara Meningkatkan Traffic Website, Efektif dan Ampuh!

Cara Meningkatkan Cost Per Impression

Setelah mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihannya, sekarang saatnya meningkatkan performa CPI. Di bawah ini beberapa cara untuk meningkatkan cost per impression yang dapat dilakukan.

1. Target audience yang tepat

Memilih target audience yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja iklan dan mengoptimalkan metode CPI. Dalam memilih target audience, pengiklan harus menyesuaikan dengan merek mereka, termasuk demografi, minat, perilaku, dan lokasi.

Dengan melakukan targeting yang tepat, kamu dapat menayangkan iklan kepada pengguna yang berpotensi tertarik dengan produk atau layanan yang kammu tawarkan.

2. Kualitas konten

Pastikan konten yang ditampilkan pada iklan memiliki relevansi tinggi dengan target audiens. Perhatikan kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi oleh mereka kemudian buat konten yang menarik dan bermanfaat.

Konten yang relevan akan lebih mungkin menarik perhatian dan memotivasi pengguna untuk berinteraksi dengan iklan. Selain itu tambahkan visual yang menarik seperti gambar atau video untuk mempengaruhi daya tarik mereka.

Baca Juga: 11 Cara Membuat Konten yang Menarik untuk Sukseskan Bisnis

3. Memilih platform yang tepat

Pemilihan platform iklan yang sesuai menjadi peran penting dalam mengoptimalkan click per impression. Terdapat berbagai platform iklan seperti Facebook Ads, Google AdWords, dan LinkedIn Ads. 

Masing-masing platform memiliki fitur targeting yang berbeda dan pengguna yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengiklan harus memilih platform iklan yang tepat sesuai dengan merek dan target audiens yang diinginkan.

Baca Juga: 10 Platform Media Sosial Terbaik untuk Bisnis Kamu

Bagaimana Cara Menghitung CPM?

Selain mengerti bagaimana cara meningkatkan CPI, kamu juga harus tahu cara perhitungannya. Untuk menghitung cost per impression ada beberapa data yang diperlukan diantaranya yaitu.

  • Total impression: 10.000
  • Total klik: 500
  • Biaya Iklan: $100

Langkah pertama yaitu menghitung CPM (Cost per Mille atau biaya per 1.000 impresi) 

= (Biaya Iklan / Jumlah Impresi) x 1.000 

= ($100 / 10.000) x 1.000 CPM 

= $10

Berikutnya yaitu hitunga CPC atau biaya per klik-nya. 

Biaya Iklan / Jumlah Klik 

= $100 / 500 CPC 

= $0,2

Setelah mendapatkan CPC, kemudian kita akan hitung berapa CPI-nya.

CPI = CPM / (Jumlah Klik / Jumlah Impresi) 

CPI = $10 / (500 / 10.000) CPI = $10 / 20 CPI 

= $0,5

Dalam contoh di atas, biaya yang dikeluarkan untuk setiap impresi yang muncul atau biaya CPI yaitu $0,5. Semakin rendah nilai CPI, maka semakin efisien biaya iklan kamu dalam mendapatkan tayangan dan interaksi dari pengguna. 

Sudah Paham Apa Itu CPM?

Sampai sini kamu sudah lebih paham kan apa itu CPI? Cost per impression adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap tampilan iklan yang muncul ke depan pengguna. 

CPI dihitung dengan membagi total biaya iklan dengan jumlah impresi yang diperoleh. Dengan begitu kamu akan mendapatkan gambaran tentang efisiensi biaya dalam mendapatkan tampilan iklan tanpa mempertimbangkan jumlah klik atau interaksi pengguna.

Selain memperhatikan iklan yang akan tampil di laman pengguna, penting juga untuk memastikan bahwa bisnis kamu telah memiliki website resmi yang dapat diakses pengguna secara mudah. Pastikan gunakan domain dan hosting terpercaya dari Dewaweb yang saat ini sedang diskon hingga 45%.

Dewaweb menyediakan berbagai paket cloud hosting terbaik dengan harga murah dengan kualitas terbaik untuk membantu bisnis kamu! Tunggu apa lagi? Segera bergabung bersama 65 ribu pelanggan Dewaweb lainnya!