Watermark adalah identitas yang dibubuhkan pada sebuah karya oleh penciptanya. Identitas tersebut dapat berupa logo, tulisan, atau ikon (gambar).
Kamu tentu sering menemukan watermark di berbagai karya. Misalnya saat menonton video TikTok, watermark-nya yaitu username si pemilik akun.
Memangnya, penggunaan watermark ini untuk apa, sih? Yuk cari tahu fungsi, jenis, hingga cara membuat watermark di artikel ini!
Apa Itu Watermark?
Watermark adalah sebuah logo, gambar, atau tulisan yang dengan sengaja dimasukkan pada sebuah karya atau konten.
Watermark dimasukkan dalam sebuah karya bukan tanpa alasan, melainkan untuk melindungi karya tersebut dari plagiasi dan penjiplakan.
Dengan menggunakan watermark, karyamu akan lebih diakui kepemilikannya sehingga tidak mudah dicuri atau diklaim orang lain.
Meski dimasukkan ke dalam sebuah karya, biasanya watermark dibuat kecil atau semi transparan sehingga tidak mengganggu tampilan karya.
Sesuai namanya, watermark (tanda air) ini biasanya hanya terlihat samar dan semi transparan. Pada abad ke-13, pembuatannya dilakukan di atas kertas dengan cara mengubah ketebalan kertas yang masih basah pada bagian yang akan diberi watermark.
Kemudian bagian tersebut akan ditekan dengan cetakan gambar sehingga ketika sudah kering nanti terbentuklah kertas yang ber-watermark sesuai cetakan tadi.
Sementara di era internet of things (IoT) ini pembuatan tanda air semakin modern seperti menggunakan logo atau teks.
Jika kamu sering melihat video Youtube, apalagi Youtuber ternama pasti kamu sering mendapatkan logo atau nama mereka di pojok videonya.
Jika kamu pernah mengunduh sebuah dokumen seperti jurnal dari situs online, beberapa di antaranya juga memiliki watermark.
Watermark ini bersinggungan juga dengan copyright. Sederhananya, copyright akan ditandai dengan sebuah watermark pada karya atau konten.
Fungsi Watermark
Di bawah ini terdapat beberapa fungsi watermark yang perlu kamu ketahui:
1. Melindungi konten dari plagiasi
Konten berupa gambar sangat mudah diplagiasi oleh orang lain. Di internet sendiri, kamu hanya perlu klik kanan gambar lalu simpan, maka kamu sudah bisa mendapatkan fotonya.
Apalagi jika kamu menjual foto tersebut pada situs jual foto online. Watermark adalah solusi agar orang lain tidak dapat menggunakannya sembarangan tanpa persetujuan kamu.
2. Menambah keterangan konten
Sebuah gambar yang tidak ada deskripsinya dapat mengandung seribu makna. Oleh karena itu tidak ada salahnya untuk menambahkan beberapa kalimat pada gambar tersebut.
Contohnya kamu sedang pergi berlibur dan mengambil gambar. Foto tersebut bisa kamu beri tanggal, tempat, maupun cerita singkat yang menggambarkan foto itu.
3. Menandai seseorang
Selanjutnya adalah untuk menandai seseorang yang ikut pada konten tersebut. Ketika kamu upload gambar di internet, misalnya di Instagram dan Facebook tentu terdapat fitur tag atau menandai.
Namun, biasanya ada orang-orang yang memang tidak ingin profil mereka tersebar. Maka dari itu memanfaatkan watermark, dengan cara memberi nama pada foto tersebut yang menunjukkan identitasnya orangnya.
4. Memberi informasi detail foto
Ketika kamu mengambil foto entah menggunakan kamera digital ataupun ponsel, tentu memiliki banyak informasi teknis penting yang biasa disebut EXIF. Misalnya seperti aperture, shutter speed, merek kamera dan yang lain.
Informasi ini dapat berguna untuk orang yang sedang belajar fotografi. Sehingga mereka dapat mengikuti pengaturan kamera tersebut, sehingga hasil fotonya lebih bagus. Data EXIF itulah yang bisa kamu buat menjadi watermark.
5. Membuat meme dan komik
Kamu pasti pernah melihat meme yang berisi gambar dengan kutipan lucu, kan? Kutipan itu bisa kamu jadikan sebagai watermark pada foto. Cukup menggunakan gambar yang dibutuhkan, lalu edit dengan menambahkan teks, setelah itu share di media sosial kamu.
6. Menunjukkan kreativitas
Bukan hanya menambahkan logo atau beberapa teks saja. Lebih dari itu, pada foto kamu dapat memasukan sebuah puisi atau kutipan. Bisa juga disertai dengan tanggal dibuat serta sumber fotonya.
Jenis-Jenis Watermark
Adapun jenis watermark dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Visible Watermark
Visible watermark adalah watermark yang dapat dilihat secara jelas. Visible watermark ini dapat berupa:
- Logo: Keberadaan logo perusahaan akan menjadi sebuah identitas tersendiri (branding) agar bisa lebih mudah dikenali khalayak umum.
- Tulisan: Watermark jenis ini biasanya berupa font yang mencantumkan informasi pemilik karya seperti username akun media sosial, nama toko, nama website, dan lain sebagainya.
- Ikon: Watermark ini biasanya disertakan dalam video YouTube.
Selain untuk mencegah pencurian konten, visible watermark juga bisa untuk mengenalkan brand perusahaan kepada audiens.
Contoh visible watermark yaitu pada gambar milik Dewaweb dan dokumen berikut ini:
Digital Watermark
Digital watermark adalah watermark yang tidak dapat dilihat hanya dengan indra penglihatan saja. Lebih modern lagi, sebagai gantinya watermark disisipkan dalam data gambar atau karya tersebut untuk tanda kepemilikan.
Oleh karena itu, watermark jenis ini banyak digunakan pada lembaga perbankan atau berita untuk mengidentifikasi sumber serta mengautentikasi medianya.
Kelebihan dan Kekurangan Watermark
Walaupun fungsinya sangat penting, watermark tetap memiliki kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan watermark:
Kelebihan
- Kelebihan utama watermark adalah mampu menghindari adanya pencurian karya. Orang lain akan berpikir dua kali untuk menggunakan apalagi mengklaim karyamu. Jadi, hasil karyamu lebih dihargai oleh publik.
- Mampu membangun branding. Saat karyamu dengan watermark dilihat orang lain maka mereka bisa langsung mencari tahu tentang kamu atau perusahaanmu.
Kekurangan
- Memerlukan waktu lebih untuk memasukkan watermark ke karya.
- Watermark tidak sepenuhnya menjamin karya bebas dari pencurian. Hal ini karena watermark masih bisa dihapus atau di-crop.
Kamu tentunya tidak mau karyamu dicuri, kan? Tenang, di artikel ini Dewaweb juga memberikan tips membuat watermark agar tidak mudah dihapus. Simak terus, ya!
Cara Membuat Watermark dengan Canva
Ada banyak tools dan aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat watermark seperti Photoshop, Adobe Illustrator, Microsoft Word, Canva, dan lain-lain.
Pada artikel ini Dewaweb menggunakan Canva untuk membuat watermark karena jauh lebih mudah dilakukan. Yuk simak langkah-langkahnya!
- Buka situs Canva.
- Di sini pengaturan bahasa menggunakan Bahasa Indonesia. Langsung klik pada Buat Desain > Ukuran Khusus kemudian pilih ukuran yang diinginkan. Contohnya ukuran banner.
- Setelah itu kamu bisa mulai membuat logo untuk watermark-nya.
- Jika sudah, klik ikon titik tiga > transparansi > atur transparansi.
-
Apabila logo sudah terbuat, pilih Bagikan > Unduh > Latar belakang transparan (jika akun premium).
Kemudian klik Unduh.
- Setelah terunduh, selanjutnya masukkan foto yang ingin diberikan watermark.
- Tambahkan watermark pada pojok kiri atau kanan foto, seperti gambar berikut.
- Selesai! Kamu sudah berhasil membuat watermark pada karyamu. Sangat mudah, kan?
Tips Membuat Watermark
Nah, meskipun menggunakan watermark, pastikan agar karya utama tidak terganggu dan tetap enak dilihat. Berikut ini Dewaweb berikan beberapa tips dalam membuat watermark:
- Pastikan ukuran watermark proporsional. Biasanya ukuran watermark tidak lebih dari 1/16 ukuran karya.
- Jangan meletakkan watermark pada latar belakang yang rata (mulus) karena memungkinkan untuk dihapus atau di-crop.
- Hindari peletakan watermark yang berada terlalu ujung karena juga memungkinkan untuk di-crop.
- Gunakan warna semi transparan agar tidak merusak estetika karya.
- Cantumkan informasi pribadi misalnya “© 2018 Nama Kamu”.
Tips tersebut penting mengingat karyamu masih bisa dicuri oleh orang lain, misalnya dengan cara menghapus background karyamu dan menumpuknya dengan watermark lain.
Yuk Lindungi Kontenmu dengan Watermark!
Sekarang kamu sudah tahu apa itu watermark. Watermark adalah logo, teks, atau gambar yang dibubuhkan pada sebuah karya atau konten.
Fungsi watermark yaitu untuk menghindari adanya plagiasi sehingga tidak ada orang yang bisa mengklaim karyamu sembarangan, apalagi untuk tujuan komersial.
Baca Juga: 11 Website Terbaik untuk Cek Plagiasi Konten dan Artikel
Tenang, pembuatan watermark tidak ribet, kok! Kamu bisa membuatnya dengan Canva secara gratis dan mudah! Langkah-langkahnya juga sudah dijelaskan secara rinci di atas.
Yuk, mulai sekarang lindungilah kontenmu dengan menggunakan watermark! Demikian artikel ini, semoga bermanfaat, ya! Kamu juga bisa membaca kumpulan artikel informatif lainnya di blog Dewaweb.
Jika tertarik, kamu juga dapat mengikuti program afiliasi dari Dewaweb ataupun webinar gratis dari Dewatalks yang pastinya bermanfaat untuk menambah wawasanmu seputar dunia digital dan pengembangan website. Salam sukses online!