Mengenal Pengertian DHCP Server dalam Pengelolaan IP Address

Mengenal Pengertian DHCP Server dalam Pengelolaan IP Address

Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP Server adalah protokol berbasis server yang berperan penting dalam pengelolaan konfigurasi jaringan, terutama IP address. IP address sendiri merupakan sebuah alamat unik yang diperlukan agar perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya dalam suatu jaringan.

Masalahnya, penentuan IP address sering kali menjadi tugas yang kompleks dan memakan waktu, terutama ketika jaringan terus berkembang-luas. Dengan adanya DHCP Server, network administrator dapat mendistribusikan alamat IP ke setiap perangkat dalam jaringan secara lebih mudah dan efisien.

Ingin mengenal protokol jaringan ini lebih jauh? Di artikel ini Dewaweb telah merangkum informasi tentang apa itu DHCP Server beserta cara kerja dan fungsinya. Yuk, cari tahu selengkapnya di sini!

Baca Juga: 3+ Cara Mengetahui IP Website dengan Mudah dan Cepat

Apa itu DHCP Server?

DHCP Server adalah protokol standar yang digunakan untuk mendistribusikan IP address secara dinamis kepada perangkat dalam suatu jaringan. Protokol ini menyediakan alamat IP serta konfigurasi subnet mask dan gateway default, yang diperlukan agar perangkat bisa terhubung dengan perangkat lainnya.

Sebagai protokol jaringan, DHCP Server memiliki peran penting dalam mendistribusikan IP address. Protokol ini memungkinkan kamu mengalokasikan alamat IP pada beberapa perangkat secara otomatis dalam satu waktu. Berkat efisiensi inilah DHCP banyak diadopsi pada jaringan komputer.

Lalu, apa dampak yang dirasakan jika tidak menggunakan DHCP Server?

Sebenarnya, jaringan masih bisa beroperasi meskipun tidak menggunakan DHCP. Namun, tanpa protokol ini, kamu harus mengkonfigurasi setiap perangkat secara manual, termasuk pengaturan IP address, gateway, dan parameter lainnya. Selain memakan banyak waktu, ini tentu sangat merepotkan terutama jika dilakukan pada jaringan besar.

Baca Juga: Cara Menyembunyikan IP Address di Perangkat dengan Mudah

Cara Kerja DHCP Server

DHCP Server tidak menyediakan alamat IP begitu saja. Untuk menghubungkan sebuah perangkat, protokol ini harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu, di antaranya yaitu discover, offer, request, dan acknowledge. Berikut penjelasan masing-masing tahapannya:

1. Discover

Discover merupakan tahapan pertama di mana perangkat client yang baru terhubung ke jaringan dan belum memiliki konfigurasi IP, akan mengirimkan sinyal berupa pesan DHCP Discover. Pesan ini ditujukan ke subnet jaringan 255.255.255.255 dan berisi permintaan konfigurasi IP yang tersedia pada DHCP Server.

2. Offer

Setelah menerima pesan DHCP Discover, selanjutnya server akan merespons dengan mengirimkan pesan DHCP Offer. Pesan ini berisi penawaran beberapa alamat IP kepada perangkat client beserta informasi konfigurasi lainnya, seperti subnet mask, gateway, ID client, dan server DNS yang dapat digunakan.

3. Request

Setelah menerima satu atau lebih penawaran konfigurasi, selanjutnya client akan menyetujui penawaran tersebut dengan mengirimkan pesan DHCP Request. Pesan ini berisi permintaan kepada server DHCP agar meminjamkan salah satu konfigurasi IP yang tersedia.

4. Acknowledge

Di tahap akhir, server DHCP akan merespons permintaan client dengan mengirimkan pesan DHCP Acknowledge. Pesan ini mengkonfirmasi bahwa konfigurasi yang diminta telah diberikan, di antaranya termasuk alamat IP dan durasi waktu sewa (lease time). Alhasil, perangkat pun dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan perangkat lainnya di jaringan yang sama.

Baca juga: Cara Menyembunyikan IP Address di Perangkat dengan Mudah

Fungsi DHCP

Fungsi utama DHCP Server adalah memberikan konfigurasi IP secara otomatis kepada perangkat client. Lebih dari itu, DHCP juga memiliki fungsi lain yang mencakup beberapa hal berikut.

1. Mengelola IP address

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, DHCP berfungsi untuk mengelola dan mengalokasikan alamat IP secara dinamis. Ini dapat dilakukan pada seluruh perangkat dalam satu waktu secara otomatis. Dengan begitu, administrator tidak perlu repot untuk melakukan konfigurasi manual pada masing-masing perangkat.

2. Memperbarui IP address secara otomatis

Setiap alamat IP dari DHCP memiliki masa kadaluarsa yang ditentukan oleh konfigurasi server. Jika durasi pemakaian habis, maka kamu perlu meminta konfigurasi baru agar tetap terhubung ke jaringan. Di sinilah DHCP memainkan perannya, protokol ini dapat memperbarui atau mengalokasikan alamat IP baru secara otomatis tanpa harus melakukan konfirmasi ulang.

3. Mencegah IP conflict

IP conflict atau konflik jaringan antar perangkat terjadi ketika dua atau lebih perangkat menggunakan IP address yang sama. Ini dapat menyebabkan perangkat tersebut disconnect, alias tidak dapat terhubung ke jaringan.

Apakah DHCP bisa mengatasinya?

Jawabannya adalah bisa. DHCP membantu mencegah konflik ini dengan mengalokasikan IP address unik atau berbeda-beda. Sebelum melakukannya, DHCP Server akan memeriksa semua alamat IP untuk memastikan alamat tersebut belum digunakan. Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan menjadi sangat minim.

4. Mendukung penggunaan kembali IP address

Terakhir, DHCP Server mendukung penggunaan kembali IP address, dengan catatan alamat tersebut tidak sedang dipakai oleh perangkat lain. Protokol ini membantu mengecek ketersediaan konfigurasi IP yang akan dialokasikan ke perangkat client, sehingga IP address yang ‘off’ atau tidak sedang dipakai bisa dimanfaatkan kembali.

Baca juga: Pengertian TCP/IP, Fungsi, Layer, dan Cara Kerjanya

Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client

Dalam infrastruktur jaringan, Dynamic Host Configuration Protocol memiliki dua entitas berbeda, yakni DHCP Server dan DHCP Client. Lalu, apa perbedaan antara keduanya?

DHCP Server adalah protokol yang bertugas mendistribusikan konfigurasi jaringan, terutama IP address, agar perangkat client dapat terhubung ke jaringan. Sedangkan, DHCP Client merupakan perangkat berupa komputer, smartphone, tablet, atau perangkat lainnya, yang meminta dan menerima konfigurasi jaringan dari DHCP Server tersebut.

Dengan kata lain, DHCP Server memiliki fungsi administratif yang mencakup pengelolaan sumber daya jaringan seperti IP address, subnet mask, gateway default, dan konfigurasi lainnya. Sebaliknya, DHCP Client tidak memiliki semua kemampuan tersebut sehingga integritas jaringannya sangat bergantung pada server.

Baca Juga: Pengertian Web Server, Cara Kerja, Fungsi, dan Contohnya

Kesimpulan

DHCP Server adalah protokol yang mengelola dan mendistribusikan IP address secara otomatis kepada perangkat client dalam suatu jaringan. Melalui protokol ini, pekerjaan network administrator menjadi lebih efisien karena DHCP mampu menyederhanakan proses konfigurasi dengan memberikan alamat IP, subnet mask, gateway default, dan server DNS pada perangkat client secara dinamis.

Terlepas dari itu, jika sedang mencari server andal berkualitas untuk keperluan website atau aplikasi, kami merekomendasikan VPS server milik Dewaweb. VPS Dewaweb hadir dengan teknologi terbaru, salah satunya adalah CPU Intel Xeon Gold Cascade Lake dan storage NVMe SSD, yang terbukti mampu menghasilkan performa dan kecepatan super tinggi.

Menariknya, kamu bisa menikmati bandwidth unlimited terlepas dari paket VPS apa pun yang kamu sewa di Dewaweb. Tunggu apalagi? Yuk, sewa cloud VPS Dewaweb sekarang!

Itulah informasi seputar DHCP Server yang dapat kami sampaikan. Jika tertarik, kamu juga dapat menambah wawasan dengan mengeksplor artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Semoga bermanfaat, ya!