Apa Itu DNS? Fungsi, Cara Kerja, Keunggulan, dan Jenisnya

Apa Itu DNS? Fungsi, Cara Kerja, Keunggulan, dan Jenisnya

Tahukah kamu apa itu DNS dalam website? Pada dasarnya, DNS adalah singkatan dari Domain Name System, sebuah sistem yang akan memudahkanmu saat hendak mengunjungi sebuah situs web.

Jika tidak menggunakan DNS, kamu harus menulis alamat IP (IP Address) seperti 172.18.11.123 untuk mengakses suatu website, merepotkan bukan?

Ditambah lagi, setiap website memiliki alamat yang berbeda. Nah, DNS ini akan menerjemahkan alamat IP tersebut menjadi nama domain sehingga kamu bisa langsung menuliskan domainnya saja, seperti google.com, dewaweb.com, dan sebagainya.

Mau tahu penjelasan tentang apa itu DNS, fungsi, keunggulan, cara kerja, dan jenisnya secara lengkap? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini!

Apa itu DNS?

Domain name system atau DNS adalah server yang menghubungkan URL dengan IP address. Ini merupakan sistem yang digunakan untuk menggantikan alamat IP dengan nama domain yang lebih mudah diingat oleh pengguna di internet.

Artinya, sistem DNS akan mengubah URL website menjadi IP address, sehingga pengguna tidak perlu lagi menuliskan alamat IP ketika hendak mengunjungi sebuah situs.

Pada dasarnya, DNS bertindak seperti buku telepon internet. Misalnya, ketika kamu ingin mengunjungi Google di web browser, cukup ketikkan nama domain “www.google.com”, tanpa perlu repot menuliskan alamat IP “172.217.0.142” ke dalam address bar.

Jadi, kamu hanya perlu mengingat nama-nama situs web tanpa perlu menghafal angka-angka IP address yang rumit.

Baca juga: Mengenal DHCP Server: Protokol Pengelola Alamat IP

Fungsi DNS

Secara garis besar, fungsi DNS server adalah untuk menerjemahkan alamat IP ke nama domain. Namun, jika diuraikan lebih detail, DNS memiliki fungsi lain yang mencakup beberapa hal berikut:

  • Mengidentifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan.
  • Menyediakan alamat IP untuk setiap host.
  • Meminta informasi IP address website berdasarkan alamat domain.
  • Mentranskripsikan hostname menjadi IP address ataupun sebaliknya.
  • Mencari data yang sesuai di database server untuk ditampilkan pada web browser klien.
  • Melakukan pendataan server email dan mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
  • Mendistribusikan trafik secara merata di antara beberapa server dengan alamat IP yang sama.
  • Memberikan beberapa nama host alternatif untuk alamat IP yang sama.
  • Mengalihkan lalu lintas (traffic redirection) pengguna dari lokasi tertentu ke server terdekat untuk mempercepat respons dan meminimalkan latency.

Baca Juga: Pengertian DNSSEC dan Cara Kerjanya

Cara Kerja DNS

Setelah memahami pengertian DNS dan fungsinya, selanjutnya kamu akan mempelajari cara kerja sistem ini. Cara kerja DNS server memiliki mekanisme yang sistematis, urutannya seperti berikut:

  1. Pengguna mengetik “dewaweb.com” ke dalam address bar. Permintaan (query) untuk informasi situs web dimulai dengan melibatkan resolver DNS. Resolver adalah komponen pada server ISP atau perangkat pengguna yang bertanggung jawab untuk menangani permintaan DNS.
  2. Resolver menanyakan DNS root name server (.) untuk mencari informasi mengenai domain “dewaweb.com”. Root name server adalah semacam database yang meneruskan permintaan ke server berikutnya, yakni root server.
  3. Root server merespons resolver dengan alamat DNS server top-level domain (TLD) yang mengelola domain “.com”. Permintaan selanjutnya akan diarahkan ke TLD .com.
  4. Resolver membuat permintaan ke server TLD .com untuk mendapatkan informasi mengenai domain “dewaweb.com”.
  5. Server TLD merespons permintaan dengan memberikan alamat IP dari server domain tersebut.
  6. Resolver meneruskan kueri ke nameserver yang mengelola domain “dewaweb.com”. Nameserver ini memiliki informasi rinci tentang alamat IP dan layanan terkait domain tersebut.
  7. Alamat IP untuk “dewaweb.com” ditemukan dalam nameserver, kemudian dikirimkan kembali ke resolver.
  8. Setelah itu, resolver DNS memberikan alamat IP dari “dewaweb.com” ke web browser.
  9. Dengan alamat IP yang diberikan oleh resolver, browser dapat mengirimkan permintaan ke server yang meng-host situs “dewaweb.com” untuk mengambil konten yang ada di dalamnya.

Baca Juga: 3+ Cara Mengetahui IP Website dengan Mudah dan Cepat

Keunggulan DNS

Sekarang, kamu sudah paham apa itu DNS beserta fungsi dan cara kerjanya. Lalu, apa saja keunggulan dari domain name system? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Lebih mudah diingat

Keunggulan utama DNS adalah memudahkan pengguna mengakses website tanpa harus mengetikkan alamat IP-nya. Jadi, kamu tinggal mengetikkan nama domain saja dan akan langsung diarahkan ke website tersebut.

Bayangkan kalau kamu harus mengingat deretan angka alamat IP yang acak hanya untuk menuju satu website saja. Terlebih, setiap website memiliki alamat IP yang berbeda, sangat sulit bukan?

2. Lebih mudah dikonfigurasi

Keunggulan lainnya, yakni lebih mudah dikonfigurasi. Jadi, jika terjadi kendala pada alamat IP yang digunakan, kamu dapat menggantinya dengan alamat IP berbeda secara mudah melalui bantuan DNS.

Bagaimana caranya? Caranya hanya dengan melakukan pembaruan data pencocokan DNS dan alamat IP. Supaya lebih jelas, kamu bisa melihat kembali bagaimana alur kerja DNS yang sebelumnya sudah dijelaskan,

3. Lebih aman untuk digunakan

Ketika menggunakan sistem DNS, seluruh kegiatan transfer data online akan berlangsung melalui server DNS yang keamanannya terjamin. Sistem ini mampu mencegah upaya peretasan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadi, website kamu akan lebih aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: 15 Tools Cek Keamanan Website Gratis yang Wajib Dicoba

Bagian-Bagian DNS

Prinsip DNS adalah mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP address. Hal ini bisa terjadi karena setiap komponen memiliki bagian-bagian yang terhubung satu sama lain.

Lantas, apa saja bagian-bagian dari DNS? Berikut informasi lengkapnya hanya untuk kamu. 

1. Recursive Resolver

Recursive resolver adalah bagian pertama yang melakukan pencarian informasi IP address melalui DNS. Jika informasi tidak ditemukan pada cache server, maka sistem akan melakukan pencarian pada cache ISP.

Baca juga: Panduan LiteSpeed Cache untuk Joomla

2. Root Server

Root server adalah database yang menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address. Root server sendiri tidak memiliki semua informasi tentang hostname dan IP address. Namun, server ini bisa meneruskan permintaan ke pihak lain yang memiliki informasi tersebut.

Hingga saat ini, ada 13 root server yang ada di dunia. Root server diurutkan secara alfabetis dan dikelola oleh organisasi seperti Internet System Consortium, Verisign, the U.S Army Research Lab, dan ICANN.

Baca juga: Pengertian Root Level Domain, Fungsi, dan Manfaatnya

3. TLD Server

Dari root server, sistem akan menggunakan top-level domain server untuk menemukan jenis informasi yang dicari. Setiap TLD seperti .com, .id, .au, .org, .edu memiliki server yang spesifik.

Misalnya, jika TLD memiliki ekstensi domain ID, maka server yang digunakan adalah server Indonesia. Dengan membaca informasi ini, sistem akan meneruskan pencarian informasi ke server yang memiliki data tersebut.

Baca juga: Pengertian ccTLD, Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya

4. Authoritative name server

Authoritative name server adalah jenis server yang memiliki informasi lengkap tentang situs yang dituju. Jika informasi yang diminta sudah sesuai, browser akan menampilkan halaman yang diminta oleh pengguna.

Umumnya, proses pencarian ini akan diulang guna memastikan informasi tetap up-to-date. Namun, beberapa informasi juga disimpan dalam bentuk cache agar proses query berjalan lebih cepat.

Baca juga: Pentingnya Cek Name Server Domain, Ini 5+ Cara Ceknya

Jenis-Jenis DNS Records

DNS Records adalah instruksi yang dibuat dan disimpan di server DNS yang disebut Zone File. Catatan ini memberikan detail penting yang berkaitan dengan domain dan nama host.

Hal ini juga akan membantu server DNS mengarahkan query ke tempat yang dituju. Berikut ini beberapa jenis DNS Records yang umumnya dijumpai:

  • A (Address) record – Menyimpan informasi mengenai hostname. Biasanya digunakan untuk memetakan Fully Qualified Domain Name (FQDN) ke alamat IPv4 dan bertindak sebagai translator dengan mengubah nama domain ke alamat IP.
  • AAAA (Quad A) – Menyimpan informasi hostname dan hubungannya ke alamat IPv6.
  • CNAMECanonical name atau alias yang merujuk ke domain atau subdomain lain, tapi tidak ke alamat IP. CNAME sering digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain ke sebuah IP address.
  • ANAME – Jenis record yang berguna untuk menunjukkan root level domain ke hostname atau FQDN.
  • SOA (Start of Authority) – Muncul di bagian awal dokumen DNS zone dan menyimpan informasi tentang domain yang terhubung pada server. SOA juga merujuk pada Authoritative Name Server.
  • NS (Name Server) – Merupakan catatan name server yang berfungsi untuk memetakan domain agar dimasukkan ke dalam sebuah daftar server DNS.
  • MX (Mail Exchange)Record yang mengidentifikasi server untuk menangani mail. Record ini juga digunakan dalam merekam server SMTP agar domain dapat saling mengirimkan email.
  • TXT (Text) – Data DNS yang memberikan informasi teks ke sumber di luar domain untuk memvalidasi email, situs, memverifikasi domain di search console, dan sebagainya.
  • SRV (Service)Record yang berisi tentang spesifikasi data DNS, seperti priority, name, weight, port, points, dan TTL. SRV mengizinkan layanan seperti instant messaging, atau VoIP yang diarahkan untuk memisahkan host dan lokasi port.
  • PTR (Pointer) – PTR disebut juga RDNS atau reverse DNS. Bagian ini merupakan kebalikan dari A record, PTR mengarahkan IP menjadi sebuah domain atau hostname.

Baca juga: Cara Mengatasi DNS_PROBE_FINISHED_NXDOMAIN

Sudah Lebih Tahu Tentang DNS?

Sampai di sini, kamu tentu sudah lebih tahu apa itu DNS, bukan? Sederhananya, DNS adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menerjemahkan alamat website (nama domain) menjadi IP address.

DNS membantu mempermudah pengguna ketika hendak mengakses suatu website. Mereka tidak perlu mengetikkan alamat IP numerik yang rumit. Cukup ketikkan nama domain situs yang dituju, kemudian DNS akan menerjemahkannya ke alamat IP situs tersebut.

Terlepas dari itu, bagi yang membutuhkan domain website, kamu bisa mendapatkan domain terpercaya dan aman dari Dewaweb. Kami menawarkan pilihan domain terlengkap, terbaik, dan termurah untuk mendukung segala jenis website.

Di Dewaweb, ada berbagai ekstensi populer yang bisa kamu pilih dengan harga terjangkau. Mulai dari generic top-level domain (gTLD) seperti .com, .org, .info, .net, dan sebagainya, atau country code top-level domain (ccTLD) seperti .id, .co.id, .my.id, dan banyak lagi. Tunggu apalagi? Yuk, beli domain dari Dewaweb sekarang!