Apa itu Cost Per Lead (CPL) dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Apa itu Cost Per Lead (CPL) dan Bagaimana Cara Menghitungnya

Bagi kamu yang sudah mendalami dan terjun dalam dunia marketing sudah tidak asing lagi dengan biaya periklanan. Terutama dalam digital marketing, ada banyak istilah yang perlu untuk diketahui bagi yang baru menekuninya, salah satunya adalah Cost Per Lead (CPL).

Pada intinya CPL ini adalah biaya periklanan online yang harus dikeluarkan oleh sebuah brand dan bagaimana menghitung prospek masa depan perusahaan atau brand melalui strategi digital marketing.

Adanya CPL ini tidak luput dari perkembangan teknologi informasi yang membuat perusahaan dan brand mulai berpikir ulang mengenai strategi marketing mereka. Bila sebelumnya, marketing lebih fokus pada pendekatan secara konvensional, kini periklanan online dalam digital marketing semakin diminati.

Pada tahun 2017 lalu saja contohnya ada sekitar 20% alokasi belanja iklan melalui platform digital dan 15% mengalokasikannya melalui media sosial. Bahkan jumlah periklanan online meningkat 89% pada tahun 2022 mendatang.

Baca juga: 5+ Contoh Digital Marketing yang Bisa Sukseskan Bisnismu

Hingga saat ini, CPL menjadi bagian terpenting dalam digital marketing maupun periklanan secara online. CPL juga bisa disebut dengan penghitungan pembayaran iklan yang didasarkan pada jumlah pengunjung sebuah website. Nantinya, mereka akan melakukan Sign-up/Registrasi, kemudian pengunjung diminta untuk mencantumkan nama, email, dan identitas lainnya.

Lalu, apa manfaatnya dan bagaimana cara menghitung CPL ini? Simak ulasannya pada artikel yang sudah Dewaweb rangkum di bawah ini.

Apa itu Cost Per Lead?

CPL (Cost Per Lead) adalah model penetapan harga iklan di mana pengiklan membayar harga yang telah ditetapkan sebelumnya untuk setiap prospek (lead) yang dihasilkan. Dalam dunia marketing sendiri, CPL bukan istilah yang asing.

Cukup banyak para pebisnis yang mulai memanfaatkan CPL ini sebagai salah satu strategi marketing dalam menjual produk yang dimilikinya. Tidak hanya untuk memasarkan produk yang dimilikinya, CPL juga bertujuan untuk melakukan branding dan mendapatkan pelanggan.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Digital Marketing Channel untuk Bisnis

Manfaat Cost Per Lead Bagi Digital Marketing

Bila dibandingkan dengan menggunakan periklanan secara konvensional CPL jelas memiliki banyak manfaat lebih. Lantas, apa saja manfaat dari CPL dalam dunia pemasaran? Berikut informasinya.

1. Menghemat biaya

Pertama, kamu bisa menghemat dari segi biaya mengingat bila kamu beriklan dengan cara konvensional tentu memiliki biaya-biaya tambahan seperti pajak dan sebagainya. Selain itu, kamu juga dapat menghemat waktu karena menggunakan platform digital akan lebih cepat dan tidak serumit konvensional.

2. Mempengaruhi calon konsumen

Kedua, dalam hal awareness terhadap sebuah brand, digital marketing CPL mampu mempengaruhi calon konsumen. Bila mereka tertarik dengan brand atau produk yang ditawarkan lewat website, mereka akan melakukan registrasi atau sign up. Dari sign up inilah nantinya dapat ditentukan demografis calon konsumen potensial. Contohnya dari segi usia, jenis kelamin, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan penjualan dalam jangka waktu mendatang.

Baca juga: 7 Contoh Content Marketing di Instagram yang Bisa Jadi Inspirasi

Cara Menghitung Cost Per Lead

Setelah kamu mengetahui apa itu Cost Per Lead (CPL) dan manfaatnya dalam dunia digital marketing, kini saatnya kamu ketahui bagaimana cara menghitungnya. Dalam menghitung besarannya maka dikenal dengan metrik CPL. Rumusnya sebenarnya tidak terlalu rumit, yakni:

rumus cost per lead

Agar lebih mudah, kamu juga bisa memasang tracking conversion dalam websitemu. Berikut contoh soal bagaimana cara menghitung CPL.

Pada saat kamu menghabiskan budget iklan untuk digital marketing sebesar Rp 5 juta per bulannya. Dari digital marketing lewat campaign adwords ini misalnya kamu mendapatkan 10 ribu views dan 500 klik. Sementara dari segi visitor, ada sekitar 500 yang mengunjungi websitemu dan ada sekitar 50 orang mengisi form survei brand. Maka dari contoh ini kita bisa hitung CPL-nya yakni:

Rp5 juta (biaya iklan total) : 50 (jumlah leads yang didapat) = 100.000.

Jadi, untuk jumlah CPL yang ada adalah sekitar Rp100 ribu.

Baca juga: Cara Membuat Strategi Promo Marketing yang Efektif untuk Bisnis

Sudah Paham Apa itu Cost Per Lead?

Cost Per Lead adalah model penetapan harga iklan di mana pengiklan membayar harga yang telah ditetapkan sebelumnya untuk setiap prospek (lead) yang dihasilkan. Ada banyak tujuan yang bisa menyebabkan para pebisnis menggunakan teknik CPL ini, seperti meningkatkan jumlah konsumen, melakukan branding, dan lain sebagainya.

Namun jangan lupa untuk mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara menghitung CPL untuk bisnis yang kamu kelola. Dengan begitu, bisnis yang dimiliki bisa memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah biayanya yang lebih murah.

Bagaimana, cukup mudah bukan cara menghitung Cost Per Lead (CPL) untuk bisnis online dan strategi dalam digital marketing-mu? Meski begitu, dalam digital marketing juga perlu didukung dengan akses website yang memadai.
Untuk itu kamu bisa menggunakan penyedia jasa hosting terbaik dalam menunjang bisnis kamu, yaitu Dewaweb.Semoga bermanfaat untuk pemula seperti kamu, ya!