Kasus pencurian data adalah salah satu masalah yang perlu ditangani dengan serius. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat peluang terjadinya pencurian data semakin tinggi.
Perkembangan teknologi memang membawa banyak dampak positif, tetapi tidak sedikit juga hal negatif yang muncul, salah satunya adalah pencurian data. Maka dari itu, sebagai pengguna yang setiap saat berselancar di internet sudah seharusnya kamu mengerti bagaimana tips menghindari pencurian data.
Apabila belum tahu apa saja tips nya, sebaiknya simak artikel Dewaweb kali ini. Dengan begitu, kamu dapat melindungi data pribadimu sebaik-baiknya.
Apa yang Dimaksud dengan Pencurian Data?
Pencurian data adalah sebuah tindakan mengambil data pribadi milik orang lain secara tidak sah atau ilegal. Pencurian ini seringkali dilakukan dengan tujuan komersil karena terdapat pihak lain yang menginginkan data tersebut.
Pencurian data pribadi termasuk dalam tindak kejahatan kriminal, karena dapat menyebabkan kerugian baik pada lembaga, perusahaan, maupun individu.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tingginya penggunaan teknologi menjadi salah satu hal yang memicu terjadinya pencurian data. Terdapat banyak modus pencurian yang saat ini dialami oleh para korban, mulai dari social engineering, malware, dan masih banyak modus lainnya.
Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, sebagai pengguna aktif internet kamu harus selalu aware dengan berbagai hal yang kamu gunakan dan lakukan di internet.
Beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari adanya pencurian data yakni seperti berhati-hati ketika menggunakan jaringan wifi, waspada terhadap link yang mengatasnamakan organisasi atau lembaga, serta masih banyak cara lain yang nanti akan kita bahas di bawah.
Namun, sebelum itu berikut ini Dewaweb memiliki beberapa rangkuman kasus pencurian data yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Pentingnya Keamanan Data di Internet dan Cara Menjaganya
Kasus Pencurian Data
Sejak Januari hingga September 2022 lalu, terdapat kasus pencurian data yang menyerang instansi-instansi besar. Beberapa kasus tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
1. Bank Indonesia
Kasus pencurian data pertama berasal dari kantor cabang Bank Indonesia yang terdapat di Bengkulu. Pada Januari 2022 lalu terdapat 16 komputer di kantor cabang tersebut yang mengalami kebocoran dan berhasil ditangani oleh Badan Siber dan Sandi Negara.
Namun, pakar keamanan siber dari Vaksincom menyebutkan bahwa kebocoran data tidak hanya terjadi pada kantor cabang Bengkulu saja, melainkan pada 20 kota lain dengan total dokumen yang bocor sebanyak 52 ribu yakni dengan jumlah file 74,82 GB. Kebocoran tersebut berasal dari 200 komputer yang tersebar di 20 kota.
2. PLN
Pencurian data selanjutnya dialami oleh salah satu BUMN yaitu PLN. Kabar pencurian ini muncul karena sempat ramai di media sosial Twitter. Terdapat salah satu akun bernama Loliyta yang membagikan tangkapan layar situsnya.
Pelaku tersebut mengaku bahwa ia menyediakan serta menjual data pengguna PLN dengan total 17 juta. Namun, setelah di investigasi tim PLN, mereka membantah bahwa data-data tersebut hanyalah replika saja dan bukan data resmi pengguna PLN.
3. JMTO
Kasus terakhir yakni berasal dari anak perusahaan Jasa Marga, yaitu JMTO atau Jasa Marga Toll-Road Operator. Kabar ini bermula karena unggahan pada situs breached.to oleh akun bernama Desorden.
Ia mengklaim bahwa memiliki memiliki berbagai data JMTO mulai dari data pengguna karyawan, data perusahaan, hingga data keuangan milik Jasa Marga. Total data tersebut sekitar 252 GB.
Berdasarkan tiga kasus di atas, kamu bisa melihat bahwa kasus pencurian data tidak lagi sebatas pada pencurian data pribadi saja melainkan sudah banyak terjadi pada instansi pemerintah.
Maka dari itu kamu harus terus waspada sebelum pencurian data terjadi pada kamu. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan yakni mengetahui modus-modus yang seringkali digunakan oleh pelaku dalam menjalankan aksinya.
Baca Juga: 13+ Jenis Cyber Crime atau Kejahatan Online Paling Berbahaya
Modus-Modus Pencurian Data
Mengenali berbagai modus pencurian data dapat membantu kamu dalam menghindari terjadinya kasus tersebut. Di bawah ini terdapat 3 modus yang sering digunakan oleh pelaku dalam pencurian informasi pribadi yang bersifat sensitif.
1. Social engineering
Modus pertama yang dilakukan adalah social engineering, yaitu memanipulasi psikologis korban hingga pelak berhasil mendapat data pribadinya. Modus ini seringkali dilakukan lewat panggilan telepon, pelaku seolah akan menyamar sebagai customer service dari bisnis atau layanan tertentu.
Apabila korban sudah percaya, maka ia akan memberikan data pribadinya secara sukarela kepada pelaku. Sampai sinilah pelaku berhasil mendapatkan data pribadi yang diincar. Setelah itu, barulah korban akan sadar sepenuhnya.
2. Malware
Malware merupakan program yang dibuat secara sengaja untuk merusak sistem pada sebuah komputer. Terdapat berbagai jenis malware yang sering digunakan salah satunya adalah spyware.
Cara kerja malware ini yakni bertindak mengumpulkan data dari perangkat yang sudah disusupi malware sebelumnya. Spyware dengan mudah merekam data yang terdapat pada akun yang kamu gunakan di komputer atau handphone, hal tersebut tentu dapat membawa kerugian besar untuk kamu.
3. Penipuan online
Modus pencurian data terakhir yaitu penipuan online. Modus penipuan dapat dikatakan cukup populer belakangan ini, penipuan tersebut dapat terjadi lewat berbagai cara, baik lewat media sosial, chatting, website, hingga email.
Penipuan online muncul dalam berbagai bentuk, misalnya seperti tagihan berbelanja, reservasi, hingga penipuan untuk melakukan pekerjaan. Dari sana pelaku memanfaatkannya untuk mendapat data pribadi kamu.
Setelah mengerti modus penipuan yang marak terjadi saat ini, sekarang saatnya untuk kamu mengetahui cara pencegahannya. Seperti apa saja caranya, simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 10 Kasus Serangan Hacker yang Pernah Terjadi di Indonesia
Cara Mencegah Pencurian Data
Agar kasus pencurian data pribadi tidak terjadi pada kamu sebaiknya ketahui beberapa cara mencegah pencurian data yang dapat kamu lakukan.
1. Menggunakan antivirus
Antivirus adalah salah satu tools yang wajib ada pada setiap komputer. Antivirus ini berperan sebagai satpam pada komputer kamu. Sehingga apabila terdapat hal yang mencurigakan, antivirus akan bekerja untuk menggagalkan aksi tersebut. Jadi, data pada komputer kamu akan tetap aman.
Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan software antivirus terbaik untuk hasil perlindungan yang lebih maksimal.
2. Pastikan menggunakan sistem operasi terbaru
Cara selanjutnya adalah memastikan sistem operasi yang digunakan adalah versi terbaru. Setiap OS pasti akan melakukan update untuk memperbarui teknologinya atau menghilangkan bug yang muncul.
Sehingga untuk kamu yang menggunakan jenis sistem operasi baik Windows maupun Linux, pastikan untuk selalu meng-upgrade pada versi terbaru untuk menghindari terjadinya pencurian data.
3. Gunakan update browser terbaru
Tidak hanya sistem operasi yang harus di-update, browser yang kamu gunakan untuk berselancar internet juga harus kamu perhatikan versinya. Karena versi browser yang sudah cukup lama rentan terkena serangan.
Apalagi saat ini banyak modus pencurian data yang terjadi lewat situs, sehingga kamu harus memastikan bahwa browser yang digunakan sudah versi terbaru.
4. Waspada link phising
Link phising adalah modus pencurian data yang dilakukan lewat link atau tautan. Biasanya link tersebut akan mengarahkan korban ke situs palsu, meminta korban untuk mengunduh file, atau beragam modus lainnya.
Maka dari itu, ketika berselancar di internet kamu harus waspada apabila terdapat link yang tidak jelas asal usulnya.
5. Gunakan mode incognito ketika berselancar
Cara terakhir untuk mencegah terjadinya pencurian data adalah menggunakan incognito mode ketika berselancar. Mode ini akan menyamarkan aktivitas yang kamu lakukan pada internet. Ketika mode tersebut kamu tutup, history dan cookies akan langsung terhapus sehingga data pribadi kamu akan terlindungi.
Baca Juga: Kenali Apa itu Data Breach dan Bagaimana Cara Mencegahnya
Waspada Pencurian Data di Internet!
Pencurian data adalah salah satu tindakan kriminal karena bertujuan mengambil data pribadi milik orang lain secara diam-diam dengan tujuan komersil dan dapat merugikan korban.
Terdapat berbagai modus pencurian informasi pribadi yang saat ini sedang marak. Agar kamu tidak ikut menjadi salah satu korbannya, pastikan kamu menerapkan cara pencegahannya seperti di atas tadi.
Bagi kamu yang ingin melindungi data semaksimal mungkin, Dewaguard adalah solusi layanan cyber yang tepat untukmu! Dengan perlindungan aktif selama 24/7 yang diberikan, data aplikasimu akan terjamin aman. Yuk, tunggu apa lagi segera lindungi dari kasus pencurian data sekarang!