UX designer adalah profesi yang bertanggung jawab dalam merancang produk digital agar memiliki experience yang lancar dan menyenangkan ketika digunakan. Mereka berperan penting dalam menciptakan aplikasi dan situs web yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mudah dan efektif digunakan.
Di samping itu, UX design sendiri merupakan seni menggabungkan tampilan dengan fungsionalitas untuk menghasilkan produk digital yang benar-benar berpusat pada pengguna.
Keberadaan UX designer semakin dicari oleh perusahaan-perusahaan, mengingat hampir 46,1% perusahaan mengakui bahwa desain UX memiliki peran penting dalam mempengaruhi biaya desain aplikasi. Nah, bagi kamu yang tertarik berprofesi sebagai UX designer, yuk simak apa itu UX designer, tugas, hingga besaran gajinya di artikel kali ini!
Baca Juga: Apa itu User Experience? Ini Pengertian, Fungsi, & Cara Kerjanya
Apa itu UX Design?
UX design (user experience design) adalah proses merancang produk digital yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mudah digunakan. Bayangkan ketika kamu menggunakan aplikasi pemesanan makanan, mulai dari membuka aplikasi, mencari restoran, memilih menu, hingga melakukan pembayaran – semua langkah ini merupakan bagian dari pengalaman pengguna yang dirancang oleh tim UX design.
Sedangkan UX Designer adalah orang yang bertanggung jawab untuk menciptakan pengalaman dan kemudahan pada aplikasi tersebut. Mereka bekerja untuk memastikan bahwa setiap interaksi pengguna dengan produk digital berjalan secara lancar.
Misalnya, seorang UX Designer akan memikirkan bagaimana menempatkan tombol “Pesan Sekarang” agar mudah ditemukan, atau bagaimana merancang proses pembayaran yang sederhana dan aman.
Tujuan utama UX Design adalah menciptakan produk atau layanan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pengguna, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan. Ketika UX Design diterapkan secara tepat, maka dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas terhadap produk/aplikasi tersebut. Bayangkan betapa bingungnya kamu jika aplikasi yang digunakan sulit dimengerti atau sering error – itulah mengapa UX Design sangat penting.
Salah satu skill yang harus dimiliki oleh seorang UX Designer adalah design thinking. Skill ini membantu seorang UX designer dalam memecahkan masalah yang berfokus pada pengguna.
Design thinking dimulai dari proses memahami kebutuhan pengguna, mengidentifikasi masalah, menghasilkan ide-ide kreatif, membuat prototipe, dan menguji solusi. Dengan menggunakan design thinking, UX Designer dapat memberikan solusi yang benar bermanfaat dan tepat bagi pengguna.
Baca Juga: Apa itu Design Thinking? Tahapan dan Contoh Penerapannya
Tugas UX Designer
UX Designer memiliki berbagai tugas dengan tujuan menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Berikut adalah beberapa tugas-tugasnya.
- Melakukan riset pengguna: UX Designer mengumpulkan data melalui wawancara, survei, dan observasi pengguna untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka. Hal ini membantu dalam pembuatan desain yang benar-benar berfokus pada kebutuhan user.
- Membuat persona pengguna: Berdasarkan hasil riset, UX Designer membuat profil fiktif yang mewakili kelompok pengguna target. Persona ini membantu tim desain untuk tetap fokus pada kebutuhan pengguna selama proses pengembangan.
- Merancang alur pengguna: UX Designer membuat peta perjalanan pengguna yang menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk dari awal hingga akhir. Hal ini membantu mengidentifikasi bagian yang perlu diperbaiki atau dioptimalkan.
- Membuat wireframe dan prototype: UX Designer membuat sketsa kasar (wireframe) dan. Sketsa ini memungkinkan tim untuk memvisualisasikan dan menguji desain sebelum pengembangan penuh.
- Melakukan pengujian: UX Designer menguji prototipe dengan pengguna nyata untuk mengidentifikasi masalah dan bagian yang perlu ditingkatkan. Feedback dari pengujian ini digunakan untuk menyempurnakan desain.
- Membuat desain interaksi: UX Designer merancang bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan produk, termasuk animasi, transisi, dan respon terhadap input pengguna.
- Menganalisis dan mengoptimalkan: Setelah produk diluncurkan, UX Designer terus menganalisis data penggunaan dan feedback untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna.
Baca Juga: Mengenal A/B Testing, Cara Kerja dan Manfaatnya
Perbedaan UI & UX Designer
UI Designer (User Interface Designer) dan UX Designer (User Experience Designer) adalah dua peran penting dalam dunia desain produk digital, namun mereka memiliki fokus yang berbeda. UI Designer berkonsentrasi pada aspek visual dan interaktif dari sebuah produk digital. Mereka bertanggung jawab untuk menciptakan tampilan yang menarik dan intuitif.
Sedangkan UX Designer memiliki cakupan yang lebih luas. Mereka fokus pada keseluruhan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk. UX Designer bekerja untuk memahami kebutuhan pengguna, menciptakan alur yang logis, dan memastikan bahwa setiap interaksi memberikan nilai dan kepuasan bagi pengguna.
Berikut adalah tabel perbedaan utama antara UI Designer dan UX Designer.
Aspek | UI Designer | UX Designer |
Fokus utama | Tampilan visual dan interaktif produk | Keseluruhan pengalaman pengguna |
Area kerja | Desain antarmuka, layout, warna, tipografi | Riset pengguna, alur pengguna, arsitektur informasi |
Goals | Menciptakan antarmuka yang menarik dan mudah digunakan | Memastikan produk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna |
Tools | Software desain grafis (mis. Adobe XD, Sketch, Figma) | Alat pembuatan wireframe dan prototype (mis. Figma, InVision) |
Skill | Desain visual, teori warna, tipografi | Pemahaman perilaku pengguna, kemampuan analitis |
Output | Desain visual, style guide, animasi | Wireframe, prototype, user flow, persona pengguna |
Kolaborasi | Bekerja erat dengan UX Designer dan developer | Berkolaborasi dengan UI Designer, analyst, dan stakeholder |
Meskipun berbeda, kedua peran ini saling melengkapi dan sering bekerja sama untuk menciptakan produk digital yang tidak hanya memiliki tampilan menarik tetapi juga mudah digunakan.
Baca Juga: 5 Perbedaan UI dan UX yang Penting Bagi Perkembangan Digital
Berapa Gaji UX Designer?
Gaji UX Designer di Indonesia, khususnya di Jakarta, bervariasi tergantung beberapa faktor seperti pengalaman, skill, dan perusahaan tempat bekerja.
Berdasarkan data dari Glassdoor, estimasi total gaji untuk seorang UX Designer di area Jakarta yaitu sekitar Rp8.916.667 /bulan, dengan gaji pokok rata-rata Rp8.000.000 /bulan. Tambahan kompensasi seperti bonus, komisi dapat mencapai sekitar Rp916.667 /bulan.
Tingkat pengalaman juga menjadi peran penting dalam menentukan gaji UX Designer. UX Designer pemula dengan pengalaman kurang dari 2 tahun bisa mendapatkan gaji sekitar Rp5.090.000 /bulan. Mereka yang memiliki pengalaman 2-5 tahun bisa mendapatkan sekitar Rp6.250.000 /bulan, sementara UX Designer dengan pengalaman 5-10 tahun bisa memperoleh gaji sekitar Rp8.850.000 /bulan.
Faktor lain yang mempengaruhi gaji UX Designer termasuk sistem kerja (remote atau di kantor), skill khusus yang dimiliki, dan jenis perusahaan. UX Designer yang bekerja sebagai freelancer atau remote kadang bisa mendapatkan penghasilan lebih tinggi, dengan estimasi mencapai Rp106.000.000 /tahun untuk level senior.
Tertarik Menjadi UX Designer?
UX Designer adalah profesi yang bertanggung jawab untuk merancang pengalaman pengguna yang optimal dalam produk digital. Mereka berperan penting dalam menciptakan aplikasi yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mudah dan efektif digunakan.
Tugas-tugas utama UX Designer mulai dari melakukan riset pengguna hingga melakukan pengujian kegunaan.
Jika kamu tertarik untuk menjadi UX Designer, penting untuk mengembangkan keterampilan seperti design thinking, pemahaman perilaku pengguna, dan kemampuan analitis. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang UX Design dan berbagai topik terkait pengembangan web, jangan lupa ikuti update artikel blog Dewaweb. Di sana, kamu akan menem ukan artikel-artikel informatif dan tips praktis yang dapat membantu kamu memulai karier di dunia digital!