Apa Itu Port pada Jaringan Komputer, Cara Kerja, Fungsi, & Jenisnya

Apa Itu Port pada Jaringan Komputer, Cara Kerja, Fungsi, & Jenisnya

Port adalah elemen penting dalam jaringan komputer yang memungkinkan komunikasi antar perangkat. Port berfungsi sebagai titik akhir komunikasi, di mana data dapat diterima atau dikirim oleh perangkat jaringan.

Setiap port diberi nomor yang unik untuk membedakan layanan atau aplikasi yang berbeda yang berjalan pada komputer. Pemahaman yang baik tentang port dapat meningkatkan kinerja dan keamanan sistem jaringan komputer.

Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap mengenai pengertian port, cara kerja, hingga jenis-jenis port yang umum digunakan. Simak informasi selengkapnya sampai tuntas.

Apa Itu Port?

Port adalah bagian integral dari protokol jaringan untuk mengidentifikasi aplikasi atau layanan yang berjalan pada sebuah perangkat. Port memfasilitasi pertukaran data antara perangkat karena memungkinkan komputer untuk membedakan dan memproses informasi dari berbagai sumber.

Fungsi utama dari port adalah sebagai penghubung antara perangkat keras jaringan dan aplikasi perangkat lunak. Artinya, port berperan sebagai sistem yang memungkinkan komunikasi yang efisien antara perangkat dalam jaringan.

Cara Kerja Port

Port bekerja berdasarkan penomoran port untuk memastikan setiap layanan atau aplikasi memiliki identifikasi yang unik. Sistem nomor port ini dikenal sebagai port numbering, dan digunakan untuk menentukan aplikasi atau layanan yang akan menerima data yang masuk.

Port numbering berfungsi sebagai alat untuk mengelola arus komunikasi dan memastikan informasi yang tepat mencapai tujuan yang benar. Tanpa port number, perangkat tidak akan bisa menentukan aplikasi atau layanan mana yang harus menerima data.

Fungsi Port

Port memiliki berbagai fungsi penting dalam jaringan komputer. Setiap fungsi memiliki perannya sendiri dalam mendukung komunikasi yang efektif dan aman.

1. Identifikasi aplikasi atau layanan

Port digunakan untuk mengidentifikasi aplikasi atau layanan yang akan menerima data. Setiap aplikasi yang berjalan pada perangkat memiliki port khusus yang digunakan untuk menerima dan mengirim data. Identifikasi ini membantu dalam melakukan routing data ke tujuan yang tepat.

2. Pengaturan jalur komunikasi

Port berfungsi untuk mengatur jalur komunikasi antara perangkat dalam jaringan. Penomoran port memastikan bahwa data yang dikirim menemukan jalan ke aplikasi atau layanan yang benar. Ini penting untuk menjaga arus komunikasi yang stabil dan konsisten.

3. Membantu multiplexing

Multiplexing adalah proses penggabungan beberapa sinyal data menjadi satu jalur komunikasi. Port memungkinkan multiplexing dengan memfasilitasi penyaluran data dari sumber yang berbeda ke dalam satu jaringan. Ini memungkinkan pemanfaatan sumber daya jaringan yang efisien.

4. Protokol transport layer

Port adalah bagian dari protokol transport layer, seperti TCP dan UDP. Protokol ini memanfaatkan port untuk memastikan bahwa data dikirim dan diterima dengan benar antara aplikasi yang berbeda dalam jaringan. Tanpa port, protokol transport layer tidak dapat berfungsi dengan baik.

5. Keamanan jaringan

Port juga berperan penting dalam keamanan jaringan. Administrasi jaringan dapat memblokir atau mengizinkan lalu lintas melalui port tertentu untuk mengamankan jaringan dari akses yang tidak sah. Pemantauan port secara teratur dapat mendeteksi dan mencegah potensi ancaman keamanan.

Jenis-Jenis Port pada Jaringan Komputer

Jika dilihat dari terminologinya, jenis port dibedakan menjadi dua, yaitu logical port (port non-fisik) dan physical port (port fisik). Berikut penjelasannya:

Logical Port

Logical port adalah jalur yang digunakan oleh aplikasi untuk menghubungkan dengan komputer lain melalui jaringan TCP/IP. Salah satu contohnya adalah mengkoneksikan komputer dengan internet. Port ini berperan penting dalam jaringan komputer.

Dilihat dari penomorannya, logical port terbagi menjadi tiga jenis. Ada jenis port yang terdaftar di Internet Assigned Numbers Authority (IANA), dan ada yang tidak, berikut pembagiannya:

  • Well-known port: berkisar dari 0 – 1023. Ini merupakan port yang dikenali atau port sistem. Port ini selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama dan ditetapkan oleh IANA.
  • Registered port: berkisar dari 1024 – 49151. Port ini diketahui dan terdaftar di IANA tetapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga dapat menggunakan port number yang sama.
  • Dynamically assigned port: berkisar dari 49152 – 65535. Port ini ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ini beberapa contoh logical port yang sering digunakan beserta fungsinya:

Port 20 & 21 (FTP)

Port 20 dan 21 merupakan port untuk FTP atau File Transfer Protocol. FTP adalah protokol yang berguna dalam mentransfer data di dalam suatu jaringan.

Port 22 (SSH)

Port 22 adalah port standar untuk SSH (Secure Shell). Port ini berfungsi mengirimkan data melalui jaringan dalam bentuk terenkripsi. Dapat digunakan untuk menjalankan fungsi atau tugas yang bisa diakses dari jarak jauh, misalnya menghubungkan ke host atau server.

Port 23 (TELNET)

Port 23 TELNET adalah port untuk menghubungkan komputer dan server jarak jauh. Fungsinya mirip dengan SSH, hanya saja port 23 TELNET tidak menggunakan enkripsi pada koneksinya.

Port 25 (SMTP)

Port 25 berfungsi untuk SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yang berfungsi memastikan pengiriman email melalui jaringan dikomunikasikan dengan aman antara sesama SMTP server.

Port 53 (DNS)

Port 53 adalah jenis port untuk DNS yang berfungsi sebagai penerjemah alamat IP pada setiap host. Port ini mencocokkan nama domain yang dapat dibaca manusia dengan alamat IP yang dapat dibaca mesin. Jadi, kamu tak perlu mengetik alamat IP dalam bentuk angka ketika hendak mengunjungi website.

Port 67 & 68 (DHCP)

Port DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol berfungsi untuk menetapkan informasi terkait alamat IP. Port 67 bertugas menerima permintaan alamat dari DHCP dan mengirim data ke server. Sedangkan Port 68 merespon semua request DHCP dan meneruskan data ke klien.

Port 80 (HTTP/ Web Server)

Port 80 berfungsi untuk HTTP, yakni memungkinkan browser terhubung ke halaman web. Port ini akan menerima permintaan koneksi dari klien, kemudian setelah koneksi berhasil dibuat, kamu akan mendapat akses ke berbagai halaman web di internet. HTTP/ web server juga memiliki port alternatif, yaitu port 8080 dan 80.

Port 443 (HTTPS)

Hampir mirip dengan port 80, port 443 berguna untuk menghubungkan klien ke internet, namun dengan fitur keamanan tambahan yang tidak dimiliki port HTTP 80. Port 443 mengenkripsi paket jaringan sebelum mentransfernya.

Port 143 (IMAP)

Internet Message Access Protocol atau IMAP adalah protokol untuk mengakses email dari server. Kamu bisa mengakses dan mengunduh email asalkan terhubung dengan server. Port ini memastikan data tetap aman saat proses koneksi berlangsung.

Port 8080 & 3128 (Proxy)

Port 8080 tidak hanya digunakan bagi HTTP, tapi juga bagi proxy karena masih berjalan pada satu layanan yang sama. Port alternatif lain untuk proxy adalah port 3128.

Physical Port

Jenis port selanjutnya adalah physical port atau port fisik, yakni soket, slot, atau jack koneksi yang memungkinkan kabel bisa dihubungkan dengan komputer, router, modem, USB, dan perangkat lainnya. Masing-masing soket memiliki bentuk fisik dan fungsi yang berbeda pula. Beberapa port jaringan fisik terdapat pada perangkat keras jaringan komputer.

Physical port digolongkan menjadi beberapa jenis. Port serial, paralel, SCSI, dan USB adalah beberapa di antaranya. Biasanya jenis ini sering dikenal sebagai media transmisi data.

Serial port

serial-port
Serial port berfungsi untuk mentransmisikan data jarak jauh secara lambat. Sesuai namanya, serial port bekerja secara seri. Jadi, port ini tidak dapat melakukan pemindahan data sekaligus. Penggunaan port serial sudah banyak ditinggalkan dan telah digantikan dengan port USB dan Firewire. Contoh penggunaannya pada keyboard, mouse, monitor, dan modem dial-up.

Paralel port

parallel-port
Port paralel digunakan untuk mentransmisikan data pada jarak pendek secara cepat. Pemindahan data dapat dilakukan secara bersamaan sehingga informasi yang terkirim lebih banyak dibandingkan serial port. Jenis ini biasa dipakai pada penghubung perangkat printer, disk external, atau tape magnetik.

SCSI (Small Computer System Interface)

SCSI port
Port SCSI berguna untuk mentransmisikan data secara cepat, bahkan bisa dipakai untuk menghubungkan tujuh alat sekaligus atau disebut dengan daisy chain.

USB port

Universal Serial Bus
Pasti kamu sudah familiar dengan port satu ini ‘kan? Sesuai namanya, Universal Serial Bus (USB) port adalah jenis port fisik yang dapat digunakan untuk segala keperluan (universal).

USB port mampu mentransmisikan data hingga 127 periferal dalam rangkaian daisy chain. Banyak perangkat keras yang bisa dihubungkan melalui port USB, misalnya media penyimpanan USB flashdisk, printer, scanner, optical disk drive eksternal, dan sebagainya.

Sudah Tahu Apa Itu Port?

Port adalah komponen penting dalam jaringan komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara perangkat keras dengan perangkat lunak melalui identifikasi aplikasi atau layanan. Pemahaman tentang port membantu mengoptimalkan komunikasi dan menjaga keamanan jaringan.

Beberapa jenis port yang paling umum diketahui termasuk port 80 untuk HTTP dan port 443 untuk HTTPS. Mengetahui tentang port memungkinkan kamu untuk memahami better jaringan komputer dan meningkatkan kemampuan kamu dalam mengelola dan mengamankan lingkungan jaringan.

Sampai di sini kamu tentunya sudah paham apa itu port beserta cara kerja, fungsi, dan jenis-jenisnya. Informasi lainnya seputar website, teknologi, hingga digital marketing dapat kamu temukan di blog Dewaweb. Salam sukses online.