Cara Optimasi Email Marketing untuk Meningkatkan Open Rate dan CTR

Cara Optimasi Email Marketing untuk Meningkatkan Open Rate dan CTR

Email adalah salah satu alat komunikasi paling efektif di dunia digital saat ini. Alhasil, email kini masuk ke strategi pemasaran dalam bentuk email marketing atau newsletter. Berbagai industri mulai dari fashion hingga toko furnitur sudah menerapkan strategi yang satu ini. Lantas, bagaimana cara optimasi email marketing agar dapat menaikkan open rate dan Click-through Rate (CTR)?

Salah satu objektif email marketing adalah untuk mengirimkan email langsung ke pelanggan. Tujuannya adalah agar penerima mengklik, membaca email marketing-mu, lalu mengklik tombol call-to-action (CTA) hingga menghasilkan CTR. Namun, hal ini masih menjadi kendala bagi beberapa brand atau marketer.

Bagaimana tidak, jarang sekali orang akan mengklik atau berinteraksi dengan email yang penuh dengan kalimat iklan, terlebih jika tampilannya membosankan dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Tak heran jika banyak penerima email yang segera menghapus, menandai email sebagai spam, atau tidak memberikan interaksi sama sekali pada email marketing yang membosankan.

Baca juga: Cara Membuat Email Marketing yang Efektif

Ada banyak penyebab mengapa ini bisa terjadi. Mungkin saja judul atau subject email yang kamu kirimkan ternyata kurang menarik bagi penerima email, isi atau body email berisi terlalu banyak kalimat iklan bertele-tele, atau mungkin CTA yang kamu berikan kurang jelas. Demi menghindari hal ini, perhatikan cara optimasi email marketing berikut!

Tips Membuat Email Marketing yang Efektif

Berikut ini adalah beberapa tips email marketing yang bisa kamu terapkan untuk optimasi email marketing atau newsletter-mu:

1. Bangun dan “Bersihkan” Email List

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum membagikan email marketing adalah bangun dan terus kembangkan daftar penerima emailmu alias email list. Kamu bisa membangun email list dengan menggunakan fitur keanggotaan di website-mu atau buatlah popup untuk menawarkan berlangganan newsletter. Sebaiknya, tampilkan formulir berlangganan email di berbagai tempat di website-mu, baik di homepage, blog, atau di footer website-mu.

Baca juga: 10 Cara Membangun dan Mengembangkan Email List Anda

Cara lainnya, saat kamu mengadakan offline event atau membuka booth di sebuah festival atau acara tertentu, ajaklah para pengunjung untuk mendaftarkan diri mereka untuk berlangganan newsletter. Kamu bisa menawarkan hadiah atau merchandise khusus jika mereka setuju mendaftarkan diri ke email list. Carilah cara sekreatif mungkin sehingga calon anggota email list tidak keberatan mendaftarkan email mereka.

Jangan lupa, pastikan terlebih dulu bahwa email marketing-mu sudah mengaktifkan two-step optin, yaitu ketika seseorang mendaftarkan email, mereka harus mengklik tombol konfirmasi di email yang mereka gunakan tersebut. Tujuannya, tentu saja agar kamu dapat memastikan bahwa para subscribers baru ini menggunakan email aktif mereka.

Jika dilakukan dengan benar, seharusnya saat ini email list-mu sudah “bersih”. Artinya, kini penerima di email list-mu sesuai dengan target audiens yang kamu tuju. Tapi, ingatlah untuk menyesuaikan cara pendekatan yang tepat, baik dari segi kalimat, penggunaan gambar, atau teknik beriklan jika ingin mendapatkan interaksi yang kamu harapkan.

Selain itu, cek pula apakah ada bounced email yang dialami oleh beberapa penerima email marketing-mu. Jika ada, sebaiknya “bersihkan” email-email tersebut dari email list-mu. Sebab, jika kamu mengirimkan email dan terjadi bounce ke email tersebut, lama kelamaan IP address-mu bisa ditandai sebagai spam.

cara optimasi email marketing spam

Baca juga: Mail Merge: Email Blast Menggunakan Gmail

2. Subjek atau Judul Email Harus Menarik

Subjek atau judul email adalah hal pertama yang akan dilihat oleh penerima emailmu. Oleh karena itu, buatlah subjek menarik yang mampu memancing penerima untuk mengklik emailmu. Ada beberapa hal untuk menarik perhatian dan meningkatkan open rate email marketing, yaitu:

  • Berikan kesan urgensi. Tujuannya untuk memancing penerima agar penasaran kenapa isi emailmu itu penting sehingga mereka terdorong untuk membuka email..
  • Tawarkan produk atau pengalaman baru. Orang-orang tentunya menyukai pengalaman dan produk-produk baru, apalagi jika kamu mampu memberikan mereka kesempatan spesial untuk mencoba produkmu, buatlah kalimat ajakan singkat sekreatif mungkin!
  • Buat kalimat ajakan personal. Email terkenal dengan tingkat kedekatan yang tinggi karena kamu mengirimkannya ke orang spesifik. Mungkin kamu bisa menyertakan sapaan atau nama penerima email di subjek, seperti contoh berikut:

cara optimasi email marketing subjek email

  • Jika perlu, angkat topik terkini. Membuat email dengan subjek yang mengandung topik-topik relevan dan sedang trending bisa membantu meningkatkan open rate emailmu.

3. Kutipan Email Harus Menarik

optimasi email marketing Excerpt Dewaweb

Selain subjek, kutipan email atau yang biasa disebut excerpt juga harus menarik. Kutipan email adalah potongan kalimat yang terletak setelah subjek email, baik di samping atau di bawah subjek. Kutipan inilah yang akan pertama kali oleh penerima email. Oleh karena itu, kutipan email yang kamu kirimkan juga harus menarik dan setidaknya cukup menjelaskan apa isi emailmu. Jika tak mau repot, kamu bisa menggunakan kalimat pertama dalam email sebagai kutipan atau excerpt email.

4. Personalisasi Email Marketing

Salah satu faktor utama digunakannya email marketing adalah karena dirasa lebih personal. Bagaimana tidak, emailmu ditujukan hanya bagi satu penerima yang mempunyai ketertarikan dengan brand-mu, tidak seperti media sosial yang ditujukan bagi audiens umum.

Oleh karena itu, personalisasi adalah satu hal yang harus kamu lakukan saat membuat email marketing. Jika kamu bisa menarik pembaca dengan cara ini, tentu kamu bisa meningkatkan open rate dan CTR email marketing yang dilakukan.

Baca juga: Cara Menggunakan MailChimp Email Marketing Secara Efektif

Salah satu langkah awal yang bisa kamu lakukan untuk membuat email marketing yang lebih personal adalah dengan menyapa penerima email menggunakan nama mereka, misalnya “Halo, Mang Oleh!” dan bukan “Halo, semuanya!”. Ini akan memberi kesan yang lebih personal bagi penerima email marketing-mu.

Ketimbang nama brand atau perusahaan, ubah nama pengirim email menjadi namamu atau nama karyawan yang akan berinteraksi langsung ketika ada pelanggan yang mengirimkan balasan email, seperti “Adi from CikenBlekPaper”. Sebab, menggunakan nama orang akan terasa lebih personal ketika bertukar email ketimbang nama perusahaan saja.

5. Copywriting Email yang Singkat, Padat, dan Jelas

Elemen penting lainnya untuk optimasi email marketing adalah penggunaan copywriting yang singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami. Mengingat tak semua orang mempunyai banyak waktu untuk mencerna email, sebaiknya kamu membuat teks email yang tidak terlalu panjang dan bertele-tele. Selain itu, buatlah juga isi email yang dapat menarik pembaca untuk mengklik tombol call-to-action (CTA), sehingga meningkatkan CTR email marketing-mu.

Contohnya, jika hendak mengirimkan email promo, kamu bisa memancing penerima email dengan memberikan diskon sebesar 50% dengan waktu terbatas dan yang perlu mereka lakukan hanya mengklik tombol CTA yang akan mengarahkan mereka ke landing page atau halaman website-mu yang berisi informasi mengenai syarat dan ketentuan.

6. Tampilan dan Desain Email yang Menarik

Ini terdengar jelas namun mungkin kamu akan terkejut betapa banyak orang mengirim email yang dengan tampilan yang kuno dan ketinggalan zaman. Jika seseorang membuka email marketing-mu karena judul yang menarik, tentunya kamu ingin membuat mereka juga membaca isi emailmu. Oleh karena itu, perhatikan beberapa hal berikut untuk optimasi email marketing:

  • Gunakan paragraf dan kalimat pendek serta memastikan bahwa penggunaan kata kunci dan kalimat yang tepat agar pesanmu sampai ke penerima email.
  • Gunakan bullet points untuk membantu orang membaca tulisanmu dengan cepat dan langsung mendapatkan poin-poin penting.
  • Gunakan gambar-gambar yang relevan yang mewakili konteks, sebab jenis gambar tertentu dianggap spam oleh beberapa penyedia email sehingga mereka otomatis memblokir gambar tersebut atau mengindikasikannya sebagai spam.

Baca juga: Panduan Email Marketing

Selain tampilan konten, tombol CTA juga harus terlihat jelas dan jangan sampai menggunakan warna yang mirip dengan background. Jangan lupa juga untuk menyisipkan tombol Unsubscribe. Jika kamu tidak menyisipkan tombol Unsubscribe, satu-satunya cara agar seseorang tidak menerima emailmu hanya dengan menandaimu sebagai spam. Kamu tak ingin hal ini terjadi, ‘kan?

Simpulan

Email marketing bisa menjadi media yang sangat ampuh untuk mempromosikan produk atau brand, asal kamu dapat memanfaatkannya dengan optimal. Sebab, email marketing memiliki jangkauan dan ROI (Return on Investment) yang lebih besar daripada saluran lain yang tersedia bagi marketer saat ini. Namun jangan lupa untuk benar-benar memerhatikan cara optimasi email marketing di atas, ya. Semoga berhasil!

Asset Blog Dewaweb

Demikian artikel tentang cara optimasi email marketing untuk kamu pelajari demi meningkatkan performa email marketing-mu. Sebagai penyedia hosting murah berkualitas di Indonesia, Dewaweb selalu ingin menjadi partnermu dalam meraih sukses online. Jadi, jangan ragu untuk mengunjungi halaman utama Dewaweb ya untuk informasi lebih lanjut!