Pahami Penerapan AIDA untuk Meningkatkan Penjualan

Pahami Penerapan AIDA untuk Meningkatkan Penjualan

Pernah mendengar tentang AIDA? Dalam dunia marketing, istilah tersebut merupakan konsep atau strategi melakukan pemasaran ke konsumen. Setiap bisnis pasti perlu melakukan model pemasaran untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Dari sekian banyak konsep marketing yang ada, model AIDA bisa kamu coba sebagai pedoman untuk promosi bisnismu.

Mungkin kamu masih merasa asing tentang strategi pemasaran ini. Untuk mengetahui apa itu AIDA dan bagaimana penerapannya untuk bisnis, simak ulasan berikut ya!

Baca Juga: Strategi Content Marketing hingga 7 Langkah Perencanaan

Apa itu AIDA?

Pada dasarnya, AIDA adalah konsep atau strategi pemasaran yang digunakan untuk mengubah seorang calon pelanggan menjadi seorang pembeli.

Konsep ini dapat memberikan pemahaman tentang tahapan kognitif seseorang saat melakukan pembelian suatu produk atau layanan. AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Berikut penjelasan singkatnya:

  • Attention – menarik perhatian calon pelanggan.
  • Interest – membangun ketertarikan calon pelanggan dengan membahas permasalahan.
  • Desire – Menawarkan produk sebagai solusi.
  • Action – Mengajak untuk melakukan suatu tindakan.

Teori ini membantu pengusaha atau penjual dalam menerapkan strategi yang tepat agar konsumen melakukan transaksi. Ternyata teori AIDA sudah digunakan sejak dahulu. Menurut The Balance Careers, strategi ini sudah populer di tahun 1900-an sebagai strategi pemasaran yang efektif.

Penerapan Konsep AIDA

Konsep AIDA didasari pada 4 tahapan yang masing-masing memiliki tujuan tertentu, yakni Awareness, Interest, Desire, hingga Action. Supaya lebih paham tentang penerapan strategi marketing ini, yuk simak penjelasan lebih lanjut terhadap komponen-komponennya berikut ini!

AIDA - gambar konsep aida

Baca Juga: Panduan Online Marketing untuk Pemula

1. Attention/Awareness

Daya tarik konsumen adalah tahap pertama dari konsep ini. Intinya, langkah ini memastikan konsumen tahu keberadaan brand atau produk kamu. Pertama-tama, cari perhatian mereka terlebih dahulu. Menarik perhatian merupakan salah satu cara agar pelanggan mengetahui produk apa yang kamu tawarkan.

Untuk menarik perhatian konsumen, penting untuk memahami lebih dalam siapa saja target konsumen yang dituju. Hal ini berguna agar strategi yang dijalankan lebih tepat sasaran dan nantinya bisa menghasilkan konversi. Kamu perlu mengenali karakteristik konsumen dan cari tahu bagaimana cara yang tepat untuk menarik perhatian mereka.

Contohnya seperti konten dari Gojek yang diunggah di Instagram-nya berikut ini. Bukan bertujuan promosi, melainkan menarik perhatian audiens.

contoh konten attention

Baca juga: Pengertian Riset Pasar, Jenis, Tujuan, dan Tips Melakukannya

2. Interest

Setelah berhasil menarik perhatian konsumen, langkah berikutnya adalah membangun minat mereka. Di tahap ini, kamu perlu pahami kebutuhan target pasarmu dengan mengidentifikasi permasalahan yang mereka alami. Dari situ kamu bisa membangun ketertarikan mereka terhadap produk yang kamu jual.

Membangun ketertarikan konsumen bisa dilakukan dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan produk. Apa yang menjadi kelebihan produkmu dibanding dengan yang lainnya di pasaran, dan kenapa konsumen harus memilih brand kamu. Bisa juga dengan membahas masalah untuk memancing minat konsumen.

3. Desire

Setelah minat konsumen timbul karena sadar akan kebutuhan, di sinilah saatnya kamu menawarkan produkmu sebagai solusi atas kebutuhan mereka.

Bukan cuma membangun rasa keingintahuan saja, pada tahap ini kamu harus membuat konsumen ingin menggunakan produkmu. Eits, tak perlu buru-buru untuk melakukan promosi produk. Ada strategi marketing khusus yang biasanya dilakukan.

contoh aida

Dari gambar di atas sudah terlihat perbedaannya ‘kan? Yang kamu jual adalah mesin coffee maker dengan berbagai fiturnya, seperti warming plate, brew basket, gold filter, dan lain sebagainya. Tapi yang pelanggan inginkan sebenarnya adalah kenikmatan menyeruput kopi yang bisa dibuat sendiri di rumah.

Jangan terlalu fokus dalam menawarkan fitur, melainkan berikan solusi terhadap kebutuhan konsumen. Jelaskan bagaimana produk kamu bisa memberi manfaat dalam mengatasi permasalahan mereka.

4. Action

Tidak sampai di situ saja, tahap terakhir konsep AIDA adalah tindakan. Action dapat mengarahkan calon pelanggan dalam membuat keputusan pembelian produk.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengarahkan pelanggan melakukan pembelian. Misalnya saja, mengunjungi website, melakukan reservasi, subscribe newsletter, mengikuti akun media sosial, mengunjungi toko, dan lain sebagainya.

Jangan lupa manfaatkan kalimat ajakan atau call-to-action (CTA) yang tepat untuk mengarahkan konsumen melakukan tindakan. Contohnya:

  • “Hubungi kami untuk info selengkapnya”
  • “Klik untuk memesan”
  • “Download E-book di sini”
  • “Beli sekarang”
  • “Daftar di sini”
  • “Klik di sini untuk tahu kode promonya”

Baca Juga: Pahami Apa Itu Customer Journey dan Manfaatnya bagi Bisnis

Cara Penerapan Konsep AIDA

Jadi, bagaimana cara untuk menerapkan konsep AIDA untuk memasarkan produk kamu?

Konsep AIDA ini seringkali dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran yang berfokus pada pembentukan komunikasi yang dapat diterima dengan jelas oleh target pelanggan.

Berikut ini adalah beberapa tips bermanfaat agar kamu dapat menerapkan konsep AIDA dengan efektif ke dalam media pemasaranmu:

  • Awareness – Bagaimana cara kita memperkenalkan produk atau layanan? Metode apa yang dapat meningkatkan jangkauan promosi dan brand awareness? Tools apa saja yang akan digunakan?
  • Interest – Bagaimana cara untuk menarik minat target pembeli? Apa strategi konten yang akan diterapkan? Apakah perusahaan sudah memiliki testimoni dari pelanggan sebelumnya?
  • DesireApa yang membuat produk atau layanan yang ditawarkan menarik? Bagaimana cara membangun hubungan dengan target pelanggan?
  • Action: Apa saja call to action yang akan digunakan? Apakah instruksi yang digunakan cukup jelas untuk para pembaca?

Memang penerapan konsep AIDA ini sangat bergantung terhadap kreativitas dan target pelanggan yang dituju. Namun dengan menjawab beberapa pertanyaan di atas, kamu akan dapat memiliki susunan agenda yang lebih terarah.

Kelebihan AIDA untuk Marketing

Jika kamu dapat menerapkan konsep AIDA dalam berbagai aspek marketing bisnismu, kemungkinan untuk meningkatkan konversi atau memperoleh pembeli baru akan meningkat drastis.

Salah satu hal yang menyebabkan efektivitas konsep AIDA ini adalah sifatnya yang mengubah pandangan seseorang terhadap sebuah produk secara bertahap, mulai dari “belum mengenal” hingga “mengambil tindakan”.  Supaya lebih paham, berikut kelebihan AIDA untuk marketing.

  • Menggambarkan proses pembelian seseorang dengan sangat sederhana
  • Membantumu dalam mengetahui potensi kelemahan dari produkmu sendiri
  • Membantumu membuat konten yang dapat mengonversi audiens menjadi konsumen

Kelemahan AIDA untuk Marketing

Salah satu kelemahan atau kekurangan dari konsep AIDA marketing adalah kurangnya analisa data pasca-penjualan. Artinya, konsep AIDA tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat repeat-order atau kesetiaan pelanggan terhadap produk yang telah dibeli.

Sebagai salah satu strategi pemasaran linier, konsep AIDA ini tidak dapat digunakan sebagai senjata tunggal dalam pemasaran dan memerlukan strategi pemasaran berbentuk hierarkis. Selain itu, strategi AIDA ini juga tidak dapat digunakan untuk memperkirakan perilaku konsumen, sehingga kurang efektif untuk perencanaan jangka panjang.

  • Terlalu membuat proses pembelian seseorang terlalu simpel
  • Tidak melibatkan faktor-faktor ketika membeli seperti ketersediaan barang, harga, kepuasan konsumen, dan rekomendasi dari lingkungan sekitar
  • Tidak memperhitungkan buyer’s journey yang non-linear
  • Tidak memperhitungkan impulse purchase

Contoh Penggunaan AIDA

Tertarik menerapkan konsep pemasaran AIDA untuk usahamu? Berikut contoh iklan yang menggunakan konsep AIDA. Mari kita lihat iklan dari Tokopedia yang menerapkan konsep pemasaran ini untuk mempromosikan promo gratis ongkirnya.

contoh aida pada iklan

  • Attention – Bagian atas gambar diawali dengan kalimat untuk menarik perhatian pembaca. Tidak langsung menjual promo, atensi pembaca dibangun dengan kalimat “THR-ku tak habis di ongkir”.
  • Interest – Minat pembaca semakin dibentuk melalui kalimat “Gratis ongkir sepuasnya”, juga dengan penambahan informasi tanggal berlangsungnya promo. Hal ini membangun ketertarikan konsumen untuk belanja di Tokopedia.
  • Desire – Setelah menarik perhatian dan minat pembaca, konsumen dibuat semakin yakin untuk berbelanja dengan menampilkan kode promo ‘ongkirpuas’ sebagai solusi yang bisa mereka gunakan.
  • Action – Tahap terakhir, menambahkan tombol CTA “Cek Tokopedia” yang langsung mengarahkan konsumen untuk mengklik iklan dan mengunjungi website atau aplikasi Tokopedia.

Siap Terapkan AIDA untuk Bisnismu?

Konsep AIDA bisa kamu gunakan sebagai metode untuk menarik calon konsumenmu. Strategi ini bisa kamu terapkan di mana saja, termasuk untuk konten media sosial, iklan, artikel blog, bahkan email marketing. Setelah mempelajari konsep pemasaran tersebut, apakah kamu sudah siap menerapkannya pada bisnis? Yuk, praktekkan strategi ini untuk memperoleh keuntungan yang berlipat.