Pay Per Click atau PPC adalah salah satu strategi digital marketing di mana pemasang iklan akan membayar setiap klik yang didapat dari iklannya. Strategi ini dapat membantu para pemilik bisnis untuk menarik lebih banyak perhatian target audiens yang memiliki minat terhadap produk/layanan yang ditawarkan melalui iklan digital.
Menurut WebFX, Iklan PPC di halaman hasil mesin pencari seperti Google setidaknya menyumbang 45% dari total klik halaman, di mana 50% dari jumlah pengunjung memiliki peluang lebih besar untuk melakukan pembelian. Inilah alasan mengapa sebagian besar perusahaan selalu memasukkan anggaran untuk digital ads.
Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini, sebaiknya ketahui terlebih dahulu bagaimana cara kerja PPC, jenis-jenisnya, serta kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak pembahasan selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu PPC?
PPC adalah singkatan dari Pay Per Click, yakni salah satu model digital marketing di mana pengiklan harus membayar setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. Jadi, kamu sebagai yang memasang iklan hanya membayar pada platform iklan ketika iklanmu diklik oleh pengguna. Semakin banyak yang klik, semakin banyak pula kamu harus membayar.
Adapun biaya dari satu klik iklan PPC ini sangat beragam. Pada Google Ads, biaya kliknya mulai dari Rp800 rupiah pada Search, Rp150 rupiah pada Display, dan Rp30 rupiah per-view pada video.
Sistem PPC sangat adil karena kamu hanya membayar orang-orang yang mengklik iklanmu saja. Ketika iklan diklik, ada kemungkinan besar orang tersebut memang tertarik dengan produkmu. Ditambah lagi, PPC hanya muncul ketika pengguna mencari kata kunci yang relevan sehingga pengunjung yang mengklik iklan biasanya orang-orang yang memiliki minat terhadap produk/layanan.
Lalu, apa kaitan PPC dengan SEM dan SEO? Search Engine Marketing (SEM) adalah istilah yang mencakup semua strategi optimasi mesin pencari, termasuk PPC dan SEO. Meski begitu, banyak orang memakai istilah SEM ini untuk merujuk pada kampanye iklan berbayar alias PPC, sementara SEO kini dianggap sebagai upaya terpisah dan berlawanan dengan PPC.
Cara Kerja PPC
Setiap platform memiliki iklan PPC yang berbeda-beda, namun prosesnya secara umum seperti berikut:
- Memilih jenis kampanye iklan berdasarkan tujuan bisnis.
- Atur preferensi penargetan audiens (lokasi, perangkat, jadwal, dan lain-lain).
- Rencanakan anggaran dan strategi penawaran.
- Tentukan target URL halaman yang ingin diiklankan.
- Mulai tayangkan iklan.
Setelah iklan ditayangkan, pengiklan dapat memantau kinerja kampanye dengan menganalisis metrik penting seperti jumlah klik, konversi, dan ROI. Data-data ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kampanye iklan selanjutnya. Misalnya, mengubah kata kunci yang lebih relevan atau menyesuaikan tawaran (bid) untuk meningkatkan efektivitas iklan.
Jenis-Jenis PPC
PPC adalah iklan digital yang memiliki beberapa jenis berbeda tergantung tujuan pemasarannya. Berikut beberapa jenis PPC yang umumnya digunakan oleh pengiklan.
Search
Search ads adalah jenis PPC paling umum dan populer digunakan di seluruh dunia. Iklan ini biasanya muncul di halaman hasil mesin pencari (SERP) ketika pengguna mencari informasi menggunakan kata kunci tertentu. Contohnya bisa ditemukan di Google, iklan biasanya muncul di bagian atas atau bawah hasil penelusuran.
Display
Display ads adalah jenis iklan berbentuk visual (gambar atau animasi) yang umumnya muncul di website, aplikasi, atau platform lainnya. Iklan jenis ini didesain untuk menarik perhatian audiens secara visual, sehingga penggunaannya lebih cocok untuk menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan brand awareness.
Video
Sesuai namanya, video ads adalah jenis iklan yang dipakai untuk mempromosikan produk menggunakan konten video. Iklan ini umumnya bisa ditemukan di platform streaming seperti Youtube, serta dapat muncul sebelum, selama, atau setelah video ditonton pengguna.
Biasanya, video ads memiliki beberapa variasi tergantung format iklannya. Misalnya di Youtube Ads, ada iklan yang dapat dilewati setelah beberapa detik (skippable), namun ada juga iklan yang mengharuskan pengguna menonton iklan sampai durasinya selesai (non-skippable).
Remarketing
Remarketing ads adalah jenis iklan yang menargetkan pengguna yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan website atau aplikasi. Penggunaannya sangat cocok untuk kembali mengingatkan pengguna tentang produk atau layanan yang ditawarkan.
Selain itu, remarketing ads dapat muncul di berbagai situs atau platform ketika pengguna melakukan aktivitas online seperti browsing, streaming, atau lainnya. Ada pun format iklan ini bisa ditayangkan dalam berbagai bentuk, baik berupa display, search, atau video ads.
Terlepas dari jenis-jenis PPC di atas, ada juga berbagai platform lain yang menawarkan opsi PPC, seperti Instagram Ads, Facebook Ads, LinkedIn Ads, dan banyak lagi. Platform-platform tersebut memungkinkan bisnis untuk menjangkau audiens lebih luas dan spesifik menggunakan format iklan yang sesuai dengan gaya platform tersebut.
Kelebihan & Kekurangan PPC
Sama halnya strategi pemasaran lain, PPC memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami agar bisnis dapat mengoptimalkan penggunaannya. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan PPC:
Kelebihan PPC
Berikut beberapa kelebihan PPC:
- Hemat biaya: Pengiklan hanya perlu membayar ketika iklan PPC diklik oleh pengguna. Ini memungkinkan pengelolaan anggaran dilakukan lebih baik serta pengeluaran untuk setiap kliknya berpotensi menghasilkan konversi.
- Hasil cepat: Setelah iklan ditayangkan, PPC memungkinkan bisnis untuk melihat kinerja kampanye iklan secara cepat. Bahkan, dalam kurun waktu satu minggu website sudah bisa membangun audiens yang cukup luas.
- Mudah diubah: Dalam segi pengelolaan campaign, PPC tergolong sebagai strategi yang memiliki fleksibilitas tinggi. Pengiklan dapat mengubah keyword, konten iklan, target audiens, dan elemen lainnya dengan mudah untuk memaksimalkan efektivitasnya.
- Penargetan tepat: PPC adalah model pemasaran digital yang menawarkan targeting sangat spesifik. Pengiklan dapat menentukan target audiens berdasarkan keyword, demografi, perangkat, lokasi, dan preferensi lainnya.
Kekurangan PPC
Berikut beberapa kekurangan PPC:
- Sangat kompetitif: PPC adalah strategi pemasaran digital yang sangat populer dan digunakan oleh hampir setiap pelaku bisnis online. Ini membuatnya memiliki tingkat persaingan tinggi.
- Audiens cerdas: Pengguna internet sudah semakin cerdas dalam mengenali iklan. Buruknya, kebanyakan pengguna biasanya lebih memilih untuk menghiraukan iklan karena sering kali dianggap kurang relevan dengan pencarian mereka.
- Memerlukan tindak lanjut: Sebagus apa pun strategi iklan PPC tidak akan ada artinya jika tidak ditindak lanjuti. Dalam konteks ini, pengiklan harus bisa memberikan alasan yang kuat kepada pengunjung agar mereka mau berkonvensi setelah berkunjung ke website.
Cara Menjalankan PPC
Untuk menjalankan kampanye Pay Per Click, setidaknya ada empat aspek penting yang perlu perlu diperhatikan, yakni bid keyword, landing page, quality score, dan cara pengiklan menarik perhatian audiens. Berikut pembahasannya:
- Bid keyword yang relevan: Buatlah daftar keyword PPC yang relevan dengan dengan produk, layanan, atau bisnis. Penggunaan keyword tools seperti Google Keywords Planner dapat membantu untuk memilih kata kunci yang tepat.
- Fokus pada kualitas landing page: Pastikan konten di landing page relevan dengan iklan yang di-klik, memuat informasi yang jelas, dan bersifat persuasif untuk mendorong audiens melakukan tindakan lebih lanjut.
- Tingkatkan quality score: Quality score adalah rating yang diberikan oleh Google dengan melihat kualitas keyword, relevansi keyword, landing page, dan kampanye iklan. Selain itu, perhatikan juga click-through rate (CTR) karena berpengaruh besar terhadap quality score.
- Tarik perhatian: Menarik perhatian pengguna adalah salah satu kunci dalam menjalan PPC yang sukses. Oleh karena itu, pastikan iklan memuat teks, gambar, animasi, atau materi iklan lainnya yang menarik.
Terlepas dari itu, Google Ads adalah platform iklan populer yang sering kali menjadi pilihan utama dalam memasarkan produk/layanan di internet. Untuk tutorial lebih lengkap, kamu bisa baca dan pelajari cara buat iklan di Google Ads, ya!
Sudah Tahu Apa Itu PPC?
Pay Per Click atau PPC adalah salah satu strategi pemasaran digital yang digunakan untuk mendatangkan banyak trafik dalam waktu singkat. Ini bisa terjadi karena PPC memungkinkan pengiklan untuk menempatkan iklan di lokasi-lokasi strategis seperti di halaman hasil mesin pencari (bagian atas atau bawah halaman), media sosial, dan lain sebagainya. Menariknya, pengiklan hanya perlu membayar hanya ketika iklan mereka diklik pengguna.
Bagi bisnis online, PPC menjadi strategi ampuh dalam meningkatkan visibilitas dan trafik berkualitas ke website. Jika dilakukan dengan tepat, penggunaan PPC bukan hanya mendatangkan trafik saja, tetapi juga memperkuat brand awareness dan meningkatkan konversi.
Ingin mempelajari lebih banyak tentang strategi pemasaran digital? Kamu bisa eksplor artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Di sini, kami memuat banyak panduan dan tips terbaru seputar digital marketing termasuk SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing), dan Social Media Marketing (SMM). Semoga bermanfaat, ya!