CTA adalah aspek penting dalam pemasaran digital yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan kampanye atau bisnis. Sayangnya, sebagian orang mungkin kurang familiar dengan istilah ini. Sebab, CTA umumnya lebih sering didengar oleh pemilik bisnis, website, marketer, atau profesi lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.
Penggunaan CTA sendiri menjadi penting karena menawarkan sejumlah manfaat bagi bisnis. Sebut saja mengoptimalkan interaksi pengguna, mengukur efektivitas kampanye, hingga meningkatkan konversi. Ini selaras dengan Keystar Agency yang menyebut bahwa kalimat menarik dalam CTA mampu meningkatkan konversi hingga 122%.
Nah, kamu pasti penasaran dan ingin mengenal apa itu CTA lebih jauh. Dalam artikel ini, kami akan membahasnya secara lengkap termasuk fungsi, jenis, dan tips membuatnya. Yuk, simak sampai akhir!
Apa itu Call to Action?
Call to action (CTA) adalah istilah dalam dunia pemasaran yang merujuk pada elemen halaman atau iklan untuk mendorong audiens melakukan tindakan tertentu. Dalam hal ini, tindakan yang dimaksud bisa berupa membeli produk, mendaftar akun, mengunduh, atau tindakan lainnya sesuai dengan yang diinginkan pengiklan.
Karena bersifat ‘mengajak’, CTA biasanya dibuat dalam bentuk tombol, tautan, atau frasa yang menarik perhatian audiens. Contohnya seperti “Beli Sekarang”, “Coba Gratis”, “Daftar Segera”, atau lainnya.
Melansir laman Keystar Agency, rata-rata Click Through Rate (CTR) untuk CTA setidaknya mencapai 4,2%. Buletin dalam email marketing yang menampilkan satu CTA bisa memperoleh peningkatan keterlibatan hingga 371% dan penjualan sebesar 1616%. Selain itu, CTA yang dioptimalkan pada halaman web mampu meningkatkan konversi hingga 306%. Angka ini menunjukkan bahwa CTA memiliki peran signifikan dalam marketing karena dapat mengarahkan dan memotivasi audiens untuk mengambil keputusan.
Baca Juga: 7 Tips Digital Marketing untuk Tingkatkan Engagement Website Kamu!
Fungsi Call to Action
Fungsi utama CTA adalah memandu pengunjung untuk mengambil tindakan spesifik guna mencapai tujuan bisnis. Lebih dari itu, call to action juga memiliki fungsi lain yang mencakup hal-hal berikut:
1. Mengurangi bounce rate pada website
Ketika pengguna bingung harus mengklik tombol mana, mereka cenderung memilih meninggalkan situs tanpa berinteraksi lebih lanjut. Buruknya, ini akan meningkatkan tingkat bounce rate. Selain menghilangkan potensi penjualan, bounce rate yang tinggi menandakan bahwa situs tidak mudah dinavigasi, yang pada gilirannya dapat merusak reputasi dan kepercayaan pengguna.
Nah, salah satu cara terbaik untuk menurunkan bounce rate adalah menggunakan CTA yang jelas dan efektif. Dengan call to action, pengunjung dapat mengikuti arahan, didorong untuk berinteraksi, serta tidak sungkan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengeksplor situs.
Baca Juga: Bounce Rate: Definisi, Fungsi, dan Cara Menguranginya
2. Menyederhanakan customer journey
Customer journey adalah perjalanan yang harus dilalui pelanggan, mulai dari mengenal produk hingga pembelian. Menyederhanakan proses ini sangat penting karena dapat mengurangi kebingungan serta mendorong pengguna untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya, dari halaman utama ke halaman produk, kemudian ke halaman checkout, dan seterusnya.
3. Menginformasikan produk
Selain mengurangi bounce rate dan menyederhanakan customer journey, CTA juga berfungsi untuk menginformasikan produk atau layanan, fitur, dan penawaran khusus. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan akses langsung ke informasi yang relevan serta membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, anggaplah kamu memiliki produk atau layanan baru. Dalam kasus ini, kamu dapat menggunakan CTA untuk mengarahkan pelanggan ke halaman yang menjelaskan tentang detail, fitur, manfaat, dan harga produk/layanan tersebut. Misalnya seperti “Pelajari lebih lanjut”, “Lihat demo”, “Coba gratis”, dan sebagainya.
4. Meningkatkan conversion
Jika dirancang dengan baik, CTA dapat menarik perhatian dan mendorong pengguna untuk mengambil langkah lebih lanjut. Inilah alasan CTA sering kali dibuat menggunakan kalimat yang menciptakan rasa urgensi yang memotivasi mereka untuk segera bertindak.
Misalnya, “Beli Sekarang Diskon 45%”. CTA seperti ini bukan hanya menarik perhatian dengan penawaran khusus saja, tetapi juga mendorong pengunjung untuk melakukan pembelian sesegera mungkin.
Hal tersebut selaras dengan Solution17 yang menyebut bahwa landing page dengan CTA yang menarik mampu meningkatkan konversi sebesar 80%. Bahkan, jika ditempatkan lebih baik lagi, penggunaan CTA dapat meningkatkan pendapatan hingga 83%.
Baca Juga: Mengenal Conversion Rate, Faktor Penting, dan Cara Optimasinya
Jenis-Jenis Call to Action
Ada enam jenis call to action yang sering kali digunakan oleh para marketer untuk meningkatkan konversi, di antaranya yaitu formulir kontak, lead nurturing, baca selengkapnya, share ke media sosial, serta ajakan untuk melihat produk dan melakukan pembelian. Berikut pembahasannya:
1. Formulir Kontak
Image source: ID Express
Jenis CTA yang pertama adalah formulir kontak. Call to action jenis ini mengajak pengunjung mengisi formulir untuk mengajukan pertanyaan, meminta informasi terkait produk/layanan, atau memulai komunikasi dengan bisnis. Oleh karena itu, formulir kontak biasanya diletakkan di landing page, halaman “Hubungi Kami”, atau bagian bawah postingan.
2. Lead Nurturing
Image source: Xero
Jenis CTA selanjutnya adalah lead nurturing . CTA ini umumnya ditujukan kepada calon konsumen yang sudah menjadi lead, tetapi masih ragu untuk melakukan pembelian. Di sini, diperlukan call to action yang menarik untuk membujuk mereka mencoba produk/layanan terlebih dahulu, seperti “Uji Coba Gratis”, “Sign Up for Free Trial”, dan semacamnya.
Ada pun tempat paling ideal untuk meletakkan CTA lead nurturing adalah di halaman yang sering dikunjungi oleh leads. Di antaranya seperti blog, sidebar, landing page, pop up, atau banner mengambang.
3. Tombol “Baca Selengkapnya”
Berbeda dari jenis sebelumnya, tombol “Baca Selengkapnya” atau “Baca Juga” adalah jenis CTA yang mengarahkan pengunjung ke konten terkait lainnya. Seperti yang diketahui, beranda blog mungkin tidak dapat menampilkan seluruh artikel. Nah, CTA ini menjadi solusi agar pengunjung dapat mengeksplor artikel lain di dalam website.
Image source: MasterClass
Jenis CTA yang paling umum ditemukan pada blog/website adalah tombol share ke media sosial. CTA ini biasanya berbentuk ikon berukuran kecil dan diletakkan di akhir artikel, event, atau halaman produk. Tujuannya adalah agar pengunjung mau membagikan konten ke akun media sosial milik mereka.
5. Ajakan untuk Melihat Daftar Produk/Layanan
Jenis CTA selanjutnya adalah ajakan untuk melihat daftar produk/layanan. Sesuai namanya, tindakan yang diharapkan dari jenis call to action ini adalah pengunjung mengklik ajakan tersebut untuk melihat pilihan produk atau layanan yang tersedia.
Biasanya, CTA ini diletakkan di halaman utama dan dibuat dalam bentuk tombol dengan teks “Pilih Sekarang”, “Detail Promo”, “Cek Produk”, atau semacamnya. Selain itu, desainnya juga cenderung sederhana namun terlihat menonjol dari background-nya.
6. Ajakan untuk Membeli/Berlangganan
Jenis terakhir adalah CTA yang ditujukan langsung untuk mengonversi pengunjung menjadi pelanggan. Karena berfokus pada penjualan, CTA ini umumnya diletakkan di halaman produk, checkout, atau landing page yang berisi penawaran khusus. Contohnya adalah “Order Sekarang” atau “Langganan Sekarang.”
Tips Membuat CTA yang Efektif
Call to action yang efektif adalah CTA yang ringkas, menarik, dan mampu membuat pengunjung mau mengklik atau mengambil tindakan. Untuk membuatnya, kamu dapat memperhatikan beberapa tips berikut:
- Inti dari CTA adalah meyakinkan pengunjung untuk melakukan sesuatu. Maka dari itu, gunakanlah bahasa ‘otoritatif’ untuk mengarahkan mereka seperti “Klik”, “Daftar”, atau “Beli”.
- Hindari pendekatan yang cenderung memberikan tekanan kepada audiens. Biarkan mereka merasa bebas untuk membuat keputusan tanpa paksaan.
- Gunakan kata-kata persuasif yang meyakinkan audiens untuk mengikuti arahan. Keterampilan copywriting sangat memengaruhi tindakan dan keputusan mereka. Jadi, pilihlah kata-kata yang menonjolkan manfaat dan urgensi secara halus.
- Pastikan CTA memiliki nilai dan manfaat yang menguntungkan audiens. Tunjukkan dengan jelas apa yang akan mereka dapatkan dengan mengikuti call to action-mu.
- CTA yang ideal merupakan kombinasi antara bahasa persuasif dan desain yang bagus. Buatlah tombol CTA sederhana, namun tetap terlihat menonjol dan menarik perhatian audiens.
Kesimpulan
CTA adalah strategi dalam pemasaran digital untuk mengajak audiens melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan pemilik website atau bisnis, seperti membeli produk, mendaftar akun, berlangganan, mengisi formulir, dan lain-lain. Penggunaannya memberikan manfaat besar bagi bisnis karena mampu mengurangi bounce rate, menyederhanakan customer journey, dan menginformasikan produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan konversi.
Terlepas dari fungsi CTA yang memberikan banyak keuntungan, semua itu rasanya sia-sia jika website-mu lambat dan sulit diakses oleh pengguna. Alih-alih melihat CTA, mereka mungkin sudah pergi ke situs lain sebelum halaman selesai dimuat.
Solusinya, kamu bisa beli hosting andal dan berkualitas dari Dewaweb. Kami menyediakan layanan hosting super cepat yang sudah menggunakan teknologi cloud terbaru dari AMD Epyc Genoa, Software Defined Storage, Triple Data Replication, Automatic Cloud Backup, dan banyak lagi.
Selain itu, dengan hosting Dewaweb, website-mu dijamin selalu tersedia dan bisa diakses kapan pun dengan jaminan 100% Uptime SLA. Tunggu apa lagi? Yuk, beli hosting Dewaweb sekarang!