Setiap pemilik website pasti ingin situsnya muncul pada SERP dan menjadi situs yang unggul dibandingkan yang lain. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan optimasi website yang baik salah satu caranya dengan menggunakan schema markup.
Schema markup adalah alternatif yang dapat membantu meningkatkan traffic website kamu. Jika kamu ingin mengoptimasi website sebaiknya simak artikel ini dan dapatkan informasi tips penerapan schema markup pada sebuah website. Tidak perlu lama-lama, langsung saja simak yuk!
Baca Juga: Cara-Cara Untuk Meningkatkan Traffic Website Anda
Apa Itu Schema Markup?
Schema markup adalah sebuah kosa kata data yang terstruktur atau kode yang akan membantu mesin pencari dalam menangkap informasi dari web kamu. Dengan menggunakan kode tersebut, situs kamu akan menampilkan informasi singkat pada halaman hasil penelusuran atau SERP.
Sehingga, situs kamu akan lebih menonjol dibandingkan situs lainnya serta dapat membantu meningkatkan jumlah rasio klik tayang (CTR). Bahkan, penggunaan schema ini dapat meningkatkan hingga 30% lebih besar dibandingkan biasanya.
Selain itu, dari sisi pengunjung mereka juga akan lebih terbantu karena bisa mendapatkan informasi secara cepat dari schema markup. Schema markup dapat digunakan pada beberapa jenis browser seperti Google, Yahoo, Bing, hingga Yandex.
Baca Juga: Pengertian CTR dan 12 Cara Meningkatkan Click Through Rate
Jenis-Jenis Schema Markup
Setelah mengetahui pengertiannya, selanjutnya schema markup dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dengan penggunaannya. Berikut beberapa jenis schema markup yang perlu diketahui.
1. Organization schema markup
Jenis pertama adalah organization schema markup, bentuk ini pasti sudah tidak asing lagi dan mungkin kamu sudah sering menemukannya ketika browsing di internet.
Tipe organization merujuk pada perusahaan, brand yang cukup terkenal, sehingga hasil pencarian di internet akan langsung menampilkan hasil seperti gambar di atas tadi. Google juga akan menampilkan beberapa informasi di antaranya nama perusahaan, lokasi, kontak, harga saham jika ada, pemilik, dan sosial media resminya.
2. Schema person markup
Jika sebelumnya bertujuan untuk memberi informasi sebuah perusahaan, jenis berikutnya merujuk pada sosok-sosok terkenal. Pada bagian kanan hasil pencarian akan muncul informasi terkait orang yang kamu cari. Isi informasi tersebut di antaranya nama, deskripsi singkat, tanggal kelahiran, kewarganegaraan, pendidikan, dan masih banyak lagi.
3. Schema local business markup
Berbeda dengan jenis sebelumnya, schema markup ini memberikan informasi terkait bisnis lokal atau brand yang kamu cari. Schema markup ini sangat penting ditambahkan untuk kamu yang memiliki bisnis.
Penggunaan jenis schema ini yang maksimal dapat membantu konsumen bisnis kamu mendapatkan informasi secara lengkap dan mudah. Mereka bisa mengetahui mulai dari alamat bisnis, nomor telepon, jam buka, hingga rating bisnis, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi bisnis yang akurat dari satu sumber yang valid.
Baca Juga: 25+ Contoh Website Perusahaan Terbaik untuk Referensi
4. Schema article markup
Schema article markup adalah jenis schema markup yang dapat menampilkan berita atau artikel paling relevan sesuai dengan apa yang pengguna cari. Schema jenis ini biasanya digunakan oleh situs berita atau blog pribadi. Pada schema ini, terdapat informasi judul berita, situs yang menerbitkan, dan waktu publikasinya.
5. Schema video markup
Apabila website kamu memiliki video yang ingin ditampilkan kepada pengguna ketika mereka mencari dengan keyword tersebut, sebaiknya gunakan schema video markup.
Dengan menggunakan schema ini, mesin pencari akan menampilkan informasi video seperti gambar di atas yang meliputi thumbnail video, judul, durasi, kapan video diupload dan deskripsi video.
6. Event schema markup
Dilihat dari namanya saja pasti kamu sudah bisa menebak jenis schema ini, yaitu schema markup yang dapat menampilkan informasi lengkap terkait sebuah event, konser, seminar, atau yang lain. Biasanya pada schema tersebut terdapat informasi tanggal, harga, dan lokasi event-nya.
7. Recipe markup
Jenis selanjutnya adalah recipe markup yang biasanya digunakan pada situs-situs resep makanan. Pada schema ini memuat informasi terkait resep masakan yang dicari pengguna dan lengkap dengan situs web masakan, rating, hingga gambar masakannya.
8. Breadcrumbs markup
Breadcrumbs adalah link atau navigasi pada sebuah website yang akan menunjukkan di mana letak kita sekarang ketika mengunjungi situs tersebut. Dengan markup tersebut, pengguna bisa mengetahui di mana halaman yang sedang ia kunjungi. Hal tersebut dapat membantu mengurangi persentase bounce rate pada sebuah situs.
9. Schema product & offer markup
Schema markup jenis ini digunakan untuk kamu yang ingin menjual barang atau jasa. Informasi pada markup tersebut diantaranya adalah deskripsi produk, warna, harga, dan info apakah stok produk tersebut masih ada.
10. Logo schema markup
Jenis schema markup yang terakhir adalah logo schema markup. Jenis ini akan membantu mesin pencari untuk menampilkan logo bisnis atau perusahaan di halaman hasil pencarian, sehingga mereka bisa mengetahui seperti apa logo bisnis kamu ketika mereka mencarinya.
Baca Juga: Tips SEO: Google SERP Snippet untuk Meningkatkan Traffic Website
Tips Penerapan Schema Markup
Setelah tahu apa saja jenis markup yang bisa kamu gunakan di website, selanjutnya kamu juga perlu tahu bagaimana tips penerapaan schema markup ini. Berikut ini tips yang bisa kamu ikuti.
1. Cari schema yang umum dipakai
Tips pertama dalam penerapan schema markup adalah mencari schema yang umum digunakan oleh para pemilik situs. Untuk mengetahuinya kamu bisa kunjungi situs schema.org, di sana mereka memiliki daftar schema markup yang paling banyak banyak digunakan. Setelah mengetahui daftarnya, kemudian pilih schema yang sekiranya cocok diterapkan pada website.
2. Manfaatkan seluruh schema yang diperlukan
Apabila sudah mengetahui schema markup apa saja yang dibutuhkan, selanjutnya dapatkan daftar lengkapnya pada The Type Hierarchy. Di sana terdapat berbagai daftar master schema markup yang menyediakan sebagian besar dari jenis markup.
3. Perbanyak markup
Perlu kamu tahu bahwa semakin banyak konten yang di markup maka semakin baik. Kode schema markup tersebut perlu kamu pasang pada halaman yang sering dikunjungi pengguna. Maka dari itu, hindari memasang kode schema pada halaman situs yang jarang dikunjungi pengguna.
Baca Juga: Long Tail Keyword: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya bagi SEO
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas kamu sudah semakin paham apa itu schema markup dan jenis-jenis schema markup kan? Schema markup adalah kode yang dapat dipasang pada halaman situs atau blog agar informasi dari halaman tersebut dapat langsung muncul pada hasil pencarian.
Terdapat 10 jenis schema markup yang dapat kamu terapkan di website. Penggunaan markup secara maksimal dapat bantu tingkatkan optimasi serta traffic website. Maka itu, jangan lupa untuk menerapkan tips penerapan schema markup.
Untuk informasi lebih lengkap terkait website dan berbagai topik lain kamu bisa baca lebih lanjut pada blog Dewaweb. Selamat mencoba ya, semoga membantu!