Memahami Perbedaan Domain dan Subdomain Serta Contohnya

Memahami Perbedaan Domain dan Subdomain Serta Contohnya

Perbedaan domain dan subdomain menjadi salah satu topik yang banyak dicari para pemilik website maupun pemula yang baru ingin membuat website. Istilah domain dan subdomain memang banyak ditemukan dalam pengembangan website.

Banyak pengguna yang masih salah mengartikan kedua istilah ini, padahal domain dan subdomain merupakan hal yang berbeda. Maka dari itu pada artikel Dewaweb kali ini kita akan memahami lebih lanjut perbedaan domain dan subdomain hingga contoh-contohnya. Simak terus sampai akhir ya!

Pengertian Domain dan Subdomain

Domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi situs web di internet. Setiap situs web memiliki domain yang terdiri dari nama domain dan ekstensi domain, contohnya seperti .com, .org, .co.id, dll.

Sedangkan subdomain adalah bagian dari domain utama, jika diibaratkan subdomain merupakan suatu ruangan dari sebuah rumah. Nama subdomain ini diletakkan di depan domain utama, di sini kamu dapat menambahkan beragam konten yang berbeda dari domain utamanya.

Baca Juga: 9+ Fitur Website yang Wajib Dipasang Agar Lebih SEO Friendly

Perbedaan Antara Domain dan Subdomain

Berikut ini perbedaan domain dengan subdomain dilihat dari beberapa faktor, di antaranya: 

1. Cara penggunaan

Domain dan subdomain merupakan elemen dalam pengaturan nama domain pada Internet. Domain adalah alamat khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu situs web atau alamat email.

Cara menggunakan domain yaitu dengan menambahkan nama unik di depan domain utama, contohnya www. Contoh, www.google.com.

Sementara itu, subdomain adalah bagian domain utama yang digunakan untuk membedakan bagian-bagian khusus dari sebuah situs web.

Cara menggunakan subdomain yaitu dengan menambahkan nama unik di depan domain utama dan setelah www, seperti pada blog.google.com.

Perbedaan utama antara domain dan subdomain terletak pada fokusnya, domain mengarah ke alamat utama, sementara subdomain mengarah ke alamat yang merupakan bagian dari domain utama.

Lebih lanjut, domain umumnya digunakan untuk mewakili perusahaan, individu, atau organisasi tertentu. Sebaliknya, subdomain umumnya dipakai untuk membedakan variasi dalam sebuah situs web atau untuk mengakses ke bagian-bagian tertentu.

2. Fungsi dan tujuan

Domain dimanfaatkan sebagai alamat khusus yang gampang diingat dan digunakan pengguna ketika akan membuka sebuah situs web. Tujuannya pemilihan nama domain yang tepat mampu meningkatkan branding dan visibilitas website.

Di sisi lain, subdomain ialah bagian dari alamat utama yang dibuat untuk memecah konten situs web jadi beberapa bagian. Fungsi subdomain yakni agar pengelolaan situs web menjadi lebih mudah dan memperluas ruang lingkup domain tersebut.

3. Hubungan hierarki antara domain dan subdomain

Domain dan subdomain terkait dalam struktur URL. Domain merupakan puncak hierarki, sementara subdomain berada di bawahnya.

Domain memiliki otoritas tertinggi dan mewakili situs utama, sementara subdomain bagian dari situs utama dengan. Dalam hal ini, subdomain merupakan entitas yang bergantung pada domain utama.

Dengan mengetahui hierarki situs, hal ini akan memudahkan pengguna dalam mengakses setiap bagian atau konten dalam situs.

4. Dampak terhadap SEO

Search engine seperti Google menganggap subdomain sebagai domain tersendiri. Dengan demikian, apabila situs kamu menggunakan subdomain Google akan memperlakukan halaman-halaman yang terhubung dengan subdomain tersebut sebagai terpisah dari domain utama. Dengan begitu kamu dapat menggunakan subdomain untuk menargetkan keyword yang kurang optimal di domain utama.

Baca Juga: Mengenal Apa itu SEO & Manfaatnya untuk Traffic Website

Contoh Domain dan Subdomain

Agar lebih memahami perbedaan domain dan subdomain, kali ini Dewaweb memberikan beberapa contoh dari situs yang ada di internet, di antaranya sebagai berikut:

1. Bibit

Domain: bibit.id

Subdomain: blog.bibit.id

contoh subdomain bibit

2. Upwork

Domain: upwork.com

Subdomain: support.upwork.com

contoh subdomain upwork

3. Ajaib

Domain: ajaib.co.id

Subdomain: login.ajaib.co.id

contoh subdomain ajaib

Baca Juga: 10 Cara Mempercepat Loading Website supaya Gak Lemot Lagi

Kapan Harus Menggunakan Subdomain

Setelah mengetahui beberapa contoh subdomain, lantas kapan saat yang tepat untuk menggunakan subdomain? Berikut beberapa kriterianya:

1. Saat hendak melakukan A/B Testing

A/B Testing adalah metode memilih antara dua versi tampilan website. Setiap website terus diperbarui, baik penampilan maupun teknis. Maka dari itu A/B Testing dapat membantu pilih versi mana yang disukai pengguna.

Untuk melakukan A/B Testing, kamu bisa menambahkan subdomain khusus tanpa mengganggu jalannya website. Contohnya, versi1.exampple.com dan versi2.example.com. Jika versi2 lebih diminati, tampilan inilah yang harus kamu pilih menjadi tampilan resmi.

Saat ingin ubah desain, bijaksana lakukan A/B Testing dulu. Ini membandingkan desain lama dan baru. Setelah selesai, hapus subdomain yang digunakan ketika A/B testing.

2. Ketika memiliki banyak bisnis yang terkait

Ketika kamu memiliki beberapa bisnis yang saling terkait, seperti toko online untuk berbagai jenis produk atau divisi bisnis yang berbeda, menggunakan subdomain bisa sangat berguna.

Dengan menggunakan subdomain, kamu dapat mempertahankan identitas unik untuk setiap bisnis, sementara tetap menghubungkannya secara terorganisir di bawah satu domain utama. Ini memudahkan pengguna untuk mengakses dan mengenali setiap bisnis dengan mudah. 

Selain itu, penggunaan subdomain juga membantu dalam kegiatan pemasaran dan optimisasi mesin pencari, karena setiap subdomain dapat dioptimalkan secara terpisah.

Baca Juga: 20 Mesin Pencari Selain Google yang Baik dan Aman

3. Ketika ingin membedakan konten atau produk yang berbeda

Subdomain sebaiknya digunakan ketika kita ingin membedakan konten atau produk yang berbeda di situs web kita. Subdomain ini berfungsi untuk memisahkan konten atau produk yang memiliki fokus dan tujuan yang berbeda, namun masih terkait dengan situs web utama. 

Misalnya, jika kita memiliki situs web yang menjual pakaian untuk pria dan wanita, kita dapat menggunakan subdomain seperti pria.namasitusweb.com dan wanita.namasitusweb.com.

Dengan menggunakan subdomain, pengguna dapat dengan mudah mengakses konten yang mereka cari tanpa harus mencari-cari di dalam situs web utama. Selain itu, subdomain juga berguna untuk memperoleh hasil pencarian yang lebih baik dalam mesin pencari karena mereka dapat secara spesifik menargetkan segmen yang ingin dituju.

Jadi, ketika ingin membedakan konten atau produk yang berbeda, subdomain dapat menjadi solusi yang tepat.

4. Ketika ingin memberikan akses terbatas ke area tertentu

Subdomain harus digunakan ketika ingin memberikan akses terbatas ke area tertentu pada sebuah situs web. Dengan menggunakan subdomain, pengguna dapat membagi situs web utama menjadi beberapa bagian yang berbeda.

Contohnya, jika ada bisnis dengan beberapa cabang di berbagai lokasi dengan bahasa yang berbeda, subdomain dapat digunakan untuk membuat area khusus bagi masing-masing cabang tersebut. Hal ini memungkinkan pengguna hanya dapat mengakses konten dan informasi yang relevan dengan cabang yang mereka pilih.

Selain itu, subdomain juga dapat digunakan untuk mengorganisasikan dan mengelompokkan konten yang berbeda pada situs web, seperti blog, toko online, atau forum. Dengan demikian, pengunjung dapat dengan mudah menavigasi dan menemukan konten yang mereka cari. Pemilihan subdomain yang tepat juga dapat membantu meningkatkan SEO dan meningkatkan visibilitas situs web.

Baca Juga: 10 Domain Name Generator untuk Mencari Nama Domain yang Sesuai

Sudah Tahu Perbedaan Domain dan Subdomain?

Sampai sini kamu sudah lebih paham apa perbedaan domain dan subdomain. Domain merupakan URL yang mengarahkan pengunjung ke halaman utama website, sedangkan subdomain adalah URL yang masih berkaitan dengan domain utama.

Domain dan subdomain juga memiliki sejumlah perbedaan seperti cara penggunaan, fungsi, tujuan, hierarki, hingga dampaknya terhadap SEO.

Untuk mendapatkan info lebih lanjut domain, website, atau topik lainnya jangan lupa ikuti update artikel di blog Dewaweb ya! Semoga membantu!