ERP adalah salah satu strategi yang dipakai untuk mengelola resources atau sumber daya perusahaan. Terlebih di era digital seperti sekarang, sistem ini berperan cukup krusial karena dapat mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis dalam satu platform.
Inilah alasan mengapa para pelaku bisnis modern mulai mengadopsi ERP. Bahkan, berdasarkan data dari The Tech Report Inc, software ERP mengalami pertumbuhan global sebesar 9% pada tahun 2019 lalu. Peningkatan ini menunjukkan bahwa ERP sudah menjadi salah satu sistem yang diandalkan, terutama di industri yang berhubungan dengan teknologi.
Lalu, sebenarnya apa itu ERP? Yuk, cari tahu jawaban selengkapnya di sini. Selain pengertian, kami juga akan memberikan informasi penting lainnya termasuk cara kerja, jenis, dan manfaatnya bagi perusahaan.
Baca Juga: 9+ Contoh Digital Marketing yang Bisa Sukseskan Bisnismu
Apa itu ERP?
Enterprise Resource Planning atau disingkat ERP adalah istilah yang merujuk pada konsep pengumpulan dan pengelolaan sumber daya bisnis melalui program yang terintegrasi. Dengan kata lain, ERP ini pada dasarnya berupa perangkat lunak yang menghubungkan berbagai kegiatan bisnis, baik fungsional maupun teknis.
Bayangkan sebuah perusahaan harus mengelola banyak departemen seperti keuangan, inventaris, penjualan, sumber daya manusia, dan sebagainya. Tentu sangat merepotkan jika masing-masing departemen perlu memakai program yang berbeda.
Nah, di sinilah ERP memainkan perannya. Perangkat lunak ini memungkinkan perusahaan mengelola seluruh resources dengan menyimpan data dan fungsi ke dalam satu database. Dengan begitu, informasi dapat diakses oleh seluruh departemen secara real-time melalui satu aplikasi.
Berkat fleksibilitasnya, The Tech Report bahkan menyebut ERP ini sangat dianjurkan para profesional IT untuk diadopsi terutama bagi bisnis/perusahaan di sektor teknologi. Mereka meyakini bahwa ERP bukanlah sebatas alat teknologi semata, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kompetisi.
Baca Juga: Cari Tahu Apa itu Database dalam Strategi Pengelolaan Big Data!
Manfaat ERP
ERP adalah program yang semakin diandalkan oleh banyak perusahaan. Hal ini tidak lepas dari manfaatnya dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya perusahaan. Berikut sejumlah manfaat penggunaan ERP:
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
Integrasi dan otomatisasi merupakan fungsi utama dari ERP karena mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Melalui software ini, aliran informasi jadi lebih mudah diakses oleh staf, pemangku kepentingan, atau departemen lainnya. Selain itu, otomatisasi tugas rutin juga membantu perusahaan menyelesaikan berbagai proses dengan sumber daya yang lebih sedikit.
2. Mengurangi biaya bisnis
ERP membantu mengurangi biaya bisnis secara signifikan. Dibandingkan aplikasi individual yang menangani satu fungsi saja, penggunaan ERP jelas lebih menguntungkan karena menawarkan solusi menyeluruh tanpa harus mengeluarkan biaya berlebih untuk membeli lisensi aplikasi.
3. Menambah pengalaman untuk pelanggan
Sistem ERP mampu menyederhanakan proses bisnis yang mungkin berdampak terhadap kepuasan pelanggan. Misalnya, modul e-commerce dengan kemampuan pelacakan pesanan dan komunikasi. Modul ini memberikan informasi berharga seperti riwayat pembelian, preferensi pelanggan, status pesanan, dan lainnya, sehingga tim pelayanan dapat merespons pelanggan secara cepat dan tepat.
4. Memperbaiki dan menskalakan bisnis
ERP menawarkan skalabilitas yang mendukung perusahaan untuk tumbuh dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Data dan fungsi yang disimpan secara terpusat memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area mana saja yang perlu diperbaiki dan menerapkan solusi yang tepat. Selain itu, ERP mendukung integrasi teknologi baru dan penambahan modul sehingga perusahaan dapat terus berkembang tanpa mengganggu proses yang tengah berjalan.
5. Meningkatkan keamanan data
Terakhir, ERP menyediakan mekanisme keamanan data yang mencakup access control berbasis peran, enkripsi, audit trail, dan banyak lagi. Semua itu bertujuan untuk memastikan data perusahaan tidak bocor dan terlindungi dari berbagai ancaman serangan siber.
Baca Juga: Pentingnya Keamanan Data di Internet dan Cara Menjaganya
Cara Kerja ERP
ERP bekerja dengan melibatkan proses pengumpulan data dan fungsi dari departemen-departemen yang ada di suatu perusahaan. Data-data tersebut disimpan di satu database, lalu diintegrasikan agar bisa diakses oleh setiap departemen. Alhasil, komunikasi dan kerja sama antar departemen pun dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan menerima pesanan produk dari pelanggan. Berikut penjelasan sederhana tentang bagaimana cara ERP memproses pesanan tersebut:
- Penjualan: Tim penjualan memasukkan data pesanan ke sistem ERP.
- Inventaris: ERP secara otomatis memeriksa data inventory untuk memperbarui stok barang.
- Produksi: Jika stok tersisa sedikit atau tidak mencukupi, ERP akan memberi tahu tim produksi untuk membuat lebih banyak produk.
- Pengiriman: ERP mengirimkan pemberitahuan pesanan ke tim pengiriman agar segera diproses.
- Keuangan: ERP mencatat transaksi penjualan dan memperbarui catatan keuangan perusahaan.
Dengan cara kerja yang fleksibel seperti di atas, ERP menjadi sistem yang powerful dan dapat diandalkan oleh perusahaan. Bahkan, menurut SmartTek Solutions, sistem ERP ini cocok untuk berbagai industri seperti IT, manufaktur, FnB, konstruksi, retail, healthcare, perhotelan, dan lain-lain.
Jenis-Jenis ERP
ERP terbagi menjadi empat jenis yang berbeda, yakni on premise, cloud, open source, dan hybrid ERP. Masing-masing jenis tersebut dibedakan berdasarkan implementasinya dalam perusahaan. Berikut pembahasannya:
1. On Premise ERP
On Premise ERP adalah jenis yang dijalankan pada server fisik dan dikelola langsung oleh perusahaan. Pada ERP jenis ini, perusahaan diberikan kontrol penuh atas ERP yang mereka gunakan. Artinya, hal-hal seperti pemeliharaan, konfigurasi, hingga keamanan sistem ERP merupakan tanggung jawab perusahaan itu sendiri.
2. Cloud ERP
Jenis selanjutnya adalah Cloud ERP, yakni sistem ERP yang di-hosting di server penyedia layanan cloud. ERP jenis ini dapat mengurangi kebutuhan infrastruktur IT serta menawarkan aksesibilitas yang praktis karena bisa diakses di mana saja dan kapan saja melalui internet.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Cloud Hosting, Fungsi, & Cara Kerjanya
3. Open Source ERP
Open Source ERP adalah sistem ERP yang kode sumbernya terbuka dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan perusahaan. Meskipun lebih ekonomis dan menawarkan fleksibilitas tinggi, namun implementasi dan pemeliharaannya cukup sulit karena memerlukan keahlian teknis yang mendalam.
Baca Juga: Open Source: Kode Pengembangan Gratis untuk Perangkat Lunak
4. Hybrid ERP
Hybrid ERP adalah kombinasi antara On Premise ERP dan Cloud ERP. Biasanya, perusahaan menggunakan ERP jenis ini untuk menyimpan fungsi atau data di server lokal mereka, sementara fungsi lainnya dijalankan di server cloud.
Kesimpulan
ERP adalah program atau perangkat lunak yang menangani berbagai fungsi dalam satu sistem terpadu. Program ini melibatkan proses pengumpulan data dan fungsi dari berbagai departemen perusahaan guna mendukung komunikasi dan kerja sama antar departemen.
Selain itu, penggunaan ERP memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Sebut saja seperti menghemat waktu, biaya, meningkatkan keamanan, menskalakan bisnis, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Itulah penjelasan tentang sistem ERP yang dapat kami sampaikan. Jika tertarik, kamu juga bisa baca artikel informatif lainnya seputar bisnis, digital marketing, website, dan topik terkait lainnya di blog Dewaweb. Di sini, setiap konten selalu diperbarui demi memastikan kualitas, kredibilitas, dan selalu relevan dengan kondisi terkini. Semoga bermanfaat, ya!