Apa Itu Design Thinking? Yuk, Kenali Tahapan dan Contohnya!

Apa Itu Design Thinking? Yuk, Kenali Tahapan dan Contohnya!

Apakah kamu pernah mendengar istilah design thinking? Design thinking adalah salah satu proses menyelesaikan masalah secara inovatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang kompleks. 

Design thinking berfokus pada area user experience. Dalam penerapannya, design thinking banyak digunakan di bidang kesehatan, pendidikan, bisnis, dan juga teknologi. 

Jika kamu belum begitu familiar dengan istilah ini, maka artikel ini dapat membantu kamu memahami apa itu design thinking. Simak artikel ini sampai akhir ya!

Baca juga: Apa itu User Experience? Ini Pengertian, Fungsi, & Cara Kerjanya

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking adalah sebuah metode penyelesaian masalah baik itu secara inovatif, kognitif, atau praktis, dan berfokus terhadap manusia sebagai pengguna. 

Sesuai dengan namanya, design thinking awalnya digunakan oleh desainer untuk memahami kebutuhan pengguna dan memberikan solusi unik yang dapat membantu mereka. Namun, perlahan-lahan design thinking mulai digunakan oleh berbagai orang  user interface, user experience, dan lain sebagainya. 

Tujuan dari design thinking sendiri adalah untuk memahami customer secara lebih dalam, mengidentifikasi masalah yang mereka alami, dan memberikan inovasi untuk meningkatkan kenyamanan mereka. 

Karakteristik Design Thinking

Design thinking sendiri memiliki karakteristik yang membedakannya dari yang lain. Karakteristik tersebut antara lain: 

1. People centered 

Design thinking berfokus pada kepentingan manusia atau user dalam pelaksanaannya. Design thinking bertujuan untuk memberikan solusi yang berguna dan efektif atas masalah yang dialami oleh user. 

Design thinking sangat bergantung pada solusi dan selalu menuntut seseorang untuk memberikan solusi yang inovatif terhadap suatu masalah. 

2. Hands-on 

Design thinking harus mampu menghasilkan prototype untuk membuat solusi menjadi kenyataan. Prototype ini akan dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk pengguna. 

Jika pengguna merasa puas, maka solusi tersebut dinyatakan berhasil. Maka dari itu, biasa prototype akan di tes terlebih dahulu sebelum diimplementasikan. 

3, Highly creative 

Design thinking membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam penerapannya. Kamu harus mampu menyelesaikan dan menganalisis masalah lewat berbagai sudut pandang dan memberikan inovasi atau solusi yang unik. 

Solusi harus bersifat baru dan menarik agar menarik pengguna. 

4. Iterative 

Iterative berarti dilakukan secara berulang-ulang. Proses design thinking akan terus mengulang hingga ditemukan solusi yang paling efektif. 

Berbagai prototype bahkan harus diulang dan dimulai dari awal lagi untuk mencapai hasil yang maksimal. Maka dari itu, design thinking bukanlah sebuah proses yang mudah. 

Tahapan Proses Design Thinking 

Dalam penerapannya, design thinking memiliki 5 tahapan yang harus dijalani agar dapat berfungsi secara maksimal. Berikut 5 tahapan tersebut beserta penjelasannya: 

1. Emphatize 

Tahap pertama dalam design thinking adalah membangun empati dan memahami pengguna secara mendalam. Kamu harus mampu menempatkan diri kamu di posisi pengguna, melihat masalah yang mereka alami dari segi mereka sebagai seorang pengguna. 

Kamu dapat menggunakan pertanyaan what, how, dan why untuk memahami pengguna. Interaksi secara langsung dengan pengguna juga dapat membantu kamu untuk merasakan kebutuhan dan keluh kesah mereka secara langsung. 

2. Define 

Tahap kedua adalah define atau sering disebut juga sebagai problem statement. Pada tahap ini, kamu harus mampu mendefinisikan hasil pengamatan yang telah dilakukan dan mengetahui masalah utama yang dialami pengguna. 

Dalam tahap ini, kamu harus mampu membedakan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan pengguna.

Contohnya, alih-alih kamu mendefinisikan masalah dengan kata “Kita harus mendorong lebih banyak pengguna untuk menggunakan layanan hosting sebesar 5%” lebih baik menggunakan “Agar website dapat berjalan dengan baik, alangkah baiknya menggunakan layanan hosting.” 

3. Ideate 

Tahap ketiga adalah ideate atau tahap pengumpulan ide. Pada tahap ini, kamu harus menghasilkan ide-ide yang inovatif untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh user. 

Tahapan ini biasa diawali dengan brainstorming, mind mapping, dan riset. Dimana nanti ide tersebut akan dikumpulkan dan dievaluasi berdasarkan kelayakan, dampak, dan kemungkinan implementasi. 

4. Prototype 

Tahap keempat adalah prototype, yaitu mengubah ide yang telah kamu kumpulkan dan evaluasi menjadi suatu produk yang nyata. Prototype sendiri bukanlah sebuah produk yang sudah jadi melainkan sebuah sample, yang dapat digunakan sebagai uji coba dan umpan balik untuk pengguna. 

Prototype sendiri bisa berupa model produk, sketsa, atau tampilan perangkat. Prototype memang masih jauh dari kesempurnaan namun bisa digunakan sebagai gambaran awal dari solusi atau ide yang telah disetujui. 

Baca juga: Apa itu Prototype? Ini Pengertian, Manfaat & Contohnya

5. Test

Tahap terakhir adalah tes atau uji coba. Pada tahap ini, prototype harus diuji kepada para pengguna. Kamu nantinya akan mendapatkan umpan balik dan review dari pengguna yang mencoba prototype tersebut, dengan begitu kamu dapat mengetahui apakah prototype tersebut berhasil atau tidak. 

Meskipun test disebut sebagai tahap terakhir, bukan berarti design thinking telah selesai. Tahapan ini bertujuan untuk menunjukkan kekurangan atau keberhasilan prototype yang kamu buat.

Jika pengguna menganggap prototype yang kamu buat tidak terlalu penting, maka problem statement tersebut tidak efektif. Sehingga kamu harus memulai ulang dari awal sampai menemukan solusi yang dibutuhkan. 

Apakah Design Thinking Itu Penting? 

Apakah design thinking itu penting dalam dunia bisnis? Jawabannya adalah, iya. Design thinking bermanfaat dalam konteks yang membutuhkan inovasi atau solusi untuk menjawab masalah pengguna. 

Perubahan pasar bisnis sendiri berlangsung dengan sangat cepat terutama di era digital ini. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan inovasi dan solusi agar tetap relevan. Karena inovasi merupakan salah satu kunci agar suatu perusahaan dapat tetap unggul.

Design thinking sendiri berfokus pada pengalaman pengguna, sehingga penggunaannya dapat membangun hubungan antara perusahaan dengan pengguna menjadi lebih dekat. Perusahaan yang berfokus terhadap pengalaman pengguna cenderung lebih sukses dan bertahan dalam jangka panjang. 

Contoh Penerapan Design Thinking

Berikut adalah beberapa contoh dari penerapan design thinking di dunia bisnis: 

1. Rumah sakit

Rumah sakit adalah salah satu tempat yang kerap menggunakan design thinking dalam inovasinya. Contohnya Stanford Hospital yang menggunakan design thinking untuk inovasi denah rumah sakit guna mempermudah pengunjung dalam segi ruang tunggu ke administrasi. 

2. Restoran

Contoh yang bisa diambil dari restoran adalah Marugame. Dimana Marugame membuat sistem order makanan lebih mudah untuk customernya. Dimana customer hanya perlu menunjuk menu yang diinginkan, membayar, lalu langsung menuju tempat duduk. Proses ini cukup efisien karena tidak membuat customer kebingungan. 

3. Gojek

Gojek sendiri merupakan layanan ojek online yang populer saat ini. Gojek sendiri merupakan inovasi untuk mempermudah orang bepergian sekaligus sebagai lapangan pekerjaan bagi para ojek. Dimana Gojek sudah berhasil menyelesaikan 2 masalah dan memberikan inovasi sekaligus. 

Jadi, Design Thinking Adalah…

Design thinking adalah metode penyelesaian masalah yang dialami oleh pengguna. Dalam penerapannya, design thinking memiliki 5 tahapan yaitu emphatize, define, ideate, prototype, dan test. 

Design thinking berfokus pada user experience yang dimana dapat membangun kesan perusahaan dan membantu perusahaan bertahan secara jangka panjang. Setelah membaca artikel ini, apakah kamu sudah paham apa itu design thinking? 

Jika sudah, jangan lupa untuk menerapkannya ya! Semoga artikel ini bermanfaat!