Mengetahui cara membuat e-learning cukup penting bagi pemilik website yang ingin menerapkan sistem pembelajaran online. Seperti yang diketahui, kegiatan edukasi zaman sekarang tidak selalu dilakukan secara on-site, melainkan jarak jauh melalui media elektronik seperti smartphone dan komputer.
Dalam beberapa tahun terakhir, sistem pembelajaran jarak jauh sangat populer di Indonesia. Bahkan, website yang tidak berkaitan dengan dunia pendidikan pun mulai menerapkan sistem ini, lho!
Jika memiliki keahlian tertentu, kamu dapat membuat e-learning sendiri sebagai sarana berbagi ataupun bisnis. Mulai tertarik? Yuk, simak panduan lengkap cara pembuatan e learning di bawah ini.
1. Buat website terlebih dahulu
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat website. Situs web ini nantinya akan dijadikan sebagai platform tempat belajar-mengajar atau berbagi ilmu.
Kamu belum punya pengalaman di bidang web development? Jangan khawatir, kamu masih bisa membuatnya dengan mudah menggunakan website builder atau content management system (CMS) seperti WordPress. Platform tersebut memungkinkan kamu membuat website tanpa coding.
Ada dua aspek penting yang harus kamu perhatikan ketika membangun situs web, yakni hosting dan domain. Jika masih awam atau baru mengenal kedua istilah tersebut, berikut penjelasan singkatnya.
a. Hosting
Hosting adalah layanan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data situs e-learning yang ingin kamu buat. Apa pun jenisnya, website memerlukan layanan ini agar bisa online dan diakses di internet.
Dari sekian banyak jenis layanan, VPS dan cloud hosting merupakan dua jenis layanan terbaik untuk mendapatkan performa optimal. Oleh sebab itu, pastikan kualitas hosting situs web milikmu benar-benar andal dan terpercaya seperti layanan dari Dewaweb.
b. Domain
Domain adalah alamat unik yang dipakai untuk mengakses website. Nama domain berperan menggantikan IP address sehingga pengunjung tidak perlu repot menuliskan deretan angka alamat IP ketika ingin mengunjungi halaman, contohnya: “www.dewaweb.com”.
Contoh nama domain yang bagus harus dibuat singkat dan mewakili tujuan situs. Jika sudah menemukan nama yang cocok, pastikan nama tersebut unik dan belum dipakai oleh siapa pun. Kamu bisa mengecek ketersediaannya di sini.
Baca Juga: Panduan Cara Membuat Website di WordPress, Tanpa Coding!
2. Gunakan tools tambahan
Cara membuat e learning dengan WordPress selanjutnya memerlukan tools atau plugin tambahan untuk mengubah website menjadi platform e-learning. Selain terlihat profesional, sebagian besar plugin memiliki fitur yang dapat membantu menambah performa website.
Lantas, apa saja plugin untuk membuat e learning? Simak daftarnya di bawah ini:
1. Edumax
Edumax adalah plugin yang mampu memberikan pengalaman pembelajaran online lebih interaktif. Plugin ini menyediakan fitur-fitur khusus untuk menunjang kebutuhan e-learning, mulai dari pemberian sertifikat otomatis, pelacakan kemajuan belajar, hingga integrasi dengan gateway pembayaran.
2. Moodle
Sebenarnya, Moodle merupakan CMS yang dirancang khusus untuk media pembelajaran virtual. Namun, ada beberapa plugin yang terintegrasi dengan WordPress sehingga dapat di-install di platform ini, contohnya Moodle Plugin for WordPress.
Moodle memungkinkan web e learning dibuat dengan user experience (UX) yang lebih baik. Dengan plugin ini, kamu dapat menyematkan kursus, mengelola pengguna, dan menampilkan informasi penting tentang kursus Moodle secara langsung di situs web berbasis WordPress.
Baca Juga: 5 Plugin Moodle Penting untuk e-Learning
3. Tutor LMS
Tutor LMS adalah plugin manajemen pembelajaran online yang dibekali fitur untuk menciptakan e learning yang intuitif, seperti fitur diskusi, video, tugas, dan kuis. Bisa dibilang bahwa plugin ini merupakan komponen vital agar situs e-learning berjalan sesuai tujuan.
Terlepas dari itu, kamu dapat memanfaatkan Tutor LMS versi gratis terlebih dahulu untuk mencobanya. Jika merasa cocok, kamu bisa upgrade ke versi berbayar untuk menikmati fitur lebih lengkap.
Baca Juga: 10+ Plugin LMS WordPress Terbaik untuk Website E-Learning
4. vooPlayer
vooPlayer adalah platform hosting video berbayar yang biasanya digunakan untuk media belajar pengguna. Plugin ini sangat direkomendasikan bagi kamu yang berniat memanfaatkan e learning sebagai bisnis.
Namun, jika niat kamu hanya sekadar berbagi saja, kamu bisa memilih alternatif lain seperti Youtube. Cukup unggah video pembelajaran, kemudian embed videonya ke website milikmu. Selain gratis, metode ini juga bertujuan untuk memperkecil ukuran video sehingga situs web tidak lemot.
5. WooCommerce
WordPress menyediakan plugin untuk memudahkan berbagai keperluan e learning, salah satunya adalah WooCommerce. Meskipun lebih populer untuk situs e-commerce, namun plugin ini juga bisa dimanfaatkan untuk e-learning, lho!
Dengan WooCommerce, kamu bisa mengubah website menjadi toko online yang menawarkan materi pembelajaran. Selain itu, plugin ini memungkinkan kamu mengatur produk kursus, harga, akses materi, dan menyediakan sistem pembayaran yang aman.
Baca Juga: Mengenal Pengertian WooCommerce, Jenis, dan Manfaatnya
3. Mulai membuat kelas online
Setelah memasang plugin, cara membuat e-learning selanjutnya adalah mulai membuat kelas online. Pada panduan ini, kami akan berikan contoh menggunakan plugin Tutor LMS. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1: Di bagian dashboard WordPress, klik Tutor LMS > Courses > Add New.
Langkah 2: Muncul editor kelas. Atur semua informasi seperti judul, deskripsi, gambar, dan pengaturan lainnya.
Langkah 3: Di halaman yang sama, scroll ke bawah hingga menemukan Course Builder, kemudian klik Add New Topic.
Langkah 4: Muncul menu baru. Isi topic summary-nya dengan benar kemudian klik Add Topic.
Langkah 5: Masukkan materi pelajaran (per bab), lalu klik Add New Lesson.
Langkah 6: Muncul jendela baru. Isi judul bab beserta penjelasan singkatnya.
Langkah 7: Scroll ke bawah dan tambahkan konten pendukung, mulai dari Featured Image, Video Source, Video Playback Time, dan Upload Attachment.
Langkah 8: Jika sudah selesai, klik Update Lesson untuk menyimpan pembaruan. Ulangi langkah di atas jika ingin membuat kelas atau pelajaran baru.
Untuk bagian Video Source, pilih opsi Embedded jika menggunakan plugin vooPlayer. Sedangkan, untuk opsi Youtube, kamu tinggal memasukkan URL videonya saja.
4. Buat kuis atau ujian
Cara pembuatan e learning selanjutnya adalah membuat kuis atau ujian. Plugin ini menyediakan 10 jenis pertanyaan yang dapat dikustomisasi sesuka hati. Tenang saja, langkah ini tidak terlalu sulit dan mirip seperti course builder front-end atau pun back-end. Berikut cara membuatnya:
Langkah 1: Pada tab Add New Lesson, klik Add Topic Quiz.
Langkah 2: Muncul Quiz Indo. Isi nama kuis/ujian dan deskripsinya pada kolom yang disediakan, lalu klik Save & Next.
Langkah 3: Muncul jendela Questions. Pilih jenis pertanyaan kemudian buatlah ujiannya. Pada tab ini, ada beberapa opsi pertanyaan yang dapat diatur, di antaranya:
- Answer required – Siswa baru bisa lanjut ke pertanyaan berikutnya setelah selesai menjawab (wajib dijawab).
- Randomize – Jawabannya bersifat acak.
- Points for this answer – Memberikan sejumlah nilai pada pertanyaan.
- Display points – Menunjukkan nilai setiap pertanyaan.
- Description – Deskripsi pertanyaan.
- Add an option – Menambahkan pilihan jawaban.
Langkah 4: Jika pertanyaan selesai dibuat, klik Next untuk masuk ke jendela Settings.
Langkah 5: Isi pengaturan rincian ujiannya, meliputi:
- Time Limit – Batas waktu pengerjaan.
- Attempts Allowed – Jumlah siswa yang diizinkan mengikuti ujian.
- Passing Grade – Nilai minimum lulus.
- Max Question Allowed to Answer – Jumlah maksimum pertanyaan yang bisa dijawab.
Langkah 6: Jika semuanya sudah diisi, klik Save untuk menyimpannya.
Baca Juga: 15+ Contoh Website Sekolah yang Menarik dan Inspiratif!
5. Mengatur sistem penjualan kursus
Cara membuat e learning dengan WordPress yang terakhir adalah mengatur sistem penjualan kursus dengan monetisasi. Untuk melakukannya, kamu harus memasang plugin WooCommerce terlebih dahulu, kemudian ikuti langkah-langkah berikut.
Langkah 1: Klik plugin WooCommerce di dashboard WordPress, lalu pilih Products > Add New.
Langkah 2: Muncul jendela baru. Isi nama, deskripsi, harga, dan diskon (opsional), lalu klik Publish.
Langkah 3: Edit kelas yang akan dijual dengan mengklik Course Type. Pilih opsi Paid kemudian tentukan produknya.
Langkah 4: Klik Save untuk menyimpan pembaruan.
Baca Juga: 11+ Website Builder Gratis untuk Buat Website, Wajib Coba!
Sudah Tahu Cara Membuat E-Learning?
Sampai di sini, kamu tentu sudah tahu cara membuat e-learning. Sangat mudah, bukan? Tidak perlu modal besar, cukup sisihkan waktu dan tenaga untuk membuat website e-learning sendiri. Sekarang, giliran kamu membuatnya dengan mengikuti langkah-langkah di atas.
Bagi kamu yang ingin membuat website e-learning, tidak perlu khawatir, Dewaweb memiliki layanan server CBT yang dapat kamu manfaatkan. Server CBT pada Dewaweb menggunakan teknologi Intel Xeon Gold dan storage NVMe SSD.
Dengan begitu, webist e-learning memiliki kecepatan akses server jauh lebih cepat untuk melayani aplikasi CBT. Selamat mencoba ya teman-teman semua!