Perbedaan Front End dan Back End, Calon Developer Wajib Tahu

Perbedaan Front End dan Back End, Calon Developer Wajib Tahu

Bagi kamu yang ingin menjadi developer profesional, memahami perbedaan front end dan back end adalah hal penting. Sebab, pemahaman tentang perbedaan keduanya akan membantumu dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Beda front end dan back end salah satunya terletak pada skill yang perlu dikuasai, sehingga pemahaman yang baik tentang perbedaannya memungkinkan kamu untuk memilih jalur karir yang jelas sesuai minat dan keahlian.

Lalu, apa itu frontend dan backend? Di artikel ini, kami akan membahasnya secara lengkap beserta perbedaan antara keduanya. Yuk, simak ulasannya sampai selesai.

Apa Itu Front End dan Back End?

Sebelum mempelajari perbedaan front end dan back end, sebaiknya ketahui terlebih dahulu arti kedua istilah ini agar lebih mudah memahaminya.

Front end adalah bagian dari aplikasi yang dapat dilihat dan berinteraksi langsung dengan pengguna. Front end terdiri dari antarmuka pengguna (User Interface/UI) yang meliputi tampilan, tata letak, navigasi, dan elemen interaktif lainnya seperti tombol dan formulir.

Sedangkan, back end merupakan bagian yang berjalan di sisi server dan tidak dapat diakses langsung oleh pengguna. Bagian ini bertanggung jawab untuk memproses permintaan, mengelola dan menyimpan data, serta melakukan logika bisnis yang kompleks.

Jika aplikasi dianalogikan sebagai mobil, maka front end-nya adalah eksterior yang terlihat oleh semua orang, seperti desain, jendela, dan dashboard. Sementara itu, backend berperan sebagai mesin, transmisi, dan sistem mekanis lainnya yang mempengaruhi kinerja mobil tersebut.

Intinya, frontend berfokus pada pengembangan tampilan, sedangkan backend bekerja di balik layar untuk memastikan aplikasi dapat berjalan dan diakses dengan baik oleh pengguna.

Perbedaan Front End dan Back End

Setelah memahami istilah front end back end, sekarang kamu akan mempelajari perbedaan keduanya. Lantas, apa saja perbedaan back end dan front end? Simak jawabannya di bawah ini.

1. Tugas dan tanggung jawab

Tugas seorang frontend developer adalah membuat desain tampilan visual aplikasi, meliputi layout, warna, tipografi, grafik, dan sebagainya. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan aplikasi tetap responsif dan dapat diakses oleh semua user melalui berbagai perangkat, baik desktop, tablet, maupun mobile.

Di sisi lain, tugas backend developer lebih mengarah ke pembuatan struktur web atau aplikasi menggunakan bahasa pemrograman sisi server. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola ‘dapur’ aplikasi dan memastikan kinerjanya berfungsi dengan baik, termasuk pengaturan dan pengelolaan server, database, serta logika bisnis.

2. Skill yang diperlukan

Selain tugas dan tanggung jawab, perbedaan selanjutnya terletak pada skill atau keterampilan teknis yang diperlukan oleh masing-masing bagian.

Untuk menjadi frontend developer, keterampilan yang harus dikuasai adalah desain grafis, aplikasi atau website responsive, user interface/user experience (UI/UX), dan bahasa pemrograman frontend seperti JavaScript, HTML, dan CSS.

Sedangkan, skill yang harus dimiliki oleh back end developer adalah kemampuan merancang algoritma, pengelolaan database, arsitektur server dan framework-nya, serta menguasai beberapa bahasa pemrograman sisi server seperti Java, Python, PHP, dan Ruby.

Baca Juga: 10 Bahasa Pemrograman Paling Populer di Dunia

3. Waktu kerja

Biasanya, para developer memilih untuk mengembangkan front end terlebih dahulu sebelum masuk ke back end. Hal ini bertujuan agar proses development dapat dilakukan secara lebih mudah dan terstruktur, terutama jika proyek berfokus pada pengalaman pengguna.

Front end developer akan mulai bekerja setelah menerima rancangan desain dari tim UI/UX designer. Jika tidak ada lagi yang perlu dimodifikasi dari sisi UX, maka mereka bisa segera memulainya dengan membangun tampilan antarmuka pengguna.

Setelah frontend selesai dikerjakan, selanjutnya proyek akan diambil alih oleh back end developer. Di sini, pengembang backend akan menentukan instruksi dan bahasa pemrograman yang sesuai agar aplikasi dapat berfungsi dengan baik.

Terlepas dari itu, ada juga proyek yang diawali dengan backend terlebih dahulu. Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan ingin membangun dan menguji infrastruktur dasar serta logika bisnis yang sangat kompleks. Misalnya, proyek yang melibatkan integrasi dengan sistem eksternal, manajemen database yang rumit, atau penerapan teknologi baru.

Baca Juga: 7 Perbedaan Antara UI dan UX Beserta Contohnya [Lengkap]

Haruskah Belajar Keduanya?

Sebenarnya, sebagian besar perusahaan tidak mengharuskan kamu menguasai kedua bagian ini. Jika piawai dalam back end, maka kamu tidak diharuskan untuk menguasai keterampilan front end, begitu pun sebaliknya.

Kendati demikian, ada juga perusahaan yang mewajibkan calon developer untuk memahami frontend dan backend setidaknya dalam hal tanggung jawab kedua posisi tersebut agar tidak saling membebani.

Lalu, haruskah belajar keduanya?

Apabila tertarik dalam desain atau ingin membangun pengalaman pengguna yang optimal, sebaiknya fokuskan diri untuk mempelajari front end. Namun, jika kamu lebih suka memecahkan masalah dan mengelola sistem, maka pelajarilah skill yang dibutuhkan back end developer.

Nah, jika menyukai front end dan back end sekaligus, kamu bisa mempelajari keduanya untuk menjadi seorang full stack developer. Posisi ini biasanya diisi oleh orang yang benar-benar menguasai seluruh proses pengembangan, mulai dari tahap awal hingga aplikasi dipublikasikan.

Mau Jadi Front End atau Back End Developer?

Itulah perbedaan front end dan back end yang dapat kami sampaikan. Intinya, perbedaan keduanya terletak pada tiga hal, yakni keterampilan yang diperlukan, tugas dan tanggung jawab, serta waktu kerja.

Front end berfokus pada pengembangan antarmuka dan seluruh elemen visual aplikasi. Sedangkan, back end lebih mengarah ke pengoptimalan fungsionalitas, pengelolaan basis data, dan logika pemrograman dari sisi server.

Jadi, kamu lebih tertarik yang mana? Menjadi seorang front end, back end, atau bahkan full stack developer?

Terlepas dari itu, bagi yang ingin menambah wawasan seputar teknologi terbaru, kamu bisa eksplor artikel informatif lainnya di blog Dewaweb. Jika tertarik, kamu juga bisa daftar webinar gratis di Dewatalks atau ikut program afiliasi Dewaweb untuk menambah penghasilan. Salam sukses online, ya!

Asset Blog Dewaweb
Nurul Huda

" I'm the main character in my life "