Copywriting adalah seni penulisan teks pemasaran untuk menarik perhatian calon pelanggan. Dalam dunia digital marketing, copywriting merupakan langkah penting karena dapat mendorong audiens agar mau mengambil tindakan tertentu seperti berlangganan, mengisi formulir, hingga meningkatkan konversi.
Menurut rockcontent, copywriting dirancang untuk meningkatkan konversi dan penjualan. Pembuatan konten yang menarik dalam email, blog, atau iklan persuasif menjadi strategi yang efektif guna memikat dan memengaruhi keputusan pembelian audiens secara langsung.
Ingin tahu apa itu copywriting lebih lanjut? Yuk, simak artikel ini sampai selesai. Selain pengertian, kami juga akan membahas jenis-jenis dan dan tips pembuatan copywriting yang benar.
Baca Juga: 7 Tips Digital Marketing untuk Tingkatkan Engagement Website Kamu!
Apa itu Copywriting?
Copywriting adalah proses pembuatan konten pemasaran yang bersifat persuasif. Konten tersebut bertujuan untuk memotivasi audiens agar melakukan tindakan seperti mengklik link, mengisi formulir, berlangganan, atau membeli produk. Ada pun orang yang menulis dan membuat copywriting disebut copywriter.
Sebelumnya, copywriting hanya dipakai dalam pembuatan konten pemasaran konvensional seperti koran, pamflet, iklan televisi, dan sebagainya. Namun, kini copywriting menjadi konten yang sangat efektif dalam digital marketing.
Misalnya pada website, copywriting biasanya digunakan pada landing page untuk memperkenalkan produk atau layanan dengan cara yang menarik. Penggunaan gambar dan teks yang persuasif memungkinkan pengunjung memahami nilai dan benefit produk, di mana pada gilirannya dapat membuat mereka tertarik dan melakukan pembelian.
Baca Juga: Mau Belajar Digital Marketing? Ini Panduan Lengkapnya!
Jenis-Jenis Copywriting
Copywriting dapat diartikan sebagai teks persuasif untuk mempromosikan produk atau brand. Berdasarkan tujuan pembuatannya, copywriting secara umum terbagi menjadi lima jenis yang berbeda, yakni direct response, marketing, brand, SEO, dan technical copywriting. Berikut penjelasannya:
1. Direct Response Copywriting
Jenis copywriting yang pertama adalah direct response copywriting. Jenis ini bertujuan untuk mendorong audiens melakukan tindakan sesegera mungkin setelah mereka melihat atau membaca teks. Oleh karena itu, pesan pada direct response biasanya diikuti dengan tombol CTA.
Salah satu contoh copywriting jenis ini bisa dilihat di landing page Semrush.
Dengan pesan tersebut, Semrush menawarkan benefit yang akan dirasakan oleh pengguna. Di sana juga terdapat tombol CTA yang menciptakan rasa ingin mencoba layanan mereka tanpa risiko.
2. Marketing Copywriting
Marketing copywriting difokuskan pada penulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi produk secara mendalam. Ini mencakup fitur-fitur unggulan, manfaat, serta bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka. Karena memuat informasi produk, marketing copywriting sering kali dipakai dalam email marketing.
Salah satu contohnya adalah email promosi dari Tech in Asia. Mereka memberikan informasi tentang fitur-fitur baru, serta mengawali email tersebut dengan menawarkan benefit kepada pengguna agar mau mengunduh aplikasinya
3. Brand Copywriting
Berbeda dengan marketing copywriting yang memfokuskan informasi produk, brand copywriting lebih berfokus pada pengembangan identitas brand. Copywriting jenis ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai brand serta meningkatkan kesadaran merek. Oleh karena itu, teks atau pesan pada jenis harus menggambarkan seperti apa merek brand tersebut.
Brand copywriting sering kali ditemui di halaman beranda, landing page, iklan, dan lokasi lainnya yang mengandung unsur brand. Contohnya “Website Cepat & Aman Dengan Hosting Terbaik”, yang merupakan tagline dari Dewaweb.
4. SEO Copywriting
Selain menarik perhatian audiens, copywriting juga diharapkan mampu membuat produk atau bisnis muncul di pencarian teratas Google. Dalam hal ini, diperlukan SEO copywriting, yakni jenis copywriting yang ditulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah SEO, seperti penempatan kata kunci, penggunaan struktur heading, dan teknikal lainnya.
Salah satu contohnya adalah Cakap menggunakan kata kunci seperti “pelatihan prakerja”, struktur heading, dan copywriting.
Baca Juga: Apa Itu SEO Copywriting? Pengertian, Contoh, & Cara Melakukannya
5. Technical Copywriting
Terakhir, technical copywriting adalah jenis yang dipakai untuk menginformasikan cara kerja produk/layanan. Ini melibatkan penulisan konten teknis seperti penggunaan produk kecantikan, software, kesehatan, dan banyak lagi. Mengingat hal tersebut, seorang copywriter harus bisa menjelaskan informasi teknis dengan cara yang mudah dipahami dan diingat oleh audiens.
Salah satu contohnya bisa ditemukan di halaman Prakerja. Prakerja mengemas alur kerja program mereka menggunakan struktur heading dan penyampaian teknis yang mudah dipahami, mulai dari mendaftar sampai mengisi survey evaluasi.
Tips Membuat Copywriting yang Benar
Dalam menulis copywriting, diperlukan strategi yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian dan memotivasi audiens untuk bertindak. Berikut adalah beberapa tips membuat copywriting yang benar:
1. Pelajari produk
Memahami produk atau layanan merupakan langkah awal sebelum mulai menulis copywriting. Dalam konteks ini, copywriter harus mengetahui secara mendalam tentang fitur, manfaat, dan keunikan produk, sehingga aspek-aspek yang paling menarik bagi target audiens bisa lebih disoroti.
2. Pahami audiens
Pada dasarnya, copywriting adalah penyampaian informasi produk dengan cara yang tepat. Oleh karena itu, memahami target audiens menjadi salah satu kunci untuk menulis pesan yang sesuai dengan preferensi, gaya komunikasi, dan preferensi mereka.
Jadi, ketahui terlebih dahulu tentang demografi, minat, dan perilaku target audiens sebelum menulis. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, namun cara yang paling umum adalah melalui survey. Pastikan juga untuk mencantumkan beberapa pertanyaan berikut kepada konsumen.
- Apa yang terlihat menarik dari produk?
- Apakah sebelumnya sudah menggunakan produk serupa?
- Apakah merasa puas dengan produk sebelumnya?
Dengan memahami kebutuhan audiens, copywriting dapat dibuat lebih personal sehingga konsumen akan merasa relate dengan kondisi yang mereka alami.
3. Buat headline menarik
Headline atau judul copywriting adalah bagian yang pertama kali dilihat oleh konsumen. Bagus atau tidaknya sebuah headline berperan krusial karena dapat menentukan apakah audiens akan melanjutkan membaca atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk membuat headline yang mampu menarik perhatian tetapi tetap relevan. Misalnya, “Kulit Lembut & Glowing Dalam 7 Hari. 100% Alami Tanpa Bahan Kimia”.
4. Dukung headline
Setelah membuat headline yang menarik, rasanya kurang sempurna jika tidak didukung dengan kalimat lead atau opening yang menarik. Pada bagian ini, teks yang ditulis harus bisa memperkuat klaim atau janji yang sebelumnya dibuat di headline.
Jika contoh headline sebelumnya menjanjikan kulit lembut dan glowing secara alami, maka jelaskan bahan-bahan apa saja yang terkandung di dalamnya. Tambahkan juga bagaimana produk tersebut bekerja untuk memberikan hasil yang optimal.
5. Tutup dengan kalimat persuasif
Terakhir, copywriting harus ditutup dengan kalimat persuasif yang mendorong audiens untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Sebut saja seperti membeli produk, subscribe, follow, daftar, atau lainnya.
Untuk mendukung aksi tersebut, penggunaan kalimat yang menciptakan rasa urgensi bisa diterapkan secara efektif. Contohnya seperti “Hanya Hari Ini!”, “Beli Sekarang!”, “Promo Terbatas!”, “Dapatkan Sekarang!”, dan sebagainya. Kalimat tersebut sering kali ditempatkan di tombol Call to Action (CTA) untuk memudahkan tindakan audiens.
Yuk, Buat Copywriting Untuk Bisnismu!
Itulah informasi seputar copywriting yang dapat kami sampaikan. Copywriting adalah proses pembuatan konten (teks) marketing yang sifatnya mengajak audiens agar mau melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mengklik link, membeli produk, berlangganan, mengisi formulir, dan lain sebagainya.
Copywriting yang baik mampu menarik perhatian, menyampaikan pesan dengan jelas, serta mendorong audiens untuk bertindak. Pada gilirannya, penggunaan copywriting ini dapat meningkatkan konversi atau penjualan.
Yuk, buat copywriting untuk bisnis atau brand-mu sendiri. Kamu dapat memulainya dengan menerapkan tips-tips yang telah dijelaskan di atas, ya! Semoga bermanfaat.